6th

2.1K 325 32
                                    

saat sedang menunggu kak Yunho latihan, aku memandangi setiap gerak gerik nya. langkahnya ketika menggiring bola basket nya, lalu mengoperkan nya ke teman se-tim nya, hingga ia mencetak skor. aku jadi semakin jatuh kedalam pesona seorang Jeong Yunho, sang kapten basket kebanggaan sekolah kami. pantas saja kaum hawa penduduk sekolah ku menggilai nya.

latihan telah usai, para pemain menuju ke ruang ganti. aku masih tetap menunggu kak Yunho disini. aku mengedarkan pandanganku ke sekitar, hingga aku netra ku menangkap 'sosok' itu lagi. ia duduk di bangku penonton seberang.

kami bersitatap, hingga akhirnya ada seseorang yang menghentikan langkahnya didepanku, menghadapku.

aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang menghalangi pandanganku, rupanya kak Yunho. ia sudah selesai, ia hanya mengenakan hoodie hitam dengan celana olahraganya. tapi tetap saja masih tampan dimata ku. Ya Tuhan, aku sangat terpesona dengan makhluk ciptaan-Mu ini.

"lo ngeliatin siapa Na?"

pandangan kak Yunho menghadap ke belakang, ke arah bangku penonton yang ada di seberang lapangan. aku mengikuti arah pandangnya dan 'sosok' itu sudah tidak ada disana lagi.

"enggak kok kak, gue cuma ngelamun aja. hehe." aku menyunggingkan senyum pepsodent ku pada nya.

kak Yunho malah mengacak kecil rambutku, "jangan ngelamun lah, ntar kesambet setan gue juga yang repot."

_____

"makasih ya kak. maaf ngerepotin." kataku sambil melepas helm, dan menyodorkan nya ke kak Yunho.

"santuy, gue ga ngerasa repot kok kalo cuma nganterin lo bolak-balik sekolah-rumah. eh, pinjem hp lo bentar dong."

aku bingung, namun akhirnya tetap menyodorkan handphone ku kepadanya.

dia sibuk mengetikkan sesuatu disana, lalu tak lama mengembalikannya kepadaku. "nih,"

aku mengambil handphone ku, melihat apa yang baru saja ia lakukan dengan handphone ku. rupanya ia menambahkan nomor nya sendiri ke kontak whatsapp ku.

"eh, apa-apaan nih namanya masa Pangeran Yunho?!" kataku sedikit memekik. lelaki di depanku ini hanya tertawa. cukup, aku ingin melebur untuk kedua kali nya.

"iya kan gue mau jadi pangeran di hati lo, Na." kata nya setelah ia berhenti tertawa.

sepertinya jantungku hampir meledak hanya karna kata-kata ampas nya yang ia lontarkan padaku.

"kak Yunho ampas! udah sana pulang, nanti keburu malem."

"iya, iya gue pulang. jangan diganti ya namanya, awas kalo diganti." katanya final, lalu dia menyalakan motornya, tersenyum padaku, lalu setelahnya melaju pergi meninggalkan ku yang sudah sangat sangat sangat ambyar ini.

unseen | jung wooyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang