Setelah ku pikir-pikir... Aku ingin nonton di bioskop pusat kota deh.
Aku melirik akashi,
Hah... Kok hilang???
Bukankah tadi ia berada dikursinya???
"richard?"
"ya tuan muda? " balas seorang butler berkebangsaan inggris yang tidak lagi muda.
"akashi-kun kemana ya?"
Richard tersenyum penuh makna. Ya, ia memang suka sekali menggoda kami. Ia memang seperti ayah kami sih ketimbang kepala pelayan.
"hooh tuan muda sedang berlatih digym pribadinya, tampaknya ia ingin tampil sesempurna mungkin didepan pacar kesayangannya ini. "
Aku menutup wajahku, aku lupa... Richard selalu mempergoki kami sedang melakukan hal yang... 18++
Itu karena akashi!
Ia slalu menggodaku dimana saja, kapan saja saat ia mau!
"richard!! " seruku, aku berlari menjauhinya.
Aku bisa mendengarnya terkekeh, astaga!!! Ini sangat MEMALUKAN!!! sungguh!! Lain kali aku harus menekankan akashi bahwa...bahwa ia... Tidak boleh melakukan apa yang ia suka seenaknya saja!
"akashi-kun!!! " aku mendobrak pintu gym dengan sekuat tenaga.
"hey baby"
Aku terperangah.
Sial...
Akashi sedang meregangkan kedua tangannya dengan dada telanjang dan celana yang agak kedodoran.
Gila...
Seksi parah..
Kurasa air liurku menetes.
"ada apa baby? "
Air keringat yang membasahi tubuh indahnya membuatku gugup.
Sejak kapan aku semesum ini??
Aarrgghhh....
"a-aku ingin nonton film dibioskop pusat kota. " jawabku kesusahan. Aku mengalihkan pandang dari kekasihku.
Takut ekspresi bodohku ketahuan olehnya.
Akashi terkekeh.
"untuk apa kepusat kota sayang? Kita memiliki segala fasilitas dirumah ini. "
Oh yah... Aku lupa...
Rumah akashi dijuluki rumah bruce wayne versi kyoto di jepang.
Rumah ini memiliki segalanya!
"ba-baiklah. "
Aku berbalik, hendak ingin pergi dari gym. Aku takut akan... Kelewatan...dan jadi mesum..
Karna.. Tubuh... Gila itu membuatku sesak nafas.
Akashi memelukku dari belakang sebelum aku berlalu. Nafas beratnya menggelitik permukaan kulit leherku, dan tangan sialan yang berotot itu meremas bokongku.
Aah... Akashi sialan.
"baby... Mau menemaniku... Mandi terlebih dulu? " suara menggodanya mrmbuatku meneguk air liur.
"beby.. A-aku sudah m-mandi. "
Akashi terkekeh, lalu tak lama kemudian kurasakan tubuhku melayang hingga ia menggendongku.
"mau tidak mau... Kau harus menemaniku. "
Akashi berjalan dengan santai, tidak peduli beberapa pelayannya cekikikan melihat interaksi kami.
"tuan muda kuroko, saya harap anda jadi menonton film, dan semoga tuan akashi tidak terlalu berlama-lama dikamar mandi."
Richard tersenyum, senyum jenaka yang membuatku hampir mati karena malu.
Aku... Malu
Namun aku senang...
Astaga!!!
...