"sebesar apapun usahamu, pasti akan ada balasanya, jangan menganggap usahamu selama ini sia-sia"
now play : Ify Alyssa - Dua Insan
- - - - -
Kaka berjalan melewati lapangan upacara setelah selesai seleksi KN bersama Winda. Sebelum sampai di gerbang Kaka berbelok untuk mengambil sepeda."Makasih Ka! lo dah mau nemenin gue seleksi, maaf kalo gue ngrepotin" kata Winda sambil menemani Kaka mengambil sepeda.
"Ga repot ko Win, gue malah seneng bisa nambah pengalaman wawancara. Yaudah gue pulang dulu!" Kaka menaiki sepedanya.
"Hati-hati Ka!" Winda melambai-lambaikan tangannya dengan senyum yang lekas memudar sampai punggung Kaka tidak terlihat.
flashback off
Hari ini Kaka pulang sediri. Dia nyuruh Dara untuk pulang duluan, dia ngga mau Dara nunggu kelamaan.
Samapi di rumah dia lihat bundanya sedang menemani adik-adiknya bermain ayunan di bawah pohon rindang di depan rumahnya.
Kaka mendekati kedua adik dan bundanya. Sore ini suasana sangat hangat, semburat orange kemerahan menemani matahari terbenam dan angin menghebus halus.
"Ye, kakak pulang!" Nayla meloncat-loncat menggemaskan.
"Kak masuk dulu ganti baju!"
"Nanti dulu bun, besok juga udah ga dipake. Kaka mau ikutan main sebentar!"
Bundanya hanya tersenyum sebagai ucapan balasan.
Mereka berempat bermain bersama hingga langit mulai menghitam karena sang surya menghilang.
"Ayo masuk! Ngga baik magrib-magrib di luar."
"Hayhay kapten!" jawab Kaka dan kedua adiknya bersamaan.
"Kakak, Nayla mau digendong" tatapan Nayla membuat siapa pun tidak dapat menolak permintaannya.
"Yuk naik!" Kaka jongkok agar adiknya lebih mudah naik.
"Hore!" Nayla herterik bahagia.
- - -
"Bang!"
"Apa?" Pras tetal fokus didepan monitor tanpa menengok sedikit pun.
"Idih irit banget" Kaka menjawab sinis.
"Iya! Mau apa?" Pras berbalik menghadap ke tempat adiknya berada.
"You can help me?" Kaka berjalan dari ujung pintu dan duduk dikeranjang kakaknya.
"What? Ke indomaret? kafe? rumah makan?" Pras hafal apa yang di inginkan adiknya.
"Ke kedai depan indomaret. Ini udah jam 7 malem kalo gue pergi sendiri bunda pasti marah."
"Ya lo ngapai juga ke kedai itu bego kalo tau ini udah malem!"
"Pengen greantea bang! Ayolah bang, nurut napa, gue bayar sendiri kok plus abang tak belin kopi."
"Gas! Dari tadi bilang dong." Pras mengacah rambut adiknya karena gemes.
"Elah, kalo ngga ada kopi juga ngga bakal nganterkan!" sinis Kaka.
Mereka berdua berjalan menuju kedai thaitea di depan indomaret. Kaka dengan kaos hitam dibalut flanel dongker, celana hitam, dan kerudung abu-abu dan Pras yang menggunakan jemper hitam dan celana abu-abu selutut, tak lupa topi putih.
"Mbak greantea sama coffe late satu!"
"Duduk dulu, tunggu sebentar!"
Kaka hanya diam menunggu minumannya jadi. Sebenarnya Kaka lelah, hari ini dia banyak kegiatan. Pras memainkan hpnya karena sibuk dengan makalah akhir tahunnya.
"Ini neng! Semuanya 18.000" kata mbak-mbak pelayan kedai.
"Ini mbak!" Kaka mengeluarkan selembar uang 20.000
"Terimakasih atas kunjungannya!" mbak pelayan memberikan kembalian dan dibalas dengan senyum Kaka.
"Nih!" Kaka menodorkan satu cup coffe late kepada kakaknya.
Pras hanya tersenyum dan menggambil cup tersebut.
maaf jarang updet:'(
baru sibuk beberapa hari ini!
makasih buat kalian yang udah baca!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear K
Teen FictionKaka, siswa disalah satu SMA ternama di Jogja. Kaka yang berpikir nggak akan banyak yang kenal. Kaka yang ngga berhayal jadi salah satu anggota tim yang dibanggakan sekolah. "Menyatukan 10 kepala menjadi 1 pikiran" Keluarga dan teman-temannya apakah...