"jangan pernah artikan senyum itu tulus, bisa saja itu hanya untuk menutupi"
now play : Feby Putri - Halu
- - - - -
'Bayangin aku masuk OSIS sama ROHIS, plus anak even. Pasti sibuk bener, sekolah jadi rumah kedua' gumam Kaka.
Lampu kamar Kaka masih menyala, Pras mengtuk pintu kamar Kaka.
"Dek!"
"Apa bang?" Kaka jalan buka pintu kamar.
"Belum tidur? Buruan tidur, besok sekolah! Masak siswa baru dah telat" ringik Pras.
"Iya, bawel. Banyak bacot dah, bunda aja kalah."
"Dasar babi, buruan lampunya matiin!" Pras pergi dari pintu kamar Kaka.
Saklar lampu dah off, Kaka balik rebahan, cari posisi yang enak. Hayalan Kaka belum selesai, dia masih menduga-duga apa yang bakal terjadi di sekolah, sampai akhirnya otak Kaak penat dan mata Kaka tertutup.
- - -
Setelah tiga hari dengerin ceramah yang sangat membosankan dan bikin pantat panas karena duduk lama, ada latihan baris berbaris selama tiga hari.
Emang setiap sekolah di Jogja ada latihan baris berbaris buat siswa baru. Itu juga digunain buat penyaringan tonti.
Kalian pasti tau rasanya panas, capek, dan pegal. Kaki Kaka rasanya patah setiap habis latihan. Kaka bersyukur ngga keseleksi tonti dari SMP, sekarang pun juga.
Pulang dari latihan terakhir Kaka mampir ke kedai thaitea sama Dara.
"Dar, lo mau pesen apa?"
"Greentea toping puding yang medium" celetos Dara sambil jalan cari tempat duduk.
"Bang, satu thaitea original toping bubble sama satu greentea toping puding, medium semua"
"Jadinya 20.000, tunggu dulu neng" pekik abang pelayan kedai.
Sepuluh menit kemudian minumannya dateng. Dua cup berwarna coklat keorangean dan hijau. Setelah menerima cup itu, Kaka dan Dara pulang, mereka minum sambil ngayuh sepeda.
Di jalan Kaka dan Dara biasa cerita tentang keseruan hiruk pikuk kelas. Dara yang allout sangat menghibur. Kadang Kaka bersyukur sama Tuhan, dah ngasih temen seceria itu, kada junga nyesel, lolanya minta dikubur hidup-hidup.
Sampai di rumah, Pras ada di garasi sedang mengotak-atik motor. Rusak nggak rusak tetep aja dibenerin, padahal juga ngga ada apa-apa, emang laki-laki tu beda.
"Bang! Rajin amat ni motor semua lo servis" Kaka meneguk thaitea yang dibeli tadi.
"Biarin, motor-motor gue. Elo juga susahkan kalo ni motor pada nggabisa dipake" dia ambil thaitea di tanganku.
"Beli sendiri napa bang" sanggah Kaka kesal.
- - -
"Dek, bunda mana?"
"Balu kelual beli susu" Nayla yang lucu, maklum masih tiga tahun.
Masuk kamar, ganti baju, ke dapur cari makan, sumpah latihan terakhir capek banget.
Ada sepiring nasi dengan lauk ayam rica-rica dan capcay, ditemenin lemontea. Aribi menyiapkan ini semua untuk Kaka.
"Bun, ini buat Kaka kan?" Kaka liat Arini jalan dari ruang tamu.
"Iya, cepet dimakan keburu abang kamu habisin, tadi dia udah niat buat makan, tapi bunda halangin" tangan Arini menepuk pundak Kaka.
Maaf kalo sedikit:( Baru banyak tugas!
Makasih kalian udah baca cerita ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear K
Teen FictionKaka, siswa disalah satu SMA ternama di Jogja. Kaka yang berpikir nggak akan banyak yang kenal. Kaka yang ngga berhayal jadi salah satu anggota tim yang dibanggakan sekolah. "Menyatukan 10 kepala menjadi 1 pikiran" Keluarga dan teman-temannya apakah...