Part 2 - Pura-pura Ngambek

1.7K 132 0
                                    

***

Seperti hari kemarin, Iqbaal lagi-lagi tidak peduli bahkan sekarang entah pergi kemana tidak mengatakan apapun pada (Namakamu). Padahal sedang free class karena gurunya ada kepentingan.

(Namakamu) merasa tidak dianggap keberadaannya menghampiri Salsha dan Karel.

"Sha, katanya Karel suka sama lo tuh." ucap (Namakamu) menunjuk Karel dengan wajahnya.

Salsha membulatkan matanya tidak percaya begitu juga dengan Karel terkejut dengan obrolan (Namakamu) sangat jujur.

"Apaan si lo." balas Karel malu.

"Iya bener. Ayo jadian aja kalian, cocok kok." seru (Namakamu) heboh sendiri ingin menyaksikan kedua temannya jadian.

"(Nam) lo bener-bener..." geram Karel menahan amarahnya.

"Cerdas." sela (Namakamu) terkekeh geli melihat ekspresi wajah Karel.

"Gue mau nembak Salsha dengan spektakuler lo malah ngerusak." ucap Karel frustasi.

"Kelamaan sih kasihan tau Salsha menunggu kepastian dari lo. Ya kan, Sha?" Salsha mengangguk.

Karel beralih menatap Salsha dengan serius. "Iya deh, tapi bener lo mau jadi pacar gue Sha? gue takut lo gak suka terus jauhin gue terus...." Karel menghentikan ucapannya saat telunjuk Salsha menempel di bibirnya.

"Gue mau!" jawab Salsha cepat.

(Namakamu mengerucutkan bibirnya sambil menopang dagu. "Ih kok kalian bikin gue baper sih." sindir (Namakamu) sontak membuat Salsha melepaskan telunjuknya.

"Sha, gak sekalian tempelin bib..." ucapan Karel terhenti.

Plak

Karel mengaduh kesakitan saat bibirnya mendapat geplak dari Salsha. Sementara (Namakamu) menertawakan penderitaannya.

"Pikirannya gak usah jorok!" peringat Salsha geram.

"Kan gak papa kalo sama pacar sendi..."

Plak

Lagi-lagi bibir Karel menjadi korban kesadisan Salsha dan membuat (Namakamu) semakin tertawa lepas.

"Makannya, kalau udah dikasih hati jangan minta jantung. Jadi kena azab kan." ucap (Namakamu) meredakan tawanya.

"Diem lo!" sentak Karel marah.

"Jangan marahin sahabat gue." peringat Salsha tidak main-main sementara (Namakamu) menjulurkan lidahnya pada Karel.

"Eh jangan lupa PJ nya." kata (Namakamu) tersenyum lebar.

"Iya sana mau makan apa aja nanti si Karel bayarin." balas Salsha menunjuk Karel masih mengusap bibirnya yang berkedut.

"Waw Amazon! thank you kayey Salsha moga langgeng sampe pelaminan. Babay, gue mau ngenyangin diri dulu." pamit (Namakamu) mencubit gemas pipi Salsha dan Karel bergantian.

"Awas aja kalau bikin dompet gue miskin." ucap Karel kesal.

(Namakamu) terkekeh, meninggalkan Karel dan Salsha ke kantin duluan. Ia sedikit melupakan rasa sakit hatinya. Karel dan Salsha menyusul, menemukan (Namakamu) dengan pesanan lumayan banyak.

"Lo serius mau makan tiga piring batagor terus satu mangkok seblak?" tanya Karel terkejut dan duduk didekat (Namakamu).

"Iya gue serius." balas (Namakamu) sambil melahap makanannya.

Karel mengelus dadanya berusaha sabar dengan kelakuan (Namakamu). Saat akan bicara lagi Karel mendapat tatapan tajam dari Salsha jadi ia mengentikan niatnya.

Berhati Besar [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang