Part 25 - Gagal

952 92 4
                                    


Happy reading!

***

Karel dan Aldi tidak masuk sekolah membuat Iqbaal kebingungan bukannya kemarin mereka berdua baik-baik saja lalu bagaimana bisa sekarang tidak masuk, bersamaan lagi. Karena terlalu penasaran Iqbaal bertanya kepada Salsha. Salsha akan pergi ke kantin sedikit terkejut Iqbaal berbicara kepada dirinya dan sebenarnya Salsha ingin menanyakan hal apa yang membuat Iqbaal memutuskan sahabatnya. Namun Salsha mengurungkan niatnya takut jadi memperkeruh suasana antara (Namakamu) dan Iqbaal.

(Namakamu) sedang fokus mencatat harus dikejutkan oleh kedatangan Iqbaal tanpa permisi duduk bersebelahan lalu mengambil buku (Namakamu) untuk disalin di bukunya.

Tunggu ini pelanggaran! (Namakamu) tidak boleh berdekatan apalagi ngobrol dengan manusia bernama Iqbaal lalu modus apa lagi yang Iqbaal lakukan sekarang. Ingin balikan lagi atau...? pikiran buruk terlintas begitu saja dibenak (Namakamu) secara spontan.

"Inget kata Salsha (Nam), jangan baper, harus move on!" (Namakamu) membatin harus tahan untuk tidak mengeluarkan sepatah katapun eh tapi bernapas bolehkan? nanti (Namakamu) tinggal nama di depan Iqbaal kan gak lucu.

Tanya atau tidak, (Namakamu) menghitung dua kata itu beberapa kali di dalam hati. Akhirnya daripada ngobrol sama Iqbaal, buru-buru (Namakamu) mengirim pesan kepada Salsha agar menyelamatkan dirinya sekarang.


(Namakamu)D :
Salshaaaa📢

Salshaambel :
Apaa

(Namakamu)D :
Gawat


Salshambel :
Apa

(Namakamu)D :
Ih kok apa mulu?


Salshambel :
Iya apa?

(Namakamu)D :
Si Iqbaal

Salshambel :
Apa

(Namakamu)D :
Ihh di papan ketik lo cuma ada kata apa doang

GUE SERIUSSS


Salshambel :
Ap- eh kenapa sih?

(Namakamu)D :
Dia coba deketin gue lagi


Salshambel :
GUE KESANA!!

Dengan langkah terburu-buru Salsha datang ke kelas. Meskipun ada rasa tidak rela saat mie ayam kesukaannya di tinggalkan begitu saja dan sampai di kelas ternyata benar (Namakamu) tengah di dekati Iqbaal.

Salsha geleng-geleng kepala menarik tangan Iqbaal untuk menjauh dari bangku.

"Permisi! gue mau duduk." ucap Salsha santai.

Iqbaal menautkan kedua alisnya bingung. Ia melihat gelagat mencurigakan dari Salsha juga bangku masih banyak yang kosong kenapa harus mengganggu dirinya. Tidak mau memperpanjang Iqbaal mengalah mencari tempat duduk lain sembari membawa buku catatan (Namakamu).

(Namakamu) berbisik kepada Salsha membuatnya sedikit terkejut.

"Iqbaal!"

Merasa namanya dipanggil Iqbaal menoleh dan menghentikan sejenak aktivitas menulisnya.

Berhati Besar [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang