“ bel, maaf... apa kalau enggak kamu coba keluarkan saja obatnya, muntahkan saja “ Yuli yang tampak cemas. Ia tahu pasti akan terjadi hal buruk, akibat kecerobohannya yang memberikan obat sembarangan.
“Obatnya sudah gak mungkin bisa dikeluarkan lagi, meskipun di murah kan sekalipun akan percuma saja" Tutur Berry.
“Atau enggak, kamu minum susu murni? “ usul Aris. “ dia itu bukan keracunan “ timpal Berry sambil memukul kepala dua rekannya dengan menggunakan bolpoin secara bergantian. Membuat dua orang itu mengaduh kesakitan. “ Berry barbar, kejam “ tutur dua orang itu bersamaan. Berry hanya menanggapinya dengan acuh. Memang berat menjadi pria paling tampan sendiri di antara 3 wanita, membuatnya harus tebal telinga. Karena mendengar suara para perempuan itu. Terutama suara Aris dan Yuli, yang sanggup membuat gendang telinganya hampir pecah
“Sudah, sudah... aku enggak papa kok. Toh aku pasti kuat kok, tenang saja" Nabilla mencoba menengahi
“Nabila, bersiaplah 10 menit lagi kita akan berangkat. Jadi siapkan semuanya"
Sial! Umpat Nabilla dalam hatinya. Kenapa bisa ia mengantuk di saat seperti ini. Disaat rapat penting sedang berjalan.
Tapi rasa jantungnya ini menang benar-benar mengganggunya untuk bisa konsentrasi secara penuh. Nabilla juga sadar jika dari tadi Liam terus mengawalinya melalu ekor matanya, tapi mau bagaimana lagi ini terlalu mengantuk.
Dan karena ulahnya yang hampir-hampir tertidur ketika pertemuan berlangsung akhirnya Nabilla harus sabar 2 kali lipat untuk mendengarkan omelan Liam dan juga ucapan markasnya yang sangat bisa membuat orang sakit hati.
“ jawab saya!”
“ Apa kamu tidak punya mulut untuk bicara!”
“ Apa sekarang kau jadi bisu seperti patung?! Ke mana sikapmu yang cerewet kenapa sekarang diam “ kali ini Liam melemparkan pulpen yang ia pegang ke arah Nabila, tapi untungnya Nabila masih bisa merespons hingga pulpen itu tidak terkena kepalanya.
“Saya, minta maaf. Saya tahu kali ini saya salah, karena hampir tidur saat rapat “ Nabila mengakui kesalahannya
“ hampir? Kau itu bukan hampir tapi sudah tidur! Kau kira aku tidak bisa membedakan mana yang hampir tidur dan tidur “kali ini Liam benar-banar murka, semurka-murkanya pada Nabilla. Membuat Nabilla langsung di buat takut. Pasalnya dia tidak pernah melihat Liam sempurna ini pada saat marah, dan kali ini pula adalah kali pertama kali ia melihat Liam yang marah pada seseorang. Dan itu dirinya....
“Pergi....” perintah Liam ketika Nabilla hendak membela dirinya dengan memberikan pembelaan
“Pergi kau dari hadapanku...” suara Liam makin meninggi, membuat Nabila, hanya bisa menghela nafas. Dirinya tahu, a salah, dan sudah sewajarnya Liam sebagai atasannya marah. Karena tindakan yang Nabila lakukan tadi, mungkin saja bisa membuat perusahaan mengalami kerugian. Nabilla mencoba memaklumi apa yang Liam lakukan tadi. Walau sedikit berlebihan. Tapi Nabilla yakini, ini semua Liam lakukan bukan karena pria itu marah padanya. Tapi pria itu menujukan arti dari kedisiplinan dan tanggung jawab. Nabilla mengerti kalau secara tidak langsung dia lalai. Dan mungkin saja kelalaiannya ini bisa berdampak buruk pada perusahaan dan orang banyak. Apa lagi belakang ini perusahaan yang baru Liam ambil alih ternyata sedang ada dalam maslah besar, akibat beberapa ulah petinggi perusahaan yang melakukan korupsi secara sembunyi-sembunyi selama bertahun-tahun dengan begitu rapi sampai membuat orang tidak curiga.
Dan, ketika Liam berhasil menemukan maslah korupsi tersebut . Ternyata perusahaan itu sendiri sedang ada si ujung tanduk dan bisa kapan saja jatuh dab hancur...
Artinya, akan bayak karyawan yang akan kehilangan pekerjaannya, akan ada keluarga hidupnya menggantungkan harapan pada perusuh, tapi ternyata perusahaan itu justru bangkrut...
Akan ada anak-anak yang merasa sedih karena orang tuanya tak punya uang, hanya untuk sekedar membeli sebuah cilok.
☆☆☆
Nabilla sedang ada di dalam lift sendirian untuk menuju ke lobi. Untuk demamnya Nabilla merasa ia sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Bisa di katakan obat yang di berikan Yuli cukup berefek, meski harus membuat Nabilla mendapat teguran keras dari Liam. Tapi syukurlah ia tidak perlu membuat orang lain khawatir karena jujur saja demamnya belum terlalu reda. Sekarang saja Nabilla merasa kalau lantai yang ia pijak jadi bergoyang dan sekelilingnya menjadi berputar cepat.
“Maaf, saya tidak sengaja “ tanpa sengaja Nabilla menabarak seseorang ketika keluar dari dalam lift. Bersamaan dengan kejadiannya tadi, kondisinya sedang benar-benar tidak baik, bukan hanya tidak bisa lagi merasakan kakinya berpijak pada bumi, sekelilingnya jadi berputar tapi sekarang Nabilla mulai merasa pandangannya mulai menggelap, ketika ingin melihat siapa yang ia tabrak. Namun kesadarannya terlebih dahulu hilang, walau tadi Nabilla seperti sekilas seperti memanggil namanya... sebelum kesadarannya benar-benar lenyap. Dan setelahnya Nabila tidak tahu apa yang terjadi setelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and hot Daddy
RomanceCerita yang mengisahkan tentang Lima Degruts seorang hot Daddy. Yang di usianya yang baru menginjak usia 31 tahun. Lima sangat dikatakan sukses dalam segi karier dan bisnis. Tapi kesuksesan dalam dunia bisnis seakan berbanding terbalik dengan kisah...