Awal 01

29 2 0
                                    

"teman itu bukan orang yang kita kasih lebel sahabat, tapi teman itu orang yang selalu ada biat kita"

now play : Hindia - Secukupnya

- - - - -


Setelah pake seragam dan sepatu, Kaka buka room chat line dari Dara.

Ayu Dara

Ayu Dara
jadi berangkat bareng ga?
05.59am read

Raka Nada
bentar, otw!
read 06.00am

Ayu Dara
gue tunggu, buruan!
06.00am read

Raka Nada
iya, bawel
06.01am


Riyan duduk di teras sambil baca koran, Arini sibuk bangunin adik, dan Pras juga baru mandi.

'Yaelah ni penghuni rumah pada sibuk semua' gumam Kaka.

Berdiri dari pake sepatu, Kaka pamit kepada Riyan dan Arini.

"Samudra minumnya sama uang saku di meja makan, ambil sendiri" Arini beranjak dari keranjang tidur Abi dan Nayla.

"Siap bun"

"Hati-hati di jalan jangan ngebut! Jangan kasar sama temen baru! Jangan lupa salat sama makan!" ayah yang berdiri di samping sepedaku.

"Hayhay kapten! Ayah kapan ngeluarin sepedaku?"

"Tadi ayah denger kamu pamit sama bunda, terus ayah ke garasi."

"Makasih ayah. Assalamu'alaikum!"

"Waalaikum'salam" samar suara ayah dari jalan.

Kaka jarang pamit dengan Pras, paling-paling kalo ia diantar sekolah aja.

Jarak rumah Kaka ke sekolah ngga sampe 1km, makanya ia naik sepeda sama Dara. Rumah Dara juga di tengah-tengah antara rumahnya dab sekolah.

Dara ada di depan rumahnya saat Kaka tiba, bunda dan ayahnya juga sedang duduk di teras.

Dara buka pintu gerbang rumahnya, lalu nyuruh Kaka tunggu bentar, sepedanya masih di dalam garasi.

Sambil nunggu Dara, Kaka pamit dengan orang tua Dara. Bunda dan ayah Dara ramah dan baik hati.

"Ayo berangkat!" teriak Dara di depan pintu garasi.

"Lo ngga pamit?"

"Udah tadi"

"Oo, yaudah"

"Bun, yah, Dara berangkat, Assalamu'alaikum" Dara melambaikan tangan kekedua orang tuanya.

"Waalaikum'salam, hati-hati!"

- - -

Gerbang SMA Negara terbuka lebar. Di loby ada dua guru perempuan yang terlihat antusias menyapa para siswanya.

Dari parkiran Kak dan Dara bersalaman dengan dua guru yang berada di loby. Ibu guru di SMA ini emang ramah-ramah, mereka menyambut setiap siswa yang datang dengan senyum.

"Da, suguhan tiap pagi kita ngga ganti? Walaupun gurunya ganti, tapi gue bosen!" keluh Dara.

"Menurut lo! Dah nikmatin aja, suasana disini juga beda Dar."

"Ya, moga aja emang beda" gerutu Dara.

Kaka dan Dara beda kelas, Dara IPS sedanglan aku IPA. Kelas Kaka dan Dara cuma atas bawah, itu sebab mereka bareng.

"Ati-ati naik tangganya, jangan cuma gara-gara di depan tadi lo kepleset" teriakku di depan kelas.

"APAAN SIH LO BERISIK" Dara masih geram.

"Woy! jangan ngegas" pekik Kaka membalas.

"Terserah" Dara naik kekelasnya.

Kalian pasti tau rasa jadi murid baru. Kenalan, canggung, dan hening.

Satu persatu setiap siswa disuruh perkenalan. Setelah selesai keadaan tetap sama hening. Ya emang masih siswa baru.

"Aku Ifa Alexsander, panggil aja Ifa" Ifa menjulurkan tangannya kepada Kaka.

"Raka Nada Samudra, panggik aja Kaka" sambil membalas juluran tanggan dari Ifa.

Kalian pasti hafal, pertanyaan-pertanyaan sebagai siswa baru,
nama, asal sekolah, dan alamat. Mungkin kalo berani langsung tanya medsos dan lain-lain.

Kegiatan tiga hari ke depan pengenalan lingkungan sekolah, intinya apa yang harus siswa baru tau tentang sekolahnya.

- - -

"Gimana kak sekolahnya tadi?" tanya Arini saat makan malam.

"Biasa aja bun. Bunda taukan adab siswa baru."

"Dah dapet temen baru?" Pras keluar dari kamar menuju dapur.

"Udah bang, kenapa? Mau nanya ada yang cantik ngga" sahut Kaka nyengir.

"Apaan sih lo dek, tapi bener sih"

"Dasar!" gerutu Kaka.

Malam itu mereka cuma makan bertiga, Riyan ada rapat. Abi dan Nayla sudah tidur sejak sore.

Habis makan malam Kaka masuk kamar, rasanya hari ini capek banget.

'Emang yang paling enak tu r-e-b-a-h-a-n' gumam Kaka.















Semoga kalian suka:)


Kalo banya typo maaf, namanya juga manusia.

Dear KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang