Bab 1 TRAGEDI PINGSAN

635 30 99
                                    

Salah satu dari enam pemain voli yang sedang berlatih itu, sedang diamati seorang cewek. Naura Ghania Izzati, cewek berwajah imut dengan hidung mancung dan berambut panjang. Naura tak kuasa lagi saat melihat wajah tampan dari Adinata Aileen William atau biasa dipanggil Nata, Naura segera pergi dari lapangan voli itu dan berlari menjauh secepatnya menuju toilet.

Saat dirasa lega Naura keluar dari toilet dan bernapas dengan lega. Samar-samar, Naura mendengar suara seseorang yang sangat dia hafal. Nata, Naura melihat Nata sedang berbicara dengan seseorang. Terlihat Nata seperti sedang membujuk orang itu.

"Berkali-kali gue bilang, alesannya males! Lo nggak berhak buat maksa gue!" bentak Argi sebal.

"Iya gue nggak berhak buat maksa lo, tapi gue yakin ada alesan lain. Nggak mungkin cuma karena males lo nyia-nyiain bakat lo," ucap Nata.

"Gausah sok tau!" balas Argi.

"Terserah tapi yang harus lo tau, klub kita selalu terbuka buat lo kalau suatu saat lo berubah pikiran," ucap Nata sambil tersenyum, membuat jantung Naura yang mengintip mereka berdua berdegup kencang.

"Ngapain lo senyum ke gue?! Jangan bilang lo gay ya! Ihh..!!" ucap Argi bergidik ngeri sambil meninggalkan Nata yang memanggil-manggil namanya. Nata menggelengkan kepalanya sambil tersenyum membuat Naura menyaksikan makhluk Tuhan yang sempurna itu menjadi tontonan nya.

"Sejak kapan bang Nata di situ ya? Tadi dia sama siapa sih? Ga penting juga sih, tapi apa bener bang Nata gay? Nggak mungkin kan? Tapi kan...," Naura terus bergumam tidak jelas sambil memandangi Nata yang mulai beranjak masih dengan senyumnya.

Segala pikiran Naura terhenti saat tiba-tiba perasaan tak enak dirasakan dari perut Naura, penyakitnya selalu tidak terkontrol dan membuatnya kesal.

Naura berjalan menuju UKS untuk meminta minyak kayu putih. Perutnya sedikit bermasalah dan harus di beri minyak kayu putih ataupun minyak angin agar segera mereda.

"Bu Ratna ke mana?" gumam Naura mencari keberadaan Bu Ratna, penjaga UKS SMA PERI, SMA PERSIAPAN NEGERI tetapi orang-orang biasa menyingkatnya menjadi SMA PERI.

Naura mengangkat bahunya dan masuk ke dalam UKS, lagian dia cuma minta minyak kayu putih, bukan nyolong apalagi mau membakar UKS. Naura mencari-cari minyak kayu putih itu di dalam lemari yang biasanya tersimpan, tapi minyak kayu putih itu berpindah tempat sedikit lebih tinggi dan susah untuk Naura jangkau.

Naura berusaha mengambilnya sambil berjinjit, tiba-tiba ada tangan seseorang yang mengambilkan minyak kayu putih itu untuk Naura.

"Lain kali pakai kursi, kalo tadi kepleset kan nggak lucu," ucapnya dengan nada lembut.

Naura menoleh dan terkejut saat seseorang itu adalah Nata. Nata tersenyum lembut ke arahnya, memamerkan wajah tampan yang dihiasi senyum yang pasti membuat kaum hawa terpikat. Kenapa rasanya kemanapun Naura pergi, takdir kembali mempertemukannya dengan Nata? Semoga saja karena Nata memang ditakdirkan untuk Naura.

"Masyaallah Gusti ... nikmat apa yang selalu kau berikan kepada hambamu ini," gumam Naura tanpa sadar membuat Nata mengerutkan kening.

Tak berapa lama Naura memandang Nata, tiba-tiba saja Nata ambruk ke lantai dan membuat Naura panik.

"Haduhh! Sial! Sial! Kok gue nggak sadar sih kalau kelepasan!" gumam Naura yang bingung dengan keadaan Nata yang pingsan.

Naura mencari selimut untuk menutupi tubuh Nata karena tidak bisa membawanya naik ke atas kasur.

Naura tidak sadar jika seluruh badan Nata dia ditutupi dengan selimut, "Hadeh, emang dia mayat gue tutupin semua. Udah dibiarin di lantai, ditutupin kayak mayat lagi, hedehh padahal dia kan calon pacar," gumam Naura lalu menarik selimut sedikit kebawah. Naura mengambil bantal dan diletakkan di bawah kepala Nata, dia segera pergi dari UKS sebelum Bu Ratna datang dan mencurigai Naura yang membuat Nata pingsan. Walau kenyataannya memang begitu.

****

jett_queen
zul_sweet

Halo salam kenal ✋

Angin Halus Pembawa Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang