Ini ekstra part sebelum kita masuk ke cerita Lizbeth di Sang Pewaris 2 ya...
###Lizbeth mengunyah permen karetnya sambil memainkan handphonennya. Dia di kelilingi oleh teman-teman perempuannya. Untuk anak usia 15 tahun, Lizbeth terlalu bersinar. Dia sangat cantik,menawan, berkelas dan sangat berkuasa. Menggunakan barang-barang bermerek serta para pengawal yang siap melindunginya. Hanya saja untuk di sekolah para pengawalnya hanya bisa menunggu di luar karena Lizbeth yang memintanya.
Dia tidak ingin pergaulan dengan temannya terganggu karena para pengawal yang selalu mengikutinya.
Seorang gadis mendekati meja Lizbeth dan dia mengebrak meja di hadapan Lizbeth. Lizbeth hanya melirik sekilas kemudian dia melanjutkan aktifitasnya memainkan handphonennya. Gadis-gadis lain teman Lizbeth sudah waspada. Mereka takut akan kemarahan Lizbeth karena siapa yang tidak mengenal Lizbeth. Anak seorang ketua, pewaris dari dua kelompok besar dan sangat berkuasa. Lizbeth bisa menghancurkan siapa saja yang menghalanginya.
"Jalang kau, beraninya kau mengosipkan aku dan mengatai aku jalang" teriak gadis itu sambil menunjuk pada Lizbeth.
"Jalang teriak jalang, kau tidak salah Lucinda?" Tanya Lizbeth sambil tersenyum sinis.
"Aku bukan jalang, aku tidak terima! Awas saja kau, aku akan melaporkan kau pada papaku".
Lizbeth berdiri dengan anggun sambil memasukkan handphone ke saku roknya kemudian dia menyilangkan kedua tangannya.
"Kau sebut apa gadis yang bergelayut manja dengan papa tirinya dan menginap di hotel. Berenang berdua tanpa busana di sebuah cottage. Kau pikir aku tidak tahu bahwa kau sudah di tiduri oleh ayah tirimu dan ibumu tidak mengetahuinya".
Lizbeth mendekati Lucinda dan mencengkram dagu Lucinda erat."Dengarkan aku, aku punya semua buktinya. Sebuah rekaman video cukup untuk memberitahu ibumu bahwa kau seorang jalang. Menjijikkan kau Lucinda, jangan ganggu aku dan jangan coba-coba memfitnah aku sehingga aku tidak bisa ikut lomba itu jika tidak ingin videomu tersebar". Lizbeth kemudian melepaskan cengkramannya dan mengambil tisu untuk mengelap tangannya dan membuang tisu itu ke wajah Lucinda setelah dia meremasnya.
Lizbeth berbalik untuk pergi keluar kelas tapi Lucinda sudah terlanjur malu dan kesal. Dia menarik rambut Lizbeth dengan keras membuat teman-teman Lizbeth menjerit. Lizbeth tidak tinggal diam, dia mencengkram pergelangan tangan Lucinda dan memutarnya membuat Lucinda menjerit. Lizbeth menampar Lucinda dengan keras saat tangan Lucinda terlepas dari rambutnya.
Lucinda memegang pipinya yang perih dan dia membalas menampar Lizbeth. Sudut bibir Lizbeth mengeluarkan darah. Lizbeth meludah dan dia tersenyum sinis. Dia menarik tangan Lucinda dan dia menghempaskan Lucinda ke dinding. Tidak hanya itu, Lizbeth menendang Lucinda membuat Lucinda jatuh tersungkur menahan sakit pada perutnya.
"Dengar jalang, jangan macam-macam denganku jika masih sayang nyawamu" bisik Lizbeth.
Lucinda tidak terima, dia berusaha membalas Lizbeth kembali tapi teriakan guru menghentikan mereka.
"Madam Lorine, kau tiba juga" kata Lizbeth.
"Kalian berdua ikut saya ke kantor".
Lizbeth dengan santai dan kepala tegak berjalan mengikuti madam Lorine ke kantor. Lizbeth terlihat sangat santai berdiri di hadapan Lorine.
"Jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Lorine.
"Lizbeth memukulku bu". Lucinda bersandiwara, dia terlihat sangat kesakitan mencari perhatian Lorine.
Lizbeth terlihat muak melihat sikap Lucinda yang seperti itu dan dia semakin muak saat melihat Lorine membela Lucinda.
"Saya akan memanggil orang tuamu dan kau di hukum untuk membersihkan kelas selama seminggu Lizbeth".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pewaris (Sudah Naik Cetak/part Tidak Lengkap)
RomancePeringatan: Khusus dewasa 21+ Alan Smith pewaris dari keluarga Smith yang menguasai hampir semua club malam dan casino. Seorang playboy sekaligus kejam bahkan kekejamannya melebihi kakek buyutnya Alexander Smith. Banyak wanita yang sudah dia patahka...