mela berjalan menuju kamarnya, ia sudah terkantuk kantuk walaupun kini waktu menunjukan pukul delapan malam , ia sendari tadi berada di bawah berkumpul dengan mama dan para pembantu di rumahnya
perlahan lahan ia meraih sebuah album yang dulu ia tempatkan di lemari miliknya
ia membuka halaman demi halaman , terpampang foto dirinya dan kakaknya , mela memiliki kakak laki laki yang umurnya hanya terpaut 1 tahun diatasnya ia adalah saudara kembar dari Dion, dia menghilang paska kecelakaan beberapa taun silam , bahkan ia tak percaya bahwwa kakaknya sudah tiada , mela selalu yakin bahwa kakaknya Regal masih hidup.
tampa ia sadari setetes buliran air matanya jatuh tanpa disuruh , menggingat semua kenangan itu membuat dadanya sesak , ia butuh seseorang yang bisa ia ajak curhat.
mama, tidak mungkin , bercerita tentang Regal akan membuat mama nya kembali sedih
"kara !!!!" satu nama yang melintas di otaknya , kara adalah orang yang sama sedihnya denganya , bukan karena apa apa kara dan regal telah menjalin hubungan ketika mereka masih duduk dibangku SMP ,kara bahkan masih menutup hatinya kepada laki laki lain.
mela beranjak lalu melemparkan album tersebut asal , ia berjalan dengan intonasi yang cepat ke luar kamar, cairan bening dari matanya pun masih terus saja mengalir.
"mela ,mau kemana sayang"
mela membuang muka menyembunyikan tetesan air mata yang semakin deras
"mela mau kerumah kara , ma"
"jangan pulang malam malam"
"hmm"
mela bergegas keluar , ia berjalan dengan langkah panjang , ia hanya butuh teman bicara
mela mengetok ngetok pintu tak sabaran sembari menyeka air matanya yang terus saja turun , saat pintu itu di buka kara muncul ,tampa aba aba mela memeluk nya dan menangis sejadi jadinya ,tentu saja kara panik , ia pun membawa mela ke kamarnya .
"lo kenapa"nada suara kara melunak
"gue hiks kangen hiks bang regal , gue hiks yakin hiks bang regal belum hiks ninggalin kita"
"mel lo tau ,gue juga kehilangan ,gue juga sama kaya elo ,gue gak percaya ,laagipula semua ini juga takdir , kalaupun bang regal masih hidup pasti dia akan kembali"
mela masih menangis tersedu sedu sambil memeluk tubuhnya sendiri
"lo tenangin diri lo dulu ,baru kalo mau cerita ,cerita ,gue ke dapur dulu ambilin minum"
mela membalas hanya mengaguk
kara keluar dan menutup pintu perlahan , setetes cairan bening keluar , ia tak munafik ,karna dirinya juga rindu regal ,kekasihnya
regal menyapu noda di bibir kara lembut
"kalo makan kebiasaan deh ,suka blepotan"
kara sedikit menarik kedua sudut bibirnya ke atas, ia tersipu
"enak es crimnya"
"enak banget"kara tersenyum girang
"aku pengen kita terus begini kak "
"aku juga , aku harap kita akan terus sama sama sampai tua nanti , karna aku sayang dan cinta sama kamu ra"
"kalo gitu kakak janji , jangan pernah ningalin kara "kara menyodorkan jari kelinkinnya ke hadapan regal yang diterimanya mengunakan jari kelinkingnya
"aku usahakan ,janji"
"lo inkarin janji ini kak "
sebelumnya aku minta maaf karna part yang ini sedikit
oh iya jangan lupa tinggal jejak
beri semangat aku terus ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Amela
Teen FictionBudayakan FOLOW sebelum membaca "Biarlah hati yang menentukan "- Amela . . . . . [Selow updete] Penasaran ..? Baja yuk sekalian vot men