15 b RUBAH LICIK

3.3K 123 15
                                    

Dengan cepat Nabilla menggelengkan kepalanya dan menepuk kedua pipinya dengan cukup keras ketika ingatan tentang kejadian dua hari yang lalu muncul di pikirannya. Yang tentu saja membuat amarah Nabila kembali bergejolak. Bayangan di mana bodohnya dirinya yang melupakan satu sifat Liam yang lain yaitu LICIK DAN BANYAK TRIK.

Liam: nyonya, ingatlah malam ini untuk pulang. Tuan ini menunggumu untuk pulang.

Nabilla melirik dengan malas pesan yang di tulis Liam. Apa lagi ada kalimat ‘pulang’ dan 'menunggumu'  itu benar-benar membuat Nabilla rasanya enggan untuk pulang. Pulang? Memangnya Nabilla harus pulang ke mana? Rumah keluarga Liam? Yang tentu saja itu tidak mungkin. Karena pria Rubah itu sudah melarangnya untuk menginjakkan  kakinya di sana! Atau Nabila harus pulang ke rumah kontrakan? Tapi bagaimana pun dia memang harus pulang ke kontrakan. Karena tidak mungkin kan Nabilla tidak pulang lagi seperti kejadian malam itu. Malam di mana dia terjebak seutuhnya dengan King The DEVIL si siluman Rubah sialan itu  di dalam hotel keparat. Yang  membuat Nabilla harus berbohong pada ibunya. Dan kini setelah hampir 2 hari berstatus istri yang entah bagaimana bisa terjadi itu. Nabilla belum sekali pun pulang melihat ibunya!  

Bahkan sampai sekarang Nabilla masih belum bisa mengerti apa yang di rencanakan Rubah itu.  Di mana dia memperbolehkan Nabilla untuk bekerja tapi tidak memperbolehkan dia untuk pulang ke rumahnya sendiri.  Bukankah itu kejam!  

Liam : jangan coba-coba berpikir untuk kembali ke gubuk reot itu. Atau tuan ini akan membuatmu tidak akan bisa bertemu dengan kesayanganmu selamanya....

Tak lama setelah pesan membaca pesan yang mampu menyulut emosi. Kini giliran si pembuat masalah menghubunginya.  Hanya karena tidak membalas pesanya!  

Nabilla mendengar kesal ketika lagi-lagi dan lagi nama  KING THE DEVIL kembali muncul di layar ponselnya.

“Keras kepala “ gerutu Nabilla sambil tombol warna hijau . “ya, ada apa!” Nabila yang langsung meminta Liam untuk langsung bicara ke intinya  

Sedangkan Liam yang mendengarkan nada bicara Nabila yang ketus saat mengangkat panggilannya hanya bisa tersenyum samar di balik kursinya. “Nyonya. Jangan terlalu galak pada tuan ini. Karena bagaimanapun sekarang tuan adalah suami anda. Jadi bicaralah lebih manis sedikit pada tuan ini...”  

“ Dan lagi, kenapa nyonya sangat ingin bicara terus terang. Apakah nyonya tidak ingin tanya kabar saya saat ini?” tutur Liam sembari melirik arlojinya.  

Nabilla sendiri hanya bisa mengerti dalam hati mendengar cara bicara Liam.  Tapi lagi-lagi Nabilla harus kembali menekan perasaannya. “ Suami, apa yang sedang suami lakukan sekarang? “kali ini Nabila bicara dengan nada yang lembut. Membuat Nabila yang bicara saja dia merasa mula dengan cara bicaranya yang harus lemah lembut pada orang yang paling di bencinya itu menimbulkan rasa mual bergejolak di dalam perutnya.

“ suami saat ini sedang memikirkan apa yang sedang di lakukan istri. Suami juga rindu dengan istri, padahal baru beberapa menit kita tidak bertemu. Apa istri juga merasakan  apa yang suami rasakan “ tutur Liam.  

“Istri.... “ Liam kembali bersuara ketika tidak mendengar jawaban dari Nabila.  

“ Istri juga rindu suami...” rasanya Nabilla ingin muntah di tempat ketika harus mengatakan itu.  

“Jadi, karena istri juga merasakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan suami. Bagaimana kalau malam ini istri pulang ke rumah kita? “ tutur Liam  

“Rimah kita? Mimpi! Aku mau pulang ke rumahku. Dan sejak kapan aku setuju untuk tinggal denganmu!” Nabila langsung melupakan niatnya untuk bicara lemah lembut pada Rubah itu. Yang nyatanya memang semakin tidak tahu diri jika di beri sikap lembut sedikit saja.  

Me and hot Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang