6 .truth or dere

596 54 6
                                    

happy reading 🍭

mereka menyetujui usul lala untuk bermain truth or dere menggunakan bulpoin , dimana yang mendapat ujung lancip bulpoin ia yang harus melakukan truth or dere dan yang mendapat ujung tumpul bulpoin yang bertugas memberi pertanyaan atau tantangan

dira mulai memutar bulpoin yang berhenti menghadap antara lala dan mela,mela mendapat ujung tumpul bulpoin dan lala mendapat ujung lancip bulpoin

"truth"ucap lala ia sunguh tak mau harus ditantang aneh aneh oleh sahabatnya

"gue ada tiga pertanyaan"ucap mela

"gak satu aja"ucap lala

"oke dua "mela mangut mangut,padahal lala bilang satu bukan dua

"satu mel lo budeg ya"ucap lala kesal

"oke tiga"mela lagi dan lagi mangut mangut

"oke dua gak lebih"putus lala

"pertanyaan pertama,jawab dengan jujur apakah anda masih ada rasa pada regi dan ingin balikan kembali"bak seorang wartawan mela berkata

"loh kok soal dia"ucap lala tak terima

"jawab jujur , apa susahnya sih la, cuma bilang 'iya' atau 'engak' aja susah banget sih"mela sewot, apa salahnya seorang sahabat mengetahui isi hati sahabatnya sendiri

"hufft"lala menghembuskan nafas panjang"iya gue masih ada rasa sama regi, gue pengen balikan, tapi gue tau dia itu sifatnya gimana, ego nya tinggi , dan gue udah kecewa sama dia ,dia lebih pilih belain orang lain di banding gue ,dan parahnya dia juga nampar gue"
wajah lala terlihat sendu,mela dan yang lain pun tau jika lala itu dalam vase move on tapi kayaknya gak bisa

"eh sori sori,gue gak bermaksut"ucap mela menesal

"gak papa kok"

"kedua,apa yang lo gak suka dari sahabat sahabat lo"mela bertanya,nampak dira dan kara bersemangat mendengar pendapat lala

"sori kalo ada yang tersinggung"semua menganguk mantap,lala pun meneruskan ucapanya

"mela,lo terlalu baik tapi kalo lagi PMS lo kaya macan ngamuk, kaya mau makan orang idup idup"semua tertawa kecuali mela yang mulai bete

"dira , selalu ngabisin bekal minum gue gak izin dulu, kalo makan rakus kaya gak pernah makan, suka nonjok orang ,kelakuan udah kaya laki"dira manyun,lala sungguh sungguh jujur

"la lo itu terlalu jujur,saking jujurnya gue mau nampol lo pake sendal "ucap dira,lala hanya menyengir tanpa dosa

"kara, padahal ketua kelas, masa ketua kelas ngajak tawuran, gak ada bedanya sama dira,perempuan kok kaya laki"ucap lala

"gue kan strong"ucap kara membangakan diri

"stres tak tertolong, iya"ucap mela mengundang gelak tawa para sahabat

"yang terahir naya,terlalu gak peka , gampang dibodohi ,terlalu males "ucap lala mengahiri jawaban atas pertanyaan mela

mereka mulai memutar bulpoin dan berhenti antara mela dan lala lagi namun ini berbeda mela mendapat ujung rancing bulpoin

"dere,guekan berani"ucap mela membanggakan dirinya sendiri

lala tersenyum devil
"lo harus hubungi mantan lo,bilang lo sering nangis karena mikirin dia"ucapnya

"oke" tanpa diduga mela mau melakukan itu yang akan menghancurkan imege nya

mela meraij hp nya yang ia selipkan di saku celananya
ia mulai menelfon mantanya alias danuar dan di angkat

"halo mel ada apa"jawaban dari sebrang sana

"gue boleh jujur gak"ucap mela

"boleh kok"ucap danu di sebrang sana

"gue diem diem sering nangisin lo nu"ucap mela,dan dibuat seserius mungkin padahal ia merasa mau muntah,kara dira lala yang melihat hanya menahan tawa tak mau melepaskan tawanya sebelum dere untuk mela selesai

"lo masih sayang sama gue"dengan pedenya danu berucap di sebrang sana

"iya"jawab mela yang sepenuhnya bohong, ia benar benar tidak pernah bisa sayang kepada orang yang telah mengecewakanya ia memiliki moto 'kalo sampah itu dibuang, gak pake sayang harus dibuang'

"beneran lo nangis gara gara gue"kadar pedenya meningkat 180 derajat

"iya gara gara gue sayang sama lo,saking sayangnya gue pengen lo mati gantung diri dipohon toge"

tut tut tut

belum sempat danu membalas ia sudah tutup telefonnya dengan sepihak

kara dan dira tertawa terpingkal pingkal.

"selesai kan"ucap mela sambil bertepuk tangan

"gila gila gila, lo itu akalnya bulus banget sih"dira sunguh heran ia dapat membalikan sebuah tantangan yang seru menjadi sebuah lelucon

mereka bermain tapi hanya lala mela lala mela itu saja bergantian dan antara kara dan dira tak mendapat giliran

"lo pake mantra apa sih dir kar kok gak dapet dapet giliran,masa gue sama lala mulu kan capek"protes mela

"lo kira kita, mbah dukun baca mantra"

"mit komat mamit lalu disembur,byur"

"lah oneng malah nyanyi"ucap mela

tak ada yang merespon ,mereka pun melanjutkan permainan,namun karena selalu kena lala dan mela memilih menyerah,sudah berbagai rahasia yang mereka bongkar dan berbagai tantangan mereka lalui tapi dira dan kara tak sedikitpun dapat giliran

karena waktu sudah menjelang sore mereka pulang kerumah masing masing

mela berjalan santai menuju rumahnya yang berada disamping tepat rumah kara,ia memberi salam dan langsung pergi ke kamar dan bersiap siap untuk mandi,mengingat bau tubuhnya yang sudah asam dan rambutnya yang sudah lepek

geje ya?
mohon dimaklumi lagi gak punya ide tapi pengen nulis jadinya gini

dan untuk typo typo mohon dibenahi dengan cara komen

buat kalian jangan lupa tinggal jejak

folow akun aku
nanti aku folowback

makasih😘

AmelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang