Perjalanan 7

7 1 0
                                    

"maaf, satu kata yang mungkin sulit diucapkan, tapi ketika mengucapkan itu, banyak orang yang akan tersentak mendengarnya"

now play : Rizky Febian - Menari

- - - - -


"Pagi tante Arini, om Riyan! Nada belum berangkatkan?" Kenan masuk ke rumah Kaka dan menghampiri Arini yang berada di dapur.

"Udah baru aja sama Pras" Arini menepuk pundak Kenan.

Pagi ini Kaka diantar karena langit mendung dan perlahan air hujan turun.

"Yah, kalo gitu Kenan berangkat sendiri" raut wajah Kenan kecewa.

"Sana berangkat, keburu bel masuk. Nanti kamu disuruh nyanyi Indonesia Raya 3 Setansa kalo telat" seru Riyan saat selesai sarapan.

"Kenan tunggu sebentar!" Arini memanggil Kenan saat melihat Kenan berjalan ke luar.

"Ada apa tante?" Kenan berhenti dan memutar badanya ke arah Arini.

"Titip uang saku Nada, dia tadi buru-buru, karena Pras ada praktik, makasih sayang!" Arini memberikan satu lembar uang duapuluh ribu kepada Kenan.

"Sama-sama tante!" Kenan keluar dari rumah Kaka, lalu menyalakan mesin motornya dan bergegas ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Kenan berjalan menuju kelas Kaka untuk memberikan titipan dari Arini karena masih ada waktu 10 menit sebelum masuk.

tok tok tok

"Permisi! Kaka ada di dalam?" Kenan mengetuk pintu kelas Kaka.

"Ada kak, tunggu sebentar!" kata Damar yang duduk diujung dekat pintu.

"Kaka dicari!" Damar berjalan ke meja tempat Kaka duduk.

"Siapa?" Kaka bingung karena dia tidak ada janji pagi ini.

"Kakak kelas, aku ga tau siapa, tapi dia nunggu di depan" Damar memegang lehernya bingung.

"Pagi kak Kenan!"

"Pagi juga!" Kenan menjawab sapaan dari teman-teman Kaka.

"Pagi Nan!"

"Pagi bro!"

Kaka yang mendengar samar sapaan itu mengelus jidat, karena saudaranya yang satu itu begitu dikenal banyak siswa. Kenan mendapat posisi most wanted ke dua setelah Arga, tapi tetap saja di mata Kaka mereka berdua biasa saja.

"Makasih ya!" Kaka berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Damar.

Saat berjalan ke depan kelas Kaka memegang jidatnya, dia risi dengan jeritan-jeritan teman-tamannya melihat kehadiran Kenan.

"Apa? pagi-pagi rusuh di kelas orang" sesampainya Kaka di hadapan Kenan.

"Nih uang dari tante Arini" Kenan menyodorkan uang yang dia ambil dari dalam saku celana.

"Oh, makasih!" teman-teman Kaka yang menguping terkejut dengan apa yang Kaka katakan.

"Nanti pulang bareng gue! Tadi bang Pras chat gue kalo ada kerja kelompok balik sekolah, tadi dia lupa mau bilang sama lo."

"Hm"

"Gue duluan, jangan tidur ini masih jam pertama!" Kenan berjalan meninggalkan kelas Kaka.

"Kammbing lo bang!" Kaka berterik agar Kenan mendengarnya.

Kaka terkejut dengan tatapan teman-temannya saat masuk ke dalam kelas.

"Lo semua kenapa? natap gue kayak gitu, emang gue setan" Kaka bingung dengan tingkah teman-temannya.

Dear KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang