26 - Konsekuensi Memulai Permainan

7.5K 1.3K 179
                                    

Chapter 26

Sabtu ini nggak sama kayak sabtu-sabtu sebelumnya. Kalau biasanya Sacha bangun jam sembilan pagi karena sekolah libur, hari ini dengan terpaksa Sacha bangun jam setengah tujuh. Setelah mandi dan berpakaian rapi, cewek itu langsung keluar kamarnya.

Hari ini Sacha mengenakan jeans biru dan atasan berwarna putih. Penampilan terbilang kasual karena aktifitasnya hari ini cuma menonton latihan drama di sekolahnya.

Ketika Sacha menutup pintu kamarnya dari luar, suara Virgo menyentaknya. "Tumben rapi bener jam segini, mau kemana?"

Virgo berdiri di depan pintu kamarnya dengan handuk yang melingkar di lehernya. Rambutnya yang masih basah menyatakan kalau dia habis mandi. Melihat wajah Virgo, membuat Sacha kembali teringat kejadian kemarin. Dan Sacha kembali merasakan jantungnya jumplitan nggak karuan.

"Mau ke sekolah. Hari ini kelas gue latihan drama," balas Sacha berusaha normal sambil merapikan letak tali slingbag di bahunya.

"Lo beneran jadi Snow White?" tanya Virgo tak yakin.

"Nggak. Gue jadi pohon," balas Sacha asal.

Virgo langsung tertawa. "Jadi pohon doang nggak usah pakai latihan kali, lebay banget."

"Yeee, percaya aja lo. Gue nggak jadi apa-apa, cuma tim hore doang. Wali kelas gue nyuruh anak-anak sekelas nonton latihan buat ngeramein."

"Oh," Virgo cuma bereaksi singkat. Dia menatap Sacha. "Pergi sama siapa?"

"Pergi sendiri, lah. Kenapa? Mau nganterin?" Sebelah alis Sacha terangkat.

"Nggak, males," jawab Virgo yang disambut Sacha cibiran. Sikap Virgo yang seperti ini yang membuat Sacha merasa kalau dia cuma ke-GR-an saja. Mana ada sejarahnya cowok bersikap menyebalkan ke cewek yang dia suka.

Sacha berbalik, tanpa menghiraukan Virgo lagi dia melangkah menuju anak tangga.

"Lo naik apa?" tanya Virgo lagi, kali ini agak berteriak karena Sacha sudah menjauh.

"Naik kaki," balas Sacha asal tanpa menoleh. Dia melangkah menuruni anak tangga dengan kesal. Kalau nggak ada niat mau nganterin, nggak usah pakai basa-basi!

Di lantai bawah, tepatnya di dapur, ada Kak Gemini yang sedang sarapan seorang diri. Sacha menanyakan keberadaan Mamanya dan Tante Laras, Kak Gemini berkata dua orang dewasa itu sedang sibuk mengurusi tanaman di teras.

Sacha bergabung dengan Kak Gemini. Dia melahap sarapannya dengan cepat. Setelah selesai, dia langsung memesan ojek online.

Kemudian cewek itu keluar rumah. Mamanya dan Tante Laras yang sedang sibuk pada tanaman, menoleh ke arahnya.

"Mau kemana, Cha?" tanya Tante Laras alias Bunda Virgo dengan senyum keibuannya yang khas.

"Mau ke sekolah, Tante. Ada kegiatan."

"Naik apa? Dianter Virgo?"

"Ah, enggak, kok. Sacha naik ojek online."

"Lho, minta anter Virgo aja, Cha. Dia udah bangun kok, tadi."

"Nggak usah, Tan. Lagian Sacha juga udah pesan ojek, kok."

"Iya, Ras. Nanti ganggu dia aja minta anter pagi-pagi pas libur sekolah gini," tambah Mama Sacha.

Super Big MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang