Bagian 12

199 17 15
                                    

Mulut Aya membulat, matanya membelalak lebar mendengar pernyataan Lika tentang kemungkinan keterlibatan pak Perdana dalam kasus ini.

"Apa diem-diem, pak Perdana sama Melia, punya hubungan?"

"Itu, bisa jadi. Pokoknya sekarang yang harus kita lakuin adalah ngumpulin bukti-bukti!

"Tapi, gimana caranya?"

***

Sebuah hal mustahil untuk menyelinap ke dalam ruang BK yang hampir jarang ditingalkan pak Perdana. Namun, Lika berhasil melakukannya seorang diri. Kali ini, ia tidak melibatkan Aya, walau sang sahabat terdengar cukup ketakutan saat mengetahui rencana nekat Lika tersebut. Tetapi, tidak ada cara lain, jika harus masuk ke dalam lubang buaya demi mencari kebenaran,  Lika dengan siap akan melakukannya.

Dengan tangan bergetar, Lika merekam semua kejadian dalam ruangan tersebut dari celah sebuah lemari tempat ia menyembunyikan diri. Percakapan antara salah satu sahabatnya, Sesha dan juga kehadiran tak terduga Ajeng di ruangan itu. Semuanya benar-benar membuat Lika sangat shock.

"Aku tahu kamu sembunyi di sana dari tadi. Keluarlah. Apa kamu sudah mendapatkan yang dibutuhkan?"

Suara datar seorang pria yang bernada lantam itu mengalun pelan hingga terdengar di telinga Lika, hingga membuat tubuh gadis itu menegang. Peluh besar-besar mengalir dari pelipisnya. Bagaimana mungkin gurunya itu mengetahui bahwa ada orang lain selain dirinya salam ruangan itu. Padahal, Lika telah bersembunyi dengan sangat baik dan tak sedikitpun membuat suara.

"Aaaaaa...."

Pintu lemari yang dibuka dengan kasar membuat Lika menjerit ketakutan. Ia merasakan sakit saat dirinya ditarik paksa keluar dari dalam lemari.

"Lo mau punya nasib yang sama kaya temen lo? Pesan-pesan ancaman itu rupanya nggak bikin lo takut ya?"

Lika tak bisa berkata-kata. Gadis itu gentar, ketakutan dengan air mata yang  telah membasahi pipinya.

"Gue yang bunuh Melia, karena tu cewek hamil terus minta dikawinin. Banyak bacot banget mau ngancem-ngancem. Ya,ya, seperti dugaan lo! Cowok di video yang kesebar itu, gue! Nggak nyangka kan lo?" Perdana tertawa dengan puas saat mengatakannya.

"Dan yang akan bikin lo lebih nggak nyangka adalah antek di belakang, Perdana. Dasar cewek bodoh!"

Suara lain datang dari bilik kecil masih di dalam ruang BK, seorang gadis keluar dari sana. Senyum gadis itu membuat ekspresi Lika menjadi tidak keruan. Marah dan takut menjadi satu. Ia tidak menyangka bahwa selama ini ia dikhianati oleh Aya.

ADA HANTU DI SEKOLAH (Snackbook) [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang