1°ㅡBeomgyu, si Bintang

3.5K 404 47
                                    

Aku hanya terdiam melihat dia, dia yang berkata kalau dia bintang Sirius.

Karenanya aku tidak jadi pergi ke minimarket, betapa sedihnya aku, perutku sudah menggonggong untuk minta makanan, dan hanya karena orang asing ini aku tidak jadi beli makanan.

"Tolong bantu aku" ucapnya sambil memaksa senyumannya kelihatannya dia kesakitan.

Aku langsung membantunya untuk berdiri.

"Kau tidak kepanasan memegangku seperti itu?" tanyanya yang membuatku semakin bingung, aku hanya memegang lengannya tanpa sarung tangan atau apapun.

"Hah, apanya yang kepanasan? suhu badanmu biasa saja"

Aku membopongnya hingga duduk di sofa, aku langsung mengambil obat-obatan untuk mengobatinya.

"Suhu badanku biasa saja? tidak mungkin, aku pasti sangat panas" gumamnya tetapi aku tetap bisa mendengarnya.

Aku hanya menghela nafas, tidak peduli dengan yang dia katakan. Lalu aku duduk disampingnya dan mulai membersihkan lukanya.

"Kamu jujur kepadaku, apa kamu pencuri? bagaimana bisa kamu sampai jatuh di taman belakang?" tanyaku kepadanya.

"Aku bukan pencuri, aku byeol, Bintang Sirius, aku jatuh di belakang rumahmu dari langit" jelasnya

"Cih, jatuh dari langit, kamu pikir kamu malaikat gitu?" aku tidak mungkin semudah itu mempercayainya, itu seperti cerita fiksi, mana ada bintang berwujud manusia terus jatuh ke bumi, dan tepat di taman belakang rumahmu.

"Sudah selesai, ayo ikut aku ke kantor polisi biar kamu di periksa sama polisi"

"Apa kamu bercanda?! Aku ini bukan pencuri, Manusia. Kalau kamu tidak percaya aku bisa membuktikannya"

"Pertama, namaku bukan manusia namaku Shin Ryujin. Kedua, aku tidak peduli kau pencuri atau bintang tetapi kau menyusup ke dalam rumahku, jadi sekarang kita ke kantor polisi" aku membalikkan tubuhku menuju ke ruang tamu untuk mengambil coat yang aku lepas tadi, tetapi tiba-tiba saja ada cahaya terang dari ruang tengah, dimana orang itu tadi berada.

Aku langsung buru-buru kesana untuk melihat apa yang dia lakukan,

dan untuk kedua kalinya aku melihat sinar dari tubuhnya, lalu tak lama sinar itu mulai meredup.

"Sinarku semakin cepat meredup" tiba-tiba saja wajahnya menjadi sendu.

"Apa kau masih tidak percaya?" tanyanya sambil menatapku, matanya sudah berkaca-kaca,

"Aku takut, Ryujin. Aku takut aku padam" tangisnya tiba-tiba pecah, dan aku sedikit belum bisa berfikir secara jernih, tetapi melihat kondisinya seperti itu, aku sedikit percaya bahwa dia bintang.

 Aku takut aku padam" tangisnya tiba-tiba pecah, dan aku sedikit belum bisa berfikir secara jernih, tetapi melihat kondisinya seperti itu, aku sedikit percaya bahwa dia bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menenangkan Sirius, Ryujin bersiap akan menuju minimarket, dia benar-benar sudah lapar.

"Bintang makannya apa?" tanya Ryujin kepada Sirius.

"Selama aku jadi bintang aku tidak pernah makan, tapi sekarang aku merasakan rasanya lapar, jadi terserah kau saja" jawab Sirius lalu ia beranjak memutari rumah Ryujin untuk melihat barang-barang.

"Yaudah, aku ke minimarket bentar kamu disini, jangan ngerusak apa-apa, paham?"

"Ah oke, Ryujin, hati-hati ya!"

Setelah Ryujin sibuk dengan coatnya lalu keluar rumah, Sirius kembali melihat-lihat isi rumah manusia yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu.

"Ih lucunyaㅡ Ryujin. Berlima berteman dari kecil hingga sudah remaja, mereka tumbuh bersama"
Sirius melihat foto-foto masa kecil Ryujin, baginya itu sangat mengesankan melihat manusia yang tumbuh sesuai umurnya.

"Jadi kangen angkasa"
Angkasa tempat dimana Sirius tinggal, dia sangat merindukan itu.

Karena Ryujin sangat lama datangnya Sirius pun akhirnya tiduran di atas kasur, dia tidak pernah menemukan benda seempuk ini di angkasa.

Ting ting

"BYEOL MAKANAN DATANG"
Ryujin datang menenteng tas totebag yang berisi makanan dan bahan makanan untuk stock beberapa bulan.

Setelah, dia menaruh barang belanjaannya, Ryujin langsung berlari menuju kotak obat untuk meminum obat. Dia terlihat sangat pucat, penyakitnya kambuh.

"Ryujin kamu gapapa?" tanya Sirius khawatir, dia menjamah tangan Ryujin. Tangan Ryujin sangat dingin, Sirius berusaha menyalurkan suhu tubuhnya kepada Ryujin, setidaknya itu membuat dia tidak terlalu kedinginan.

"Gapapa kok, thankyou Byeol" penyaluran suhu itu berhasil walaupun Ryujin tetap merasa tidak enak badan, tetapi dia merasa mendingan.

"Ayo kita makan, pasti kamu lapar kan!" ajak Ryujin lalu mereka makan bersama.

"Byeolㅡ ah itu sangat aneh, kamu saat di angkasa dipanggil apa?" bingung Ryujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Byeolㅡ ah itu sangat aneh, kamu saat di angkasa dipanggil apa?" bingung Ryujin

"Tidak ada yang memanggilku di angkasa, Ryujin, aku hanya mempunyai nama tapi tidak nama panggilan" ucap Sirius

"Aku kasih kamu nama panggilan Korea aja gimana?"

"Nama korea?"

"Iya, Byeolㅡ Apa ya, Ou! Beomgyu, Aku akan memanggilmu Beomgyu mulai saat ini" ucap Ryujin dilanjut senyumannya

"Beom-gyu, Bagus juga" sahut Sirius

"Oke, Annyeong! jeoneun Beomgyu imnida!"

Lalu ruangan itu terisi gelak tawa Ryujin, yang tidak bisa menahan tawa melihat kegirangan Siㅡ Beomgyu mendapat nama baru.

Lalu ruangan itu terisi gelak tawa Ryujin, yang tidak bisa menahan tawa melihat kegirangan Siㅡ Beomgyu mendapat nama baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©saybaenana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


©saybaenana

nap of a : STAR | choi beomgyu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang