Young Love

24.1K 1.2K 125
                                    





" Pagi Halmeoni."



" Ah pagi juga Jaemin. Ingin menjemput Renjun?"



Jaemin mengangguk sembari tersenyum.


" Tunggu sebentar, Akan aku panggilkan..." Nenek dari Renjun itu pun mengemasi sapu nya dan berniat untuk masuk ke dalam dan memanggil
Renjun.


Tapi belum sempat Nenek Renjun masuk ke dalam rumah, sang pemuda yang hendak di panggil itupun muncul dengan wajah ceria seperti biasa.

" PAGIII.. HALLOO!" Renjun berseru dengan hebohnya sembari menenteng kaos kaki dan dasi di tangan kirinya serta tas putih dengan gantungan moomin di tangan kanannya.



" Cepatlah Jaemin menunggumu."




" Ne Halmeoni." Jawab Renjun singkat sembari mengenakan kaus kaki dan sepatunya.





" Hati-hati di jalan Jaemin. Jangan mengebut."



Jaemin mengangguk kepada nenek Renjun yang kini tengah menatapnya sambil sesekali mengomeli Renjun yang beberapa kali mendecak sebal di karnakan sepatunya susah sekali masuk ke kaki mungilnya.





" Kami berdua pamit Halmeoni." Ucap Jaemin setelah Renjun kini tengah selesai dengan sepatunya. Jaemin mencium tangan nenek dari kekasihnya itu dengan seksama.





" Sampai jumpa Halmeoni!" Seru Renjun sebelum di tarik Jaemin ke mobilnya.





***



" Nana hari ini ada jadwal kuliah?"


Jaemin yang tengah sibuk menyetir itu menoleh sesaat sebelum kembali fokus kepada jalanan padat di depannya.


" Ani. Hari ini aku tidak ada jadwal sama sekali. Memangnya kenapa?"



" Tidak ada. Hanya menanyakannya saja." Jawab Renjun. Jaemin kembali melirik Renjun yang berada di sebelahnya dengan masih menggenggam dasi yang sama sekali belum di pasangnya itu.




" Kenakan dasimu sayang. Sekolahmu hampir dekat."


Renjun mengangguk pelan sebelum memasang dasinya dengan cekatan.



" Nana bagaimana? Apa sudah rapi?"


Jaemin mengangguk setelah menatap dasi Renjun sekilas.




" Bagaimana sekolahmu sayang?" Jaemin yang terlihat fokus menyetor itu kembali mengeluarkan suaranya.



" Tidak ada yang istimewa Na. Semuanya biasa saja." Jawab Renjun agak malas-malasan.




" Masih menyesal masuk ke sekolah ini?" Jaemin kembali bertanya.



" Tidak. Sudah mulai terbiasa." Jawab Renjun sembari menggeleng pelan. Jaemin tersenyum.




" Baguslah jika tidak ada kendala. Tapi jika terjadi sesuatu, katakan padaku secepatnya."



" Iya Nana."




***



Na Jaemin, 21tahun adalah seorang mahasiswa semester 5 Universitas Seoul jurusan Psikologi. Dia adalah anak tunggal dari seorang pengusaha kaya di kota Seoul.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dan mempunyai kekasih yang bernama Huang Renjun, 15thn dan baru menginjak tingkat 1SHS Berbasis Internasional di kota Seoul. Juga merupakan anak tunggal dari pengusaha Huang corp, perusahaan multinasional asal negeri China.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Umur Jaemin dan Renjun terpaut cukup jauh yaitu 6 tahun. Tapi mau seperti apapun mereka mengelak, jika takdir tetap menginginkan mereka untuk bersatu, mereka akan tetap bersatu.







" Maafkan aku jika nantinya aku bersikap kekanak-kanakan."




" Tidak masalah Renjunie. Jangan canggung begitu terhadapku."





" Tapi aku takut, kamu tidak nyaman dengan sifatku yang mungkin saja tidak sesuai dengan keinginanmu."



" Injunie. Dengarkan aku. Aku menginginkanmu, aku tidak peduli apapun itu. Lagian tidak masalah untukku mau Injunie kekanak-kanakan atau apa, karna jujur aku juga sangat Childish, tapi aku juga bisa dewasa di saat yang tepat."



" Tapi Jaem.."



" Astaga Injuniee! Ayo kita jalani dulu. Jangan khawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi."



" Baiklah. Maafkan aku."

TBC...

Jaemren Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang