Satu jam setelah Baekhyun keluar dari kamarnya, Chanyeol masih belum berniat menyentuh sarapan.Jangankan menyentuh, meliriknya saja enggan.
Ayolah, siapa yang tidak kehilangan nafsu makan mengingat seseorang baru saja mengeluarkan isi perutnya di dalam kamar mandi miliknya yang berharga beberapa waktu lalu?
Bahkan suara-suara menjijikan itu masih terngiang ngiang di sekitar gendang telinga chanyeol.Beruntung kamarnya memiliki 2 kamar mandi, jadi chanyeol masih bisa membersihkan diri tanpa bayang-bayang Baekhyun yang sedang muntah di sela-sela kegiatan mandinya.
Untuk sementara, selagi menunggu moodnya kembali, Chanyeol berencana menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda akibat insiden semalam.
Mungkin dengan segelas kopi panas bukanlah ide yang buruk.Chanyeol mengeluarkan coffee maker dari dalam lemari kayu yang terletak di samping sofa ruang tamu dan mulai meracik kopinya sendiri.
Setelah selesai, chanyeol membawa satu cangkir kopi buatannya ke halaman belakang. Lebih tepatnya ke sebuah gazebo yang terletak di sudut resot. Gazebo itu terlihat nyaman karena menghadap ke laut lepas. Mungkin fikirannya akan jauh lebih tenang setelah menghabiskan waktu beberapa lama di tempat itu.
Chanyeol mendudukan dirinya di atas matras dan mulai menyalakan laptop. Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat dirinya tenggelam dalam kesibukan yang di ciptakannya sendiri. Sampai di menit ke dua puluh, ponsel yang sengaja dia letakkan di samping laptop bergetar.
Chanyeol melirik benda itu sekilas, dan terlihat nama Ibunya tertera di layar ponsel.Chanyeol menghentikan kegiatannya dan tanpa curiga menekan tombol hijau untuk menerima panggilan dari sang Ibu.
"Ya, Eomma." Sapa Chanyeol.
"Ah sayang apa kau sedang sibuk?" Tanya Nyonya Park dengan suara ceria seperti biasa.
Chanyeol tentu tahu apa arti kata Sibuk yang dimaksud sang Ibu.
"Emm.. ya.. begitulah." Jawabnya sedikit ragu. Chanyeol sedikit tidak enak hati harus membohongi ibunya seperti ini. Tapi, Hei, dia tidak sepenuhnya berbohong saat mengatakan bahwa dirinya sibuk.
Meskipun dalam konteks yang berbeda."Ohh kalian pasti bersenang-senang." Wanita itu tertawa riang, Sedangkan chanyeol hanya membalasnya dengan kekehan canggung karna merasa bersalah pada ibunya.
"Ya, tentu.. sebenarnya apa yang ingin eomma katakan?" Untuk menghilangkan rasa bersalahnya, Chanyeol mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
"Eomma hanya Ingin bertanya tentang posisimu saat ini."
Chanyeol mengerutkan kening.
"Aku tidak tahu Eomma pikun secepat ini.. Aku di maldives tentu saja.""Maksud eomma kau menginap di hotel mana?"
Kerutan di dahi chanyeol semakin dalam.
"Memangnya kenap-.. tunggu dulu."chanyeol mengedipkan matanya dua kali sebelum mengusap wajahnya kasar.Semakin terdengar kejam untuknya saat wanita yang sudah melahirkannya itu malah terkekeh di sebrang sana.
"Aku harap kali ini aku salah. Eomma, katakan kau tidak sedang disini."
"Maaf jika kau kecewa. Tapi aku memang sedang di Maldives sekarang."
Setengah jam kemudian, Chanyeol berlari keluar dari kamarnya dengan pakaian yang lebih bagus namun tetap kasual. serta kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MALDIVES
FanfictionBaekhyun berlibur ke maldives karna memenangkan sebuah taruhan.