-
-
Gila! Gila!
Aku tidak bisa tidur dan kepalaku terasa berkunang-kunang. Tolong siapapun... Tugasku juga belum selesai :((
Fu** memang, ah sial... Aku berkata kasar.
"haloo..." panggilku serak.
"kuroko? Kau sakit?" tanya mayuzumi-san dari telepon, aku mendengar nada-nada khawatir pada cara bicaranya.
"tidak juga senpai... Aku hanya merasa kurang baik."
Ini akhir pekan... Dan aku bahkan tidak bisa beranjak dari tempat tidur.
"aku akan ke rumahmu." ucap mayuzumi-san mantap.
"eeh?? Senpai...aku benar-benar baik." belaku sengit. Ya, akan sangat tidak mengenakkan bagiku untuk menyusahkan mayuzum-san.
Ia sudah cukup baik padaku!
"ssstt diamlah. Aku akan kesana sebentar lagi." suara mayuzumi-san terdengar begitu lembut.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, karena setelah mendengar suara mayuzumi-san, aku terlelap.
"hei.."
Aku bisa mendengar suara dengan nada khawatir dan guncangan pelan ditubuhku. Aku membuka mataku perlahan, dan wajah cemas mayuzumi-san lah yang pertama kali kulihat.
"kuroko, makanlah bubur ini."
Aku mengangguk dengan patuh, tubuhku benar-benar lemas. Dan satu hal yang aku perlu tahu, aku benar-benar butuh untuk sehat.
"tu-tugasku..."
Mayuzumi-san terkekeh, ia mengusap rambutku dengan sangat lembut.
"istirahatlah terlebih dahulu..."
Suara mayuzumi-san terdengar lebih lembut dari biasanya, ia menyuapiku dengan telaten. Dan hanya itu yang ku ingat, karena setelah itu aku kembali terlelap.
...
Aku tidak tahu berapa lama aku terlelap, ketika aku bangun. Tiba-tiba saja Akashi berada disampingku.
"beby?" panggilku masih dengan suara yang serak.
"tidak apa-apa, istirahatlah."
"kau...kapan sampai?" aku mengenggam tangan akashi erat. Aku sungguh merindukannya.
Akashi tersenyum padaku, tapi aku tahu ada sesuatu yang salah dari senyumannya.
"apa ada yang salah? " tanyaku ragu, aku merasa tidak nyaman. Entah mengapa ini mengangguku.
Akashi menggeleng, ia mencium keningku.
"cepatlah sembuh. "
Aku menarik tangan akashi.
"jika... Jika ada sesuatu yang ingin kau bicarakan... "
"tidak. Tidak ada. " akashi menarik tangannya dari genggamanku dengan halus. "istirahat lah.. "
Saat itu, aku tahu ada sesuatu yang salah... Aku dapat merasakannya. Sekecil apapun perubahan pada diri akashi aku slalu menyadarinya.
Tapi, akashi bilang tidak ada.
Atau aku yang terlalu sensitif dan mengada-ada?
"mayuzumi-san... "
"hmm? " jawab mayuzumi-san seadanya, ia sedang membaca bukunya sementara aku tidak dapat berfokus dengan segala hal.
"akashi... Tampak aneh belakangan ini... "
Mayuzumi-san kini memfokuskan seluruh perhatiannya padaku.
"maksudmu?"
"ia... Terlihat aneh. " jawabku murung. Tentu saja aku murung, pacarku terasa berbeda namun ia tidak ingin membicarakannya.
Mayuzumi mencubit pipiku pelan.
"jangan memikirkannya terlalu dalam. "
"hanya saja... "
Mayuzumi merangkulku dengan sebelah tanganya sembari mengacak-acak rambutku.
"tetsuya? "
"A...Akashi?"
...