14

25.9K 1.5K 38
                                    

Alan memperketat penjagaan Mila, walaupun Asher sudah di tangkap tapi musuhnya bukan hanya Asher. Masih banyak musuh yang lain dan Alan tidak mau kecolongan sehingga mengakibatkan Mila dan calon anaknya dalam bahaya. Dia membatasi orang yang bisa bertemu dengan Mila, selain keluarga Smith maka tidak ada yang bisa menemui Mila kecuali dengan seizin Alan. Bahkan koki untuk memasak makanan bagi Mila adalah pilihan Alan dan di awasi oleh Alan. Alan benar-benar menjaga Mila karena tidak ingin Mila ada yang menyakiti. Hanya Bard yang bisa mendekati dan menemani Mila.

"Dengarkan aku ya Mila" kata Alan.

"Ada apa?"

"Kau tidak boleh keluar dari rumah tanpa seizinku dan jangan membantah. Bard akan menemanimu selama aku tidak ada di rumah. Cctc dan sensor gerak di rumah ini bekerja 24 jam dan alarm aktif. Jangan melakukan hal yang bisa membuat aku marah" kata Alan serius.

"Iya, aku tahu".

"Bagus, aku harus pergi". Alan mengecup kening Mila kemudian beralih pada bibir Mila. Sebenarnya dia tidak ingin membiarkan Mila di rumah tapi Alan ada pekerjaan lain.

Setelah memastikan keperluan Mila, Alan segera pergi.

Mila akhirnya hanya di temani Bard sedangkan para pengawal menjaga ketat Mila.

"Mila, apa kau sudah tahu anakmu lelaki apa perempuan?" tanya Bard.

"Aku belum tahu Bard" Mila mengelus perutnya yang mulai membuncit.

"Kau menginginkan anak lelaki atau perempuan?" tanya Bard

"Aku ingin lelaki, aku ingin dia berwajah tampan seperti Alan". Mila membayangkan anaknya akan seperti Alan yang tampan. Mila tersenyum malu saat membayangkan dia akan segera melahirkan anak Alan.

"Kenapa wajahmu merah Mila, apa kau sakit?" tanya Bard
"Aku akan memberitahu pelayan agar mereka memanggilkanmu dokter". Bard terlihat khawatir dan sedikit panik.

"Jangan Bard, aku baik-baik saja".

"Apa kau yakin?"

"Tentu saja" jawab Mila yakin.

Bard kemudian mengajak Mila bermain ular tangga, dia menemani Mila seperti yang di perintahkan oleh Alan.

***
Alan hanya diam sambil duduk memandang Axton yang sedang menyiksa Asher. Alan membiarkan Axton melampiaskan emosinya pada Asher yang sudah menyebabkan Axton dan Alice kehilangan satu calon anak kembar mereka.

Tidak hanya itu, Asher juga menyebabkan mamanya masih berada dalam keadaan koma. Alan merasa takut di dalam hatinya. Dia takut jika mamanya tidak dapat selamat. Alan tidak akan sanggup kehilangan mamanya apalagi papanya. Dia tahu papanya sangat mencintai mamanya dan mereka tidak terpisahkan.

"Ax, aku serahkan bajingan ini padamu. Aku tidak peduli mau kau apakan atau mau kau bunuh. Aku akan ke rumah sakit dan menemui mamaku" kata Alan sambil beranjak dari duduknya.

"Baiklah Alan, akan aku buat bajingan ini menyesal sudah hidup".

Alan menuju ke rumah sakit tapi sebelumnya dia menelepon ke rumahnya untuk mengecek keadaan Mila dan dia tenang saat mengetahui keadaan Mila baik-baik saja.

Saat di rumah sakit Alan melihat papanya sedang berada di luar ruangan mamanya. Alan terdiam, mungkinkah terjadi sesuatu dengan mamanya.

"Pa, ada apa?" Tanya Alan khawatir.

"Kondisi mamamu menurun nak, papa takut sekali".

Alan dapat melihat papanya sangat terpukul dengan keadaan mamanya sekarang. Papa dan mamanya bahkan tidak pernah berjauhan dalam waktu yang lama. Papanya akan melakukan sesuatu untuk mamanya bahkan rela memberikan nyawanya.

Sang Pewaris (Sudah Naik Cetak/part Tidak Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang