8

30 0 0
                                    

Hari ini aku putuskan untuk menginap di hotel yang berada di Jalan Adisucipto. Mungkin untuk 3 atau 4 hari ke depan. Setelah itu aku akan menyewa rumah saja. Dalam satu bulan ke depan fokusku yakni mengumpulkan informasi seputar bisnis dan juga organisasi. Link-linkku di kampus ada banyak, jadi bisa kumanfaatkan. Selain Mbak Ning, masih ada beberapa temanku yang juga berkutat di bisnis. Selain itu pengalaman mereka juga banyak. Aku akan belajar kepada mereka. Sedangkan untuk organisasi, aku ingin belajar dari seniorku Mas Bardiman dan Mas Bramantyo. Tapi aku sudah lama sekali tidak tahu kabar mereka. Apa mungkin mereka masih di Jogja? Entahlah. Jika saja mereka tidak ada, aku juga masih punya cadangan teman-teman organisasi lain. Salah satunya adalah Gondrong.

Kemudian jika dalam kurun waktu yang sudah kutetapkan tadi, dan semuanya berjalan sesuai rencana. Selanjutnya aku akan fokus kepada hobi. Ya, hobi yang baru saja aku tetapkan sebagai hobi. Mendaki gunung.

Aku sudah berjanji kepada diri sendiri untuk mendaki gunung lagi setelah kembali ke Jogja. Dan waktu itu aku putuskan untuk mendaki salah satu gunung yang juga berada tidak jauh dari Jogja, yaitu Gunung Merbabu. Perkara Merbabu ini masih dalam tahap wacana dan belum ada persiapan sama sekali. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Dan ini akan kujalankan setelah rencana pertama dan keduaku berhasil. ... Kita lihat saja nanti.

Sebagai pe-refresh otak, maka selama 3 hari ini aku akan liburan. Ada banyak tempat yang ingin kudatangi. Namun rasanya dari banyak tempat tersebut akan tereliminasi menjadi beberapa tempat saja. Semuanya berkaitan dengan sejarah Yogyakarta. Ya, tempat-tempat yang bersejarah.

Belum ada satu pun temanku di Jogja yang kuhubungi. Aku masih ingin larut dalam kesendirian. Rasanya cukup aneh. Bertahun-tahun tinggal di Jogja, kemudian meninggalkannya selama tiga tahun, lalu kembali lagi. Kini aku merasa bukan seperti seorang anak yang pulang ke rumah, tapi justru seperti pendatang baru. Seorang pelancong. Momen seperti ini akan kumanfaatkan. Aku akan mencoba menjadi tamu di rumah sendiri.
*

Tempat pertama yang akan kukunjungi adalah Kota Gede. Tempat yang menjadi latar utama dalam tulisanku beberapa waktu yang lalu. Selama bertahun-tahun di Jogja aku sudah beberapa kali mengunjunginya, namun tak sekalipun aku bisa menghayati dalamnya sejarah yang ada di Kota Gede tersebut.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di kawasan Kota Gede, jarak dari hotel hanya sekitar 5 kilometer saja. Hanya perlu menuju ke arah selatan melalui jalan Timoho, lalu belok kiri dan kemudian ada tempat wisata Gembira Loka Zoo lalu lurus ke selatan dan mengikuti jalan besar dan sampai pada perempatan Gedongkuning lalu belok ke kanan dan hanya 2 kilometer lurus saja maka sampai di kawasan Kota Gede.

“Terimakasih, Pak”

“Sama-sama, Mas” tukang ojek melempar senyum terindahnya lalu pergi. Kupikir itu senyuman terindah yang kulihat sejak kedatanganku di Jogja ini.

“Oh... Betapa ramahnya orang-orang Jogja ini. Masih juga sama seperti dulu” gumamku dalam hati.

Langkah pertamaku adalah berjalan menyusuri jalan Kemasan. Seperti yang kuingat, kanan kiri jalan ini adalah tempat-tempat pelayanan publik. Ada beberapa bank cabang daerah, ada kantor Pos, ada sekolah dasar, dan lainnya adalah toko-toko penjual kebutuhan sehari-hari.

“Pritt... parkir kéné wae”

“Pritt... kéné wae, Yu” Suara tukang parkir yang saling berebut mangsa menandakan bahwa aku telah sampai di Pasar Legi Kotagede.

“Aduh... sudah lama sekali tidak ke sini” aku kembali menggumam. Sudah bertahun-tahun aku tak melihat keramaian pasar seperti ini.

Tulisan “Pasar Legi Kotagede” terpampang jelas di dahi bangunan. Di bawah tulisan itu terpampang juga tulisan dalam huruf Jawa. Kemudian di bawahnya lagi adalah kerumunan orang-orang yang berisi penjual dan pembeli.

Novel Pendakian: MERBABU #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang