12 b MNHD

3.6K 125 3
                                    

Jika ada hari sial, maka mungkin hari ini bisa di katakan hari tersial bagi Nabila. Baru saja demamnya reda dan baru saja sampai rumah bahkan baru saja membuka pintu rumah. Nabila mendapatkan pesan singkat yang isinya pemberitahuan jika dirinya di pecat akibat tidak masuk kerja tanpa keterangan. Bahkan tanpa ada surat peringatan terlebih dahulu.

Jadi... setelah mendapatkan surat pemecatan yang hanya melalui pesan singkat yang di kirimkan langsing oleh Liam, alhasil dari tadi pagi sampai menjelang siang Nabilla berjalan ke sana kemari, masuk gedung sana sini memasukkan lamaran. Dan berharap salah satu dari surat lamaran yang ia kirimkan akan membuahkan hasil.

Akan tetapi sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya. Karena hampir semua perusahaan yang ia masuki sedang tidak membutuhkan karyawan baru. Dan lagi, Nabilla tidak mungkin pulang sekarang. Apa yang akan ia katakan pada mamanya kalau pulang awal ini. Rasanya Nabilla tidak sanggup mengatakan pada mamanya kalau ia sudah di pecat, kemudahan mamanya pasti akan bersikeras untuk bekerja lagi. Membuat tubuhnya yang sudah tak sekuat dulu itu, harus penuh dengan peluh setiap harinya? Tentu tidak! Nabilla sudah berjanji ia tidak akan membuat mamanya bekerja lagi!

Sudah cukup wanita itu bekerja untuk membesarkannya dari dulu hingga sekarang. Jadi sudah di putuskan apa pun yang terjadi hari ini dia harus dapat pekerjaan baru, "semangat Nabilla. Kamu bisa!" Nabilla menyemangati dirinya sendiri. Gadis itu pun kembali melangkahkan kakinya memasuki tempat yang mungkin saja sedang membutuhkan pegawai baru. Kali ini Nabila melangkah penuh semangat, dan tidak ada lagi pikiran putus asa.

Dan jika di pikirkan ulang ada untungnya dia di pecat dari perusahaan itu. Setidaknya dia bisa terbebas dari siksaan pekerjaan tanpa henti yang selalu pria itu berikan. Kedua Nabila tidak perlu menahan amarah setiap hari karena selalu berhadapan dengan Liam, yang seolah selalu membuat umurnya lebih pendek 5 tahu jika harus setiap hari bertemu dengannya.

Dan yang paling penting, dengan di pecatnya Nabilla dari tempat itu, berati Nabilla tidak perlu lagi merasakan sakit telinga ketika mendengar ucapan pria itu yang bahkan mampu membuat telinganya jadi merah seketika hanya dengan mendengar ucapannya yang sadis dan sarkasme yang membuat hati rasanya sakit. Satu lagi Nabila tidak harus setiap hari melihat wajah darat seperti tembok setiap harinya.

☆☆☆

Nabilla menarik nafas dan merapikan penampilannya lagi, entah sudah berapa kali gadis itu melakukan ini, merapikan penampilannya setiap akan masuk untuk melamar pekerjaan

" semoga yang ke-20 Ini berhasil. Semangat Nabilla!!" ucapnya menyemangati dirinya yang juga merupakan ucapan yang mungkin sebanyak 20x ia ucapkan untuk dirinya sendiri.

" Permisi, Apa benar di sini membutuhkan karyawan?" tanya Nabilla sopan

" Ia,...."jawab wanita yang menatap Nabila dari ujung kaki ke ujung ke pala dengan tatapan serius. Membuat Nabila juga memperhatikan penampilannya, apa mungkin ada yang salah dengan penampilannya sehingga membuat wanita yang ada di hadapannya menatapnya dengan begitu serius. Membuat Nabilla menjadi cemas, apa mungkin ke 20 kalinya untuk hari ini ia akan mendengar penolakan lagi.

"Tapi sepertinya pekerjaan ini tidak cocok untukmu, apa lagi bekerja di sini harus siap capek dan kotor, tidak jarang juga harus membantu memasak kalau pelanggan bayak, apa kamu mau?" tanya si ibu pemilik kedai makanan, yang merupakan tempat ke 20 yang Nabila datang.

"bisa! Ibu tenang saja saya sudah biasa melakukan semua pekerjaan itu "ujar Nabila dengan begitu yakin. "jadi apa saya bisa bekerja di tempat ini?" tanya Nabilla ragu-ragu. Ibu itu mengaguk sebagai jawab dari pertanyaan Nabilla.

" Kalau begitu ini surat lamaran saya "Nabila memberikan surat lamarannya pada pemilik kedai makanan. "tidak perlu surat lamaran "kata ibu tersebut mengembalikan surat lamaran Nabila.

"Dan kamu bisa mulai kerja hari ini, itu pun kalau kamu mau"

" Mau..." jawab Nabila tanpa pikir panjang,

Nabilla pun mengikuti wanita tersebut dan mendengarkan dengan baik apa yang ia katakan. Di hari itu juga Nabila mulai bekerja membantu ibu pemilik kedai. Nabila bersyukur ia bisa mendapatkan pekerjaan ya walau hanya sebagai pelayan. Tapi setidaknya ia masih bisa mendapatkan uang meski tidak akan sebesar uang gaji yang ia dapatkan dari pekerjaan sebelumnya. Namun jauh lebih dari seberapa uang yang di dapat, setidaknya pekerjaan yang sekarang membuat hidup Nabila serasa kembali ke titik normal. Menjadi seseorang yang lebih santai, tidak selalu tegang dan kalau seperti sebelumnya. Dan memang mungkin benar LINGKUNGAN BISA MERUBAH CARA BERPIKIR SESEORANG . Dan Nabilla baru percaya itu sekarang.

Hari sudah semakin gelap dan kedai pun sudah waktunya untuk tutup. Begitu pun dengan Nabilla setelah membantu membersihkan seluruh kedai. Ia pun pamit untuk pulang. Rencananya nanti ketika sudah sampai kontrakan Nabila akan cerita pada mamanya Tentang dirinya yang di pecat dan juga pekerjaan barunya. Nabilla juga tidak sabar untuk memberikan makanan yang ia bawa dari kedai untuk mamanya, pasti mamanya akan senang di bawakan makanan ini. Karena Nabilla tahu ini adalah makanan kesukaannya.

Nabilla baru saja turun dari ojek tepat di depan halaman rumah. Nabila tampak terdiam sejenak melihat lampu depan yang masih menyala, apa mamanya belum tidur? Pikir Nabila.

Tapi ini sudah cukup larut malam, saat Nabila melihat jam berapa sekarang. Jam 23.00 dan seharusnya wanita itu sudah tidur.

Dengan perlahan Nabilla mengetuk pintu memastikan apa mamanya benar-benar sudah tidur atau belum. Akan tetapi sayangnya wanita itu belum tidur, karena belum dua kali Nabilla mengetuk pintu, pintu tersebut sudah terbuka.

" mama belum tidur " tanya Nabila polos

" kamu dari mana saja? Kenapa baru pulang, kamu ragukan mama cemas, apa lagi seharian ini kamu tidak ada kabar" begitu bayak pertanyaan yang di lontarkan oleh ibu Nabilla membuat Nabila bingung harus menjawab yang mana dulu.

" mama, kita masuk, setelah ini Nabila akan jawab semuanya. Dan pasti mama belum makan malam, kan? Hari ini Nabila bawakan mama. Semur jengkol dam teri petai" tutur Nabila, sambil membawa mamanya masuk ke dalam rumah.

Mamanya kembali bertanya bahkan ketika pintu baru saja di tutup dan Nabila bahkan belum duduk, dimana pertanyaannya masih sama seperti yang tadi.

"Mama, makan saja dulu. Nabila janji setelah ini akan ceritakan semua pada mama, tanpa ada yang di tutup tutupi "tutur Nabila yang baru saja datang dari arah dapur dengan membawa piring berisi nasi beserta lauk yang ia bawa tadi.

Sesuai janjinya Nabila pun menceritakan semua yang terjadi tanpa ada yang di kurangi dan di lebihkan. Pas tak ada yang ia kurangi dan dilakukannya sama sekali. Dan sesuai dengan dugaan Nabilla, yang pasti mamanya tentu saja terkejut mendengar setiap cerita demi cerita yang ia jabarkan.

Tampak terlihat beberapa kali wajah wanita itu berubah-ubah ekspresinya, ada terkejut, sedih dan ingin menangis dan tertawa. Akan tetapi ada satu hal yang Nabila syukuri dari semua yang terjadi hari ini. Dia MERASA BAHAGIA....

Me and hot Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang