Perjalanan 3

12 1 0
                                    

"jangan lupa pepatah yang mengatakan 'sepandai-pandai tupai melompat dia juga akan jatuh juga' ketika menyembunyikan sesuatu"

now play : Tulus - Bumerang

- - - - -


"Pagi tante Arini!" Kenan membuka pintu rumah Kaka, dan dibalas denga senyuman oleh Arini.

"Pagi-pagi dah dateng, mau ngapain lo?" tanya Pras.

"Mau berangkat bareng Nada!"

"Mau lo apain adek gue?"

"Gitu-gitu juga adek gue bang!"

Kaka keluar dari kamarnya, dia sudah siap dengan tas ditenteng sebalah. Dia menuju dapur untuk berpamitan dengan bundanya. Saat berjalan ke dapur Kaka melihat ada Kenan di ruang tengah.

"Bang ngapain lo disini? tadi malem gue udah bilangkan mau berangkat sendiri!"

"Gue naik sepeda nyet! masak abang lo yang ganteng berangkat goes sendirian, ngga mungkinkan." Kenan nyengir.

"Idih, pede amat!"

Kaka mendekati bundanya, ia meminta izin hari ini ada ekskul dan ia pamit berangkat sekolah.

Semenjek Kaka mengikuti seleksi 'KN', ia berangkat sendiri karena ada pertemuan pagi, dan Dara memaklumi itu semua. Dan sekarang tidak hanya berangkat tapi juga pulang sendiri.

Kenan kasihan dengan adik sepupunya ini, dia tidak tega melihat adiknya sendiri, makanya dia putiskan untuk naik sepeda.

"Bang ayo berangkat!" Kaka keluar dari rumahnya, dan Kenan sudah siap di depan dengan sepedanya.

"Lo dah pamitkan?"

"Udah"

"Duluan bang! Assalamu'alikum" pekik Kenan kepada Pras yang mengeluarkan motor dari garasi.

"Waalaikum'salam! ati-ati"

- - -

Jam pelajaran sudah habis, Kaka segera memasukkan bukunya kedalam tas dan keluar kelas bersama dengan Winda. Latihan sore ini ada di perpusakaan, mereka latihan sesuai dengan kelompok dan mentor masing-masing.

Kaka satu kelompok dengan Jasmine dengan mentor Rania. Dia berayukur tidak satu kelompok dengan Kenan.

Latihan selesai lebih dari jam lima sore, sudah hampir magib. Kaka dan Kenan keluar bersama dari sekolah, tapi mereka menjaga jarak, karena mereka masih ingat dengan perjanjian awal.

"Tumben lo goes" sindir Arga kepada Kenan.

"Baru pengen irit sama ngga buat polusi" sanggah Kenan dengan menyengir.

"Sok bijak!" Arga meninggalkan Kenan dan mengambil motornya.

Segera setelah Arga pergi Kenan menaiki sepedanya dan bergegas  menyusul Kaka.

Kaka sudah duluan, sebelumnya Kenan chat Kaka untuk duluan agar tidak ada yang curiga.

Kenan menggoes sepedanya dengan cepat hingga dia berada tepat di belakang Kaka.

"Da!" Kaka menoleh ke belakang dan mendapati Kenan dibelakangnya.

"Mau mampir beli minum dulu ngga?" tanya Kenan dengan menggerakan sepedanya disejajar dengan Kaka.

"Pulang dulu aja bang! mau mandi dulu, ini juga udah hampir magrib"

"Yaudah, nanti kalo mau keluar ke rumah gue dulu!"

"Hm"

Sampai rumah Kaka bergegas mandi dan setelah itu salat magrib. Kaka merasa sangat lelah, tapi tugas hafalannya masih menumpuk. Memikirkan itu Kaka pusing, dia memutuskan untuk keluar mencari minum dan setelah itu mau belajar.

Setelah salat Kaka menemui bundanya dan meminta izin pergi ke rumah Kenan.

Kaka melangkahkan kakiknya ke rumah Kenan, ia ingat Kenan mau ikut jika dia keluar.

Rumah Kenan sudah seperti rumah sendiri bagi Kaka, ia tak perlu mengetuk pintu.

"Assalamu'alikum tante Vera!" Kaka melangkahkan kakinya ke dalam rumah Kenan.

"Waalaikum'salam sayang! Kenan ada di kamarnya!" Vera sudah hafal dengan gerak gerik keponakan yang satu ini.

"Eh tante tau aja" Kaka menyengir, semua giginya kelihatan.

Kaka berjalan menuju kamar Kenan dan mendapati Kenan baru main ps.

"Bang jadi ikut keluar ngga?" Kaka duduk disamping Kenan.

"Mau, tapi temen gue katanya mau kesini, jadi gue stay di rumah." Kenan masih fokus bermain ps.

"Gue nitip mocca cino! nih uangnya" Kenan menolehkan wajah kearah Kaka.

"Kalo gue sendiri, gue pinjem motornya!"

"Tuh kuncinya ada digantungan, tinggal pilih mau yang mana!" Kenan menunjuk gantungan di dekat lemari bajunya.

Kaka mengambil kunci motor metik milik Kenan. Kaka menyalakan motor dan mengegas motor itu sampai ke kedai dekat indomaret.

Kaka memesan greantea dan mocca cino sesampainya di kedai. Kaka memainkan hpnya ketika menunggu pesanannya.

Kaka meliat notif instagram yang terlihat '@argaarkana menyetujui permintaan mengikuti anda' dan yang kedua '@rnsamudra, @argaaarkana meminta untuk mengikuti anda'.

Alasan Kaka mengikuti instagram Arga karena banyak teman-temannya yang memuji-muji seorang Arga. Teman-temannya menganggap Arga spesies manusia terganteng di dunia.

Setelah mengkonfrimasi akun milik Arga, Kaka segera mematikan hpnya karena pesanannya sudah siap. Dia segera pulang setelah nembayar minumannya.

Samapi di rumah Kenan, Kaka meliah ada sebuah motor berwarna dongket, Kaka tidak menghiraukannya. Dia berjalan dengan santainya ke dalam rumah Kenan.

"Bang minum lo mau taruh mana?" Kaka berteriak masuk dari samping rumah.

Sebetapa terkejutnya Kaka ketika memasuki rumah Kenan dan mendapati siapa pemilik motor biru dongker yang terparkir di depan.














Maaf kalo ada typo:(

Akun yang ada di atas cuma boongan ya!

Dear KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang