CHAP 5

2.1K 280 5
                                    


"Ada yang ingin kau katakan lagi?" Tanya chanyeol dengan wajah datar.

Yang lebih pendek mengerucutkan bibirnya dan menggeleng.
"Aku ingin muntah."

Chanyeol menghela nafas sambil mengibaskan tangannya, -mengisyaratkan Baekhyun untuk segera pergi.
"Cepatlah."

Dengan cepat Baekhyun melesat ke dalam kamar mandi. Tidak sampai tiga detik, terdengar suara-suara yang seharusnya tidak chanyeol dengar bahkan sebelum satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya.

Chanyeol menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya lelah.

"Pagi yang indah."
 
 

Flashback

Beberapa saat lalu, setelah memekik seperti korban penyekapan, Baekhyun melompat dari atas tempat tidur dan berusaha menerjang Chanyeol.

Beruntung Chanyeol memiliki refleks yang cukup bagus. hingga belum sempat Baekhyun menjatuhkan pukulannya, chanyeol terlebih dahulu menangkap kepalan tangan Baekhyun untuk di pelintir ke belakang tubuhnya.

Hal itu tentu saja membuat Baekhyun berteriak kesakitan.

"Akkhh sakit! Lepaskan! Berengsek lepaskan aku!!"

"Tidak. Nanti kau memukulku."

"Ahh sakit bodoh! Kau sendiri kenapa ada di kamarku?! Dasar penguntit tidak bermoral! Akhh!"

Chanyeol mengerjapkan matanya, dan melepaskan pelintirannya pada tangan Baekhyun.

"Apa?"

Baekhyun mengusap pergelangan tangannya dan menatap Chanyeol sengit.

Sedangkan Chanyeol masih menatapnya dengan wajah heran.
"Kau!!. Apa yang kau lakukan di kamarku?! Kau bahkan menggunakan kamar mandiku?! Kau pasti berbuat yang tidak-tidak semalam! Bedebah, aku akan membu-"
 

Hening..

Chanyeol memproses apa yang baru saja Baekhyun katakan di dalam otaknya. Setelah itu tawanya meledak.

Baekhyun mengerutkan meningnya, masih dengan rahangnya yang mengeras menahan marah.

'Kenapa dia malah tertawa? Apa dia gila?' Batinnya.

Chanyeol masih terbahak sambil memegangi perutnya. Membuat Baekhyun semakin kesal.

"Yak!! Kenapa kau malah tertawa?! Kau lihat saja, aku akan memanggil pihak keamanan dan mereka akan menyeretmu keluar dari sini!" Ancam Baekhyun.

Setelah itu dirinya sibuk mencari-cari ponsel di atas tempat tidur.

Chanyeol berusaha meredakan suara tawanya namun masih menatap Baekhyun geli.

"Kau mau apa bocah? Kau yakin akan memanggil pihak keamanan? Yang ada, kau yang akan di seret keluar dari tempat ini."

Baekhyun menulikan pendengarannya dan menjelajahi seisi kamar dengan brutal untuk mencari ponselnya.

"Aish dimana benda sialan itu." Gerutunya.

Chanyeol melipat kedua tangannya di depan dada dan menyeringai.

" Dengar, kerdil. Kau sedang di kamarku."

Baekhyun menghentikan kegiatannya.
"Apa?" Gumamnya pada diri sendiri.
Lalu bola matanya bergulir ke seluruh penjuru kamar.

Benar. Tidak ada satupun barang-barang miliknya di tempat ini.

Jadi... Ini benar-benar bukan kamarnya?

MALDIVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang