17. b

2.7K 86 8
                                    

Rasanya Nabilla, makan malam kali ini terasa sangat hambar, senangkan makanan yang tersaji di atas meja semuanya termasuk makanan berkualitas dan di buat oleh koki sekelas hotel bintang tujuh. Jadi tidak perlu lagi di pertanyaan rasa serta kemampuannya dalam memasak. Tetap saja Nabilla tidak bisa merasakan nikmatnya makanan itu.

Otaknya masih terus memikirkan ucapan Liam sebelum mereka kembali tadi. Membuta Nabilla semakin tidak mengerti dengan kerja otak pria di depannya ini. Bukan hanya tidak bisa memahi caranya berpikir samapi detik ini pula Nabilla masih tidak bisa memahami emosinya yang sangat cepat berubah, sekarang marah sedetik kemudian beubah jadi manis,  galak berubah jadi penyabar kemudian berubah lagi dari cerewet  berubah ke diam dan dingin, seperti  sekarang ini.  Liam yang beberapa saat lalu banyak bicara samapi membuat telinganya hampir memerah kini hanya diam sambil terus memperhatikannya saat makan.

"Agil.. " Agil yang berdiri tidak jauh dari Liam langsung mendekat demgan sikap hormat pada  Liam yang masih  duduk dan terus memperhatikan Nabilla yang saat ini sedang makan di depannya

" ia,  tuan... " Jawabnya sopan

" katakan pada koki yang memasak hidangn malam ini untuk tidak perlu lagi datang, dan temukan koki lain untuk besok " ucapnya masih  dangan wajah lurus.

"baik" jawab Agil yang siap menjalankan perintah. " Agil berhenti di situ " langkah Agil terhenti saat mendengar istri tuannya memintanya untuk tak  bergerak. Sekarang tatap Nabilla fokus pada pria berwajah lurus di depannya " Liam apa yang kamu lakukan? Kamu mau memecat koki itu kenapa? Apa salahnya " Tanyanya suaranya  terdengar seperti seseorang yang sedang kesal.  Tapi emosi yang di tunjukan Nabilla sepertinya tidak medapat respons yang terlalu berarti bagi Liam. "  sepertinya istriku tidak suka masakan koki itu.  Jadi apa gunanya koki yang tidak berguna seperti dia ada di sini, apa itu bisa mejadi alsan?" Nabilla tidak bisa tidak membuka matanya lebar-lebar setelah mendenengarkan pejelasan Liam, hanya karena dia tidak memakan hidangan itu dengan lahab pria itu langsung memecat kokinya di hari pertama koki itu bekerja? Dan mengganti dengan koki baru.  Pria ini selalu saja mengambil keputusan tanpa bertanya!

" bukannya aku tidak suka masaknya, hanya saja tidak nafsu makan" Nabilla memberikan alasanya yang semoga saja bisa membuat Liam berubah pikiran

"Agil kenapa masih di sini.  Apa kau lupa apa yang aku perintahkan tadi? " Agil yang seperti medapat peringatan keras, langsung pergi ke area dapur untuk mrnemui koki tersebut.

"aku tahu kamu terlau baik,  tapi di rumah ini aku kepala rumah tangganya dan semua keputusan aku yang menetukan, jadi....  Bukan hal mudah untuk membuatku berubah pikiran,  jadi,  aku sarankan padamu jika ingin membuatku berubah pikiran,  pikirkan cara yang lebih efektif lagi, jangan hanya menggunakan kata-kata yang terlalu umum, istriku " rasanya bulu kuduk Nabilla merinding setiap mendengar kata-kata istri dari mulit Liam, Rasanya seperti ada hantu yang tiba-tiba  ada di dekatnya. Seharusnya sejak awal Nabilla tahu sampai kapanpun sepertinya tidak akan pernah menang jika berdebat dengannya . Liam yang melihat Nabilla yang mengaku kalah dalam pembicaraan kali ini. Membuat Liam tanpa dasar  mengakat sudut bibirnya untuk beberapa detik.  Ternyata cukup mudah dan juga menyenangkan membuat gadis itu sedikit tidak bahagia.

"minggu depan resepsi pernikahan kita" karena terlalu terkejut dengan apa yang baru saja di didengarnya membuat minum yang seharusnya Nabilla telan menjadi tersembur keluar tanpa bisa ia cegah. Dan tindakan Nabilla itu menghasilkan tatapan jijik dari Liam.  Karena ini pertama kali dalam hidupnya ada seorang wanita yang caranya makan tidak memiliki kesan anggun.

Melihat ekspresi Liam yang melihatnya dengan pandangan jijik membuatnya Mersa bersalah. " maaf,  aku tidak sengaja. Ucapanmu membuatku benar-benar terkejut " ujarnya menyesaldan hendak membantu Liam memgelap panggung tangannya yang sepertinya tadi terkena cipratan semburan air dari mulutnya. Sayangnya naiat baik Nabilla di tolak langsung oleh liam, sehingga hanya membuat Nabilla kembali ke kursinya sambil memgamati Liam yang mebersihkan punggung tangannya dengan menggunakan tisu.

" kurasa kamu butuh seorang guru untuk  memperbaiki sikapmu dan tingkah lakumu,bukan hanya tingkahmu yang buruk, tapi juga sikap dan cara  makanmu jauh dari anggun dan juga di siplin. " tutur Liam yang sudah selwai membersihkan tampannya dan itu hampir menghabiskan satu pertiga tisu.

"guru apa? Aku bukan anak kecil, Rafael juga terlalu kecil untuk sekolah"sela Nabilla

"  guru kepribadian, dan itu untukmu" putusnya. Sebelum meninggalkan meja makan untuk ke ruang kejar untuk melakukan beberapa video conferns dengan beberapa orang penting.

Keesokan paginya Nabilla ketika Nabilla bangun hanya ada dirinya sendiri dindalam kamar,  ternyata hari sudah hampir siang, dan pantas saja jika sosok disampingnya sudah kosong.  Nabilla berjalan ke kamar mandi tanpa menggunakan alas kaki.  Seandainya Liam mengetahinya.  Pria itu pasti akan memasang wajah galak. Tapi karena Liam sudah pergi Nabilla bisa sedikit lebih santai.

Nabilla tidak butuh waktu yang lama untuk mandi dan berganti baju.  Kemudian langsung turun untuk Mencari Rafael yang saat ini sedang bersama dengan babbysisternya.

Begitu menemukan Rafael Nabilla langsung  meminta Rafael dari pengasuhnya, mengendong balita mengemaskan itu membuat Nabilla tidak bisa menahan ke inginanya untuk  mencium pipi  gembulnya berulang kali.  Yang membuat  balita itu tertwa terbahak-bahak.

" nyonya  di orang-orang sudah datang " lapor Agil yang  membuat Nabilla memandang dengan bingung pada Agil.  " orang apa? "

" orang-orang yang tuan mita untuk memastikan jika pestanya akan sesuai dengan ke inginan nyonya, itulah sebabnya tuan meminta mereka semua datang hari ini. Untuk meminta nyonya membuat keputusan.  Begitulah kata tuan sebelum  bliau pergi  ke Perancispagi tadi." penjelasan Agil membuat Nabilla terbengong persis orang bodoh. 

melihat tidak ada tanggapan Agil kembali menanyakan pada Nabilla apakah akan menemui mereka sekarang atau menunggu beberapa waktu lagi

"nyonya...."

"eh, iya...  Katakan pada mereka untuk menunggu sebentar" kata Nabilla

"baik,  akan saya sampaikan " Agil pun pamit

" sus, bawa Rafael ke kamarnya  sepertinya dia mengantuk " Nabilla menyerahkan Rafael pada pengasuhnya.  Sebelum menemui orang-orang itu.

" dia pasti sengaja mematikan teleponnya " geram Nabilla ketika tidak bisa menghungi Liam.  Membuat Nabilla mau tidak mau bertemu mereka.


09/10/2020

Yeeee.  Up lagi

Me and hot Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang