Beomgyu lupa untuk melarang Rigel menggunakan benda itu. Tetapi terlambat, dia sudah kena dampaknya.
Beomgyu sekarang akan menuju Ilsan, dia ingin segera mencari Rigel, dia tidak ingin kehilangan partnernya untuk kedua kalinya.
"Byeol" teriak seorang gadis saat melihat Beomgyu berada di stasiun, dia Yeji.
"Kau akan ke Ilsan bukan?" tanyanya, Beomgyu hanya menganggukkan kepalanya.
"Dengan siapa?" tanyanya lagi.
"Sendiri" ucap Beomgyu.
"Ditemani Dal boleh?" ujar Yeji lalu Dal datang dengan dua cola di tangannya.
"Apa yang kau maksud Yeji?" tanya Dal lalu melihat Beomgyu.
Beomgyu dan Dal hanya menatap satu sama lain, tatapannya sama-sana tajam.
"Tidak perlu, Yeji. Aku bisa sendiri, terima kasih" ucap Beomgyu meninggalkan kedua orang itu.
"Kamu kejar dong, ingat Taeyang kemarin" titah Yeji sambil memukul pundak Dal pelan.
"Duh, iya-iya saya akan mengejarnya"
Dal mengejar Beomgyu masuk ke dalam stasiun.
"Sirius, saya akan menemanimu" kata Dal dan membuat Beomgyu terkejut.
"Aku sudah bilang tidak perlu" ucap Beomgyu kesal mempercepat langkahnya mendahului Dal.
"Ayolah, Sirius, Saya bisa tidak kembali ke galaksi jika kau tidak ingin saya bantu" pinta Dal menyatukan kedua tangannya seperti memohon.
"Pasti Taeyang" gumam Beomgyu,
"Baiklah tidak masalah, ayo" lanjutnya lalu Dal menggunakan kekuatannya untuk dapat masuk kereta.
Yeji dari kejauhan tersenyum melihat kedua benda langit itu,
"Akhirnya"
"Yuna, mungkin kau masih tidak percaya, tetapi aku benar-benar Bintang, dan orang yang kau hubungi saat Ryujin pingsan, dia juga Bintang"
Yuna menghela nafasnya, sebenarnya dia tidak peduli siapa Rigel ataupun pacar Ryujin itu, mau itu Bintang atau Hantu atau Siluman, Yuna tidak peduli, tetapi apa hubungan dengannya itu yang membuatnya bingung.
"Terus hubungannya sama aku?"
"Kau mempunyai bagian Sirius, dan dia sangat-sangat membutuhkan itu"
Yuna memicingkan matanya lalu mengeluarkan semua barang dari tasnya.
"Aku tidak mempunyai apa itu, bagian Sirius, aku tidak memilikinya" ucap Yuna sambil memperlihatkan semua barang yang tadi ia keluarkan."Tidak itu tidak dalam tasmu ataupun dalam lacimu-
"Itu ada dalam dirimu, Yuna tolong bantu Sirius, kumohon" mohon Rigel sampai dia harus berlutut ke Yuna, Yuna langsung gelagapan, banyak orang yang melihatnya,
"Kamu apaan sih! Bangun dilihatin banyak orang!" ucap Yuna sambil berusaha menyuruh Rigel berdiri.
"Kumohon, Yuna" Rigel tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya,
Yuna tergerak hatinya melihat Rigel sampai seperti itu,"Aku akan membantumu"
Rigel mendongakkan kepalanya,
"Aku akan membantumu, jadi bagaimana?"
Yeji sekarang berada di Rumah Sakit, untuk menemani Ryujin, dia melihat Ryujin semakin lemah, badannya pun sangat dingin, dia tidak tahu menahu tentang penyakit apa yang di idap Ryujin, tetapi dia tahu ini penyakit parah.
Tiba-tiba saja Ryujin kejang-kejang, Yeji langsung memanggil Dokter dan Perawat disana. Yeji menitikkan air mata, dia tidak pernah membayangkan penyakit Ryujin membuat Ryujin sampai seperti itu,
"Ryujin bertahanlah, Ryujin bertahanlah"
Yeji menunggu di luar sambil terus mengatakan kata-kata itu, dan menangis, dia berdoa supaya temannya bisa pulih,
Tak lama Dokter keluar dari ruang ICU,
"Pasien semakin lemah, pernafasannya sudah tidak stabil, ia terkena paru-paru basah, kita berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan penyakit pasien, tetapi sepertinya hidupnya tidak lama lagi" ucap Dokter tersebut,
Yeji hanya bisa menangis, ia merasa sangat terpukul saat itu juga.
Yeji, Ryujin's Greatest Bestfriend
©saybaenana
KAMU SEDANG MEMBACA
nap of a : STAR | choi beomgyu✅
Fantasyaku datang ke bumi bukan hanya untuk kepentingan diriku sendiri, tetapi takdir membuatku datang untuk menghangatkanmu. - 𝙎𝙞𝙧𝙞𝙪𝙨 star//𝒃𝒆𝒐𝒎𝒈𝒚𝒖 #1 beomryu #1 orbit