Hai- hai ketemu lagi dengan aku eh nggak deh sama cb maksudnya😁Vote dan komentarnya ya!
Selamat membaca!
***
Teh Ody khawatir dengan keadaan Iqbaal diantar Karel wajahnya babak belur kemarin malam. Ia sangat yakin pasti ini ulah Mika, tidak salah lagi. Ia mengirim pesan pada seseorang.
(Namakamu) sedang super kesel banget sama Aldi malah datang ke rumah. Nih anak maunya apa coba? dan yang (Namakamu) lakukan hanya berdiam diri di kamar daripada menemuinya membiarkan Aldi bosan menunggu sampai kesal sendiri dan pulang ke habitatnya.
Ponsel (Namakamu) berdering pertanda sms masuk.
Tanpa basa-basi ia langsung bersiap-siap dan melupakan Aldi tengah menunggunya dibawah.
"Akhirnya sang putri turun dari kayangan. Ayo pangeran ingin mengajakmu ke tempat yang indah." ucap Aldi senang bangkit dari sofa sepertinya (Namakamu) sudah siap.
"Anterin gue!" pinta (Namakamu) memegang lengan Aldi supaya cepat pergi.
Aldi berlipat ganda senang.
"Kemana? KUA atau..."
"Rumah Iqbaal."
Perlahan senyuman Aldi memudar dan mengikuti (Namakamu).
"Bagaimana bisa tuh anak kuat banget? udah diputusin tanpa alasan eh malah masih peduli. Emang ya, cinta itu membuat seseorang buta akan kenyataan dan mengacuhkan yang benar-benar tulus." lirih Aldi dalam hati menatap wajah (Namakamu) dari kaca spion terlihat khawatir.
***
"(Nam) akhirnya kamu dateng." ungkap teh Ody senang membiarkan (Namakamu) duduk disamping tempat tidur Iqbaal sementara Aldi tidak dianggap keberadaannya.
"Iqbaal baik-baik aja, kan?" tanya (Namakamu) khawatir.
"Iya, untung bunda dan ayah lagi ke luar kota dan iqbaal udah dapet teguran. Tolong jagain Iqbaal ya, aku ada urusan." pamit teh Ody tersenyum lalu bergegas pergi terburu-buru.
Aldi menarik (Namakamu) keluar kamar Iqbaal.
"Ih apaan sih tarik-tarik?" (Namakamu) menepis tangan Aldi yang memegangnya.
"Lo mau jagain dia? cowok gak punya perasaan itu." tanya Aldi super kesal.
(Namakamu) menyerit bingung. "Aldi tau darimana?" batin (Namakamu) bertanya-tanya.
"Pasti lo bertanya-tanya kan, gue tau darimana?"
(Namakamu) mengangguk.
Aldi menatap intens wajah (Namakamu). "Gue penggemar rahasia lo dan teh Ody itu udah gue anggap kayak kakak sendiri. Gue tahu semuanya dari teh Ody dan lo kenapa nyembunyiin kisah cinta lo ke gue selama ini, (Nam)." Aldi menyentuh pundak (Namakamu) yang membuang muka.
"Ya kan gak penting juga." lirih (Namakamu).
"Apanya yang gak penting lo itu penting bagi hidup gue." ungkap Aldi cepat.
(Namakamu) menoleh berusaha memastikan apa yang baru saja didengarnya. "Apa?"
Aldi merutuki kebodohannya mengatakan yang seharusnya tidak dikatakan.
"Lupain, itu si Iqbaal samperin takutnya kecebur got." ucap Aldi mendorong punggung (Namakamu) supaya menemui iqbaal setelah itu ia bisa bernapas lega.
Iqbaal membuka matanya terkejut dengan kehadiran (Namakamu) berada disampingnya.
"Baal."
"Jangan deketin gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhati Besar [IDR]
Fanfiction[COMPLETED] Terus tersiksa saat kau bersamanya dan mencoba berhati besar menerimanya. (Namakamu) Daniella Maafkan aku! tapi, masih bisakah kita bersatu? Iqbaal Ramadian