19°ㅡGoodBye

1.2K 209 33
                                    

Beomgyu merasa sangat-sangat senang saat ini, semua bagiannya yang hilang telah kembali, dia terus melihat tangannya karena dia sekarang bercahaya walaupun dia tidak menggunakan energinya,

Teman-teman Sirius tidak padam!

Rigel dan Yuna yang berada disana pun ikut senang melihat Beomgyu, Yuna daritadi berdecak kagum melihat cahaya Beomgyu,



hingga semua kebahagiaan itu hilang setelah Yeji menghampiri mereka,

"Byeol! Byeol! Ryujin!! RYUJIN!"
Yeji berlari dan menangis disusul Dal dibelakangnya, mereka bertiga langsung bingung, Yuna menenangkan Yeji,

"Ryujin kenapa?" khawatir Beomgyu,

"Keadaannya semakin parah, dokter berkata bahwa tidak ada kesempatan lagi, bahkan untuk di operasi pun kemungkinannya sangatlah kecil, Yeji sudah menghubungi keluarga Ryujin tetapi tidak bisa" jelas Dal, tangisan Yeji semakin deras, tidak- dia tidak ingin temannya meninggal begitu saja.

Beomgyu yang baru saja berbahagia pun langsung suntuk dalam kesedihan, matanya mulai berkaca-kaca,

"Byeol, apa tidak ada kesempatan? Ryu- ryujin bisa pulih kembali kan?" tanya Yeji, Yeji berharap- sangat berharap temannya bisa pulih kembali bagaimanapun caranya, harapannya hanya Ryujin pulih itu saja,

Melihat Yeji seperti itu membuatnya tidak dapat membendung lagi air mata yang sudah menggenang di kelopak matanya yang ia tahan dari tadi,
Beomgyu langsung berlari ke ruang ICU.

"Sirius! kau kemana?!"

Banyak perawat di ruangan Ryujin hari ini, bukan- mereka bukan mengambil tindakan untuk menyembuhkan Ryujin, mereka sudah menyerah, mereka mulai melepaskan semua alat perbantuan medis yang menempel pada tubuh Ryujin,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak perawat di ruangan Ryujin hari ini, bukan- mereka bukan mengambil tindakan untuk menyembuhkan Ryujin, mereka sudah menyerah, mereka mulai melepaskan semua alat perbantuan medis yang menempel pada tubuh Ryujin,

Beomgyu yang baru datang langsung saja masuk ke ruangan itu,

"Apa yang kalian lakukan?! Dia masih punya kesempatan hidup!" bentak Beomgyu pada perawat yang berada disana, ia berusaha menahan tangan-tangan perawat itu,

"Tolong jangan lepas itu, aku yakin Ryujin sembuh, ku mohon keluarlah" ujar Beomgyu disertai air mata yang terus menetes tiada hentinya itu,

"Tapi-

"Ku mohon - ku mohon" ucap Beomgyu sambil menyatukan kedua tangannya memohon kepada perawat disana,

Akhirnya mereka pun keluar dari ruang itu bersamaan dengan Rigel, Dal, Yeji dan Yuna yang baru saja turun dari rooftop. Yeji yang ingin masuk ke ruangan itu pun di tahan oleh Dal.

"Tunggulah disini"

Beomgyu memperhatikan wajah Ryujin, ia benar-benar sudah pucat dan tubuhnya pun sudah dingin,
Beomgyu menangis sambil menggenggam tangan Ryujin dengan kedua tangannya,

"Mengapa- mengapa saat terakhir kita berjumpa, kau masih terbaring disini?"

"Mengapa kau tidak jujur kepadaku Ryujin?"

"Mengapa kita tidak bersama hingga akhir aku ada di Bumi?"

"Mengapa? Me..nga..pa?" Tangisan Beomgyu semakin deras, dadanya sesak, Sirius yang baru saja tersenyum bahagia telah hilang,

"Ryujin, Terimakasih.. terimakasih, kau telah membantuku, kau telah sabar padaku, dan terimakasih untuk segalanya. Shin Ryujin kau kuat kau bisa!" ujar Beomgyu, ia menutup matanya, pada saat itu dia membuat harapan,

Lalu dia menyalurkan suhunya ke tubuh Ryujin, energinya yang sudah penuh membuat suhu itu sangat panas, ia terus mengerahkan semua tenaganya untuk menyalurkan suhunya,

Tiba-tiba cahaya terang terpancar dari ruangan itu, hingga semua yang berada di sekitar ruang itu menutup matanya,

Saat mereka membuka matanya, mereka melihat tangan Ryujin yang sedikit bergerak, mereka langsung memanggil perawat yang berada di dekat sana, tetapi ada yang janggal-























Di ruangan itu hanya ada Ryujin,

Tidak ada, Beomgyu.






"Byeol? Dia dimana?" ucap Yeji bingung sambil mengusap air matanya memastikan bahwa apa yang ia lihat benar, Beomgyu tidak ada di ruangan itu.

Rigel yang menyadari itu lalu menghadap ke arah mereka, dia tersenyum,
"Tugas Sirius telah selesai, begitu juga denganku, aku sangat berterima kasih kepada kalian, Yeji, dan Dal
walaupun aku sedikit kesal denganmu tetapi terima kasih"

Mata Rigel mulai berkaca-kaca, ia mengalihkan pandangannya ke arah Yuna,
"Yuna maafkan aku jika aku memiliki kesalahan kepadamu termasuk labmu itu walaupun kata-kataku ini tidak bisa mengembalikan apa yang sudah terbakar tetapi aku sungguh-sungguh meminta maaf, dan juga terima kasih telah membantuku walaupun aku harus memohon kepadamu selama berminggu-minggu, Terima kasih Shin Yuna" tutup Rigel, dalam sekejap ia hilang dari hadapan mereka bertiga,

Kaki Yuna terasa lemas dia tidak dapat menahannya kemudian ia terjatuh dan menangis, padahal kesan pertama dia melihat Rigel sangatlah buruk, tetapi kata-kata Rigel, merubah mindsetnya, dan membuatnya merasa terharu sekaligus sedih. Yeji pun langsung memeluk Yuna, supaya Yuna dapat menangis sebebasnya,

Ryujin sekarang sudah ditangani kembali oleh dokter dan para perawat.

Dokter dan para perawat pun masih belum percaya mengapa Ryujin bisa pulih kembali, padahal keadaannya sudah tidak memungkinkan.

Bahkan banyak pasien disana yang melihat kejadian tak masuk akal itu, ada yang takut, ada pula yang terkagum.

Bahkan banyak pasien disana yang melihat kejadian tak masuk akal itu, ada yang takut, ada pula yang terkagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Well Done, Sirius! Rigel!

Well Done, Sirius! Rigel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©saybaenana

nap of a : STAR | choi beomgyu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang