Prolog

6.6K 479 17
                                    

Han Jisung tidak pernah menyangka jika dalam hidupnya ia akan mendapatkan sebuah kebahagiaan. Ia sangat bersyukur bisa bertemu dengan sosok dokter yang berhati malaikat seperti Minho.

Berawal dari hubungan pasien dan dokter, hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta dan terikat hubungan. Minho bahkan tidak ragu ketika mengajak Jisung untuk tinggal satu atap dengannya. Tentunya setelah Jisung dinyatakan sembuh dari 'sakit' yang dideritanya.

Minho, lelaki yang berprofesi sebagai dokter jiwa itu awalnya hanya bertekad untuk membuat Jisung 'sembuh' dan ingin melindunginya, namun semakin lama perasaan ingin memiliki Jisung sepenuhnya mulai muncul. Dan akhirnya dia menjadikan Jisung sebagai miliknya.

Minho ingat betul ketika dokter Jaebum memberikan tanggung jawab padanya untuk menjadi dokter pribadi Jisung. Jisung tidak seperti pasien gangguan jiwa lainnya, atau bahkan Jisung sebenarnya tidak gila.

"Kalau kata gue sih, itu orang tua nya aja yang udah gak mau ngurus dia lagi."

Hati Minho merasa sakit mendengar penuturan Jaebum. Orang tua macam apa yang tega membuang anaknya ke rumah sakit jiwa.

"Dia cuma 'sedikit' trauma kayanya. Katanya sih, dia pernah jadi korban bullying di sekolahnya. Dan pernah sampe dilecehin juga."

Dari cerita Jaebum, Jisung pernah mengalami pembullyan pada masa SMA nya. Puncaknya di pertengahan semester saat Jisung menginjak kelas 3. Dia diperkosa oleh tiga orang kakak kelasnya. Dan setelah itu, Jisung tidak mau pergi ke sekolah. Dia hanya mengurung diri di kamarnya sambil menangis. Kedua orang tuanya mengira Jisung gila dan membawanya ke rumah sakit jiwa.

"Hallo, kamu Jisung kan? Kenalin, nama dokter Minho. Mulai sekarang dokter yang akan rawat kamu ya."

Pertama kali melihatnya, Minho merasa hatinya terkoyak. Jisung begitu manis dan menggemaskan. Kenapa orang-orang itu begitu kejam pada makhluk se-manis dia?

Cukup mudah bagi Minho untuk menggali informasi tentang Jisung. Jisung benar-benar masih waras. Dia hanya ketakutan. Bayangan saat dirinya dilecehkan dengan kasar oleh tiga kakak kelasnya itu masih terekam jelas di ingatannya.

Jisung menceritakan semuanya. Dia yang memiliki adik bermana Han Jeongin. Sang adik memiliki kekurangan. Jeongin mengidap lemah jantung dari lahir, kakinya juga mengalami kelumpuhan. Namun Jeongin adalah anak yang memiliki kepintaran luar biasa. Berbanding terbalik dengan Jisung.

Jisung memang sempurna, tapi tidak dengan kemampuan belajarnya. Jisung seringkali mendapat nilai rendah, bahkan rangking nya pun termasuk peringkat tiga terbawah. Hal itu membuat kedua orang tua Jisung pilih kasih. Semua perhatian dan kasih sayang mereka hanya untuk Jeongin. Jeongin yang tidak sempurna memiliki kemampuan yang luar biasa, namun Jisung justru sebaliknya.

Jisung tidak pernah merasa iri dengan Jeongin. Dia berusaha keras untuk belajar dan mendapat nilai baik seperti adiknya.

Kehidupan sekolahnya begitu tenang, hingga akhirnya masa kelam itu datang.

Jisung salah ketika dia jatuh cinta pada salah satu kakak kelasnya. Sang pangeran sekolah, Jung Jaehyun.

Dia yang baru mengerti cinta dengan gegabahnya menyatakan perasaannya pada Jaehyun yang jelas-jelas ditolak oleh Jaehyun. Yang lebih parahnya, dia ditonton oleh banyak orang saat itu. Di lapangan indoor sekolahnya, dengan Jaehyun yang baru saja selesai main basket bersama teman-temannya.

Sejak saat itu Jisung dibenci oleh semua murid. Mereka mengatakan Jisung murahan, Jisung menjijikan, dan yang lainnya. Dan Jisung jadi bahan bully-an satu sekolah. Bagaimana dengan Jeongin? Dia hanya diam. Tanpa ingin membantu sang kakak.

Jisung tidak mengerti arah pikiran Jaehyun yang secara terang-terangan menolak cintanya tapi tiba-tiba saja lelaki itu mengajaknya bertemu.

Jisung memang bodoh, dia akui itu. Dia tertipu oleh Jaehyun. Seharusnya dia sudah menaruh curiga, kenapa Jaehyun bahkan mengajaknya bertemu di gudang belakang sekolah.

Jung Jaehyun, Kim Younghoon, Kim Mingyu. Tiga orang itu tidak akan pernah Jisung lupakan. Mereka yang menorehkan luka yang begitu mendalam pada fisik dan mentalnya. Mereka adalah tiga lelaki yang kelewat tampan, namun juga brengsek.

Jisung dekat dengan Minho tidak memerlukan waktu lama. Enam bulan setelah Jisung menjadi pasien Minho, tiba-tiba saja dokter itu menyatakan perasaannya pada Jisung. Jisung terkejut, namun dia menerimanya. Minho adalah sosok yang sempurna baginya. Dia baik, perhatian, dan menerima segala kekurangan yang Jisung miliki.

Tiga bulan setelahnya, Jisung sembuh. Efek keberadaan Minho memang sangat besar berpengaruh pada kesembuhan Jisung.

Setelahnya, Minho mengajak Jisung tinggal bersama. Minho tidak mau Jisung kembali ke rumahnya dan tinggal bersama kedua orang tua nya yang bahkan tidak peduli pada Jisung sama sekali. Jisung menangis saat itu, dia begitu mencintai Minho. Minho yang membawanya bangkit dari keterpurukan. Minho yang memberinya kebahagiaan setelah sekian lama Jisung tidak bisa merasakannya. Minho adalah segalanya bagi Jisung, begitu juga sebaliknya.

Namun, Tuhan kembali mengambil kebahagiaan Jisung.

Tujuh bulan setelah mereka tinggal bersama, sifat Minho berubah.

.

.

.

The story is begin...

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang