10th

1.9K 323 84
                                    

mulai dari chapter ini sampai seterusnya, point of view bakal berubah-ubah sesuai kebutuhan ya:)

happy reading!! 💖



"lah, lo kok malah balik ke kelas sih Na? baru gue sama Nakyung mau nyusul ke kantin." Sunwoo menghadang langkahku di depan pintu kelas dengan Nakyung yang mengekor dibelakangnya.

"gue udah males disana Nu, gue dikelas aja ya?" jawabku lesu.

Nakyung menggeser badan Sunwoo untuk berbicara padaku, "lo.. gak sakit kan? lemes amat."

"enggak elah, udah sana kalian kalo mau ke kantin minggir ah gue mau masuk."

aku mendudukkan diriku, hanya ada aku dikelas karena jam istirahat baru saja tiba. aku mengobrak-abrik tas Sunwoo untuk mencari headphone, telingaku membutuhkan hiburan.

aku bernyanyi dengan suara pelan mengikuti lagu yang sedang terputar sembari mataku terpejam, khidmat mendengarkan lagu nya. ah, aku suka ketenangan.

ada notifikasi masuk ke handphone ku, aku membuka mataku untuk memeriksa siapa yang mengirim pesan padaku.

"ASTAGA!!" pekikku, kenapa hantu ini selalu muncul tiba-tiba di depanku begini? untung saja aku tidak punya penyakit jantung.

dan apa-apaan dia? melihatku dengan senyum menjengkelkan nya terus-terusan begitu. apa dia sudah berada di depanku sejak tadi sekali?

"lo! jangan suka ngagetin kenapa sih?!"

"ya gimana? lo gue panggilin pasti gak bakalan denger, kan kuping lo disumpel." jawabnya enteng, masih mempertahankan senyumnya yang membuatku muak jika terus-terusan melihatnya.

"ngapain sih? gak capek apa lo gangguin gue terus?"

"oh iya lo kan hantu, mana punya capek." aku bertanya, namun ku jawab sendiri.

"gue kangen sama lo, makanya gue nyariin lo." dia bertopang dagu dengan masih mempertahankan senyum menjengkelkan nya itu.

"idih, apa-apaan lo?! lo jangan sampe suka sama gue ya?! gue masih doyan sama manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"idih, apa-apaan lo?! lo jangan sampe suka sama gue ya?! gue masih doyan sama manusia. lagian lo tuh-"

"Hana? lagi ngomong sama siapa lo?" perkataanku terpotong karena kak Yunho tiba-tiba saja datang ke kelasku bersama dengan kak Mingi. apa dia melihatku tadi? ah.. bisa di-cap orang aneh aku sama dia karena dia tidak melihatku sedang berbicara dengan 'siapa'.

aku sebisa mungkin bersikap normal dan otakku kupaksa bekerja keras untuk mencari jawab atas pertanyaan yang sulit kujawab dari kak Yunho, "ah.. itu, itu gue lagi latihan dialog drama buat pengambilan nilai kesenian kak. hehehe"

"oh gitu, gue ganggu latihan lo ya?" tanya nya dengan langkah kaki mendekat ketempat dimana ku berada, lalu mendudukkan diri di bangku kepunyaan Sunwoo.

"enggak kok, ada apa kak? mau nyari siapa? anak-anak lagi pada keluar semua."

"gue nyari lo kok, gue udah nge-chat lo cuma gak lo baca jadi gue kesini. cuma mau ngomong ntar pulangnya sama gue ya? gue gak terima penolakan. oke?" katanya dengan diiringi senyum tampan nya, aku otomatis menganggukkan kepala menyetujui.

"oke, kalo gitu ntar gue samper lo ke sini kalo udah bel pulang." dia mengusak rambutku pelan.

sesuai dengan yang kak Yunho katakan, dia hanya ingin menanyakan hal itu saja lalu pamit pergi menghampiri kak Mingi yang setia menunggu nya di pintu kelasku sambil menggoda para gadis yang lewat.

setelah kepergian kak Yunho, mood ku kembali membaik, sebelum ku-urungkan niatku yang akan memakai kembali headphone Sunwoo ketika sebuah suara dari makhluk didepanku yang tak kunjung pergi itu terdengar. "gue gak suka lo deket sama Yunho." katanya tiba-tiba.

ada apalagi kali ini dengan makhluk ini? "idih, apa deh lo gak jelas banget. suka-suka gue dong mau deket sama siapa."

"Yunho itu brengsek." katanya dengan wajah yang begitu dingin, aku sampai merinding dibuatnya.

"p-punya bukti apa lo kalo dia cowok brengsek? hah?! jangan asal fitnah orang ya mentang-mentang lo gak keliatan wujudnya dimata manusia normal." ucapku yang sudah emosi dan takut karena tatapan makhluk didepanku ini setajam silet dan ekspresi wajahnya sedingin es.

aku memilih untuk menyumpal telingaku lalu mem-play lagu dengan volume keras dan memejamkan mataku. kuakui sekarang ini aku takut, aku hanya berharap makhluk di depanku ini segera pergi.

author pov

Hana yang sudah jengkel dengan perkataan yang terlontar dari mulut Wooyoung memilih untuk tak memperdulikan atensi nya lagi. ia menutup mata dan pembicaraan diantara mereka, berharap Wooyoung akan segera pergi.

Sosok yang berada di depan nya itu nampaknya juga kesal karena perkataannya tak dihiraukan oleh Hana, padahal ia mengenal Yunho lebih dari Hana mengenalnya. segera ia menghilang dari pandangan Hana setelah sebelumnya mengatakan hal yang bahkan tidak akan terdengar oleh telinga Hana.

"Yunho itu suka main cewek, dia juga yang udah bikin gue jadi kaya gini."


welcome nakyung!!!
karena hari ini ATEEZ perform Win di Music Bank, aku update hehehe
makasi yang udah baca, luv u all

unseen | jung wooyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang