Seperti biasa, setelah istirahat pertama Naura akan menemui pujaan hatinya. Oh ralat, tidak menemui hanya melihat saja sudah cukup. Naura masih belum berani bertatap muka dengan Nata karena tragedi kemarin. Naura sampai membuat Nata pingsan karena kelepasan.
Tapi demi melepas rindunya, Naura kembali melakukan rutinitasnya akhir-akhir ini yaitu bolos pelajaran setelah istirahat pertama hanya untuk melihat Nata latihan voli. Naura meninggalkan temannya di kelas begitu saja tadi, toh dia sudah pasti tau tanpa bertanya Naura akan kemana.
Saat melewati ruang kepala sekolah, Naura tanpa sengaja melihat seorang siswa sedang menghadap Kepala sekolah yaitu pak Jafar dan Direktur yayasan yaitu pak Aksa. Kebetulan jendela ruangan tersebut sedikit terbuka, Naura yang terlalu kepo akhirnya menguping.
"Kena masalah apa tuh anak, sampe disuruh ngadep pak Jafar sama pak Aksa. Horor amat ya?" gumam Naura. Naura menajamkan pendengarannya, dan terkejut mendengar apa yang dikatakan ketiga orang di dalam sana.
"Oh My God!" teriak Naura tanpa sadar karena kenyataan yang baru dia dengar. Sesaat kemudian, Naura membulatkan mata setelah sadar apa yang dilakukannya membuat ketiga orang di dalam sana berlari keluar.
"Mampus gue," gumam Naura.
"Dia biar saya yang urus Pak," ucap cowok itu pada kedua orang paruh baya di belakangnya.
Pak Jafar dan pak Aksa mengiyakan lalu kembali masuk ke dalam ruangan. Cowok berbadan tegap itu, mendekati Naura dengan tatapan mengancam.
"Ngapain lo di sini?" ketus cowok itu.
"Avisha Argi Naruna," gumam Naura sambil melihat name tag yang terpasang di seragam cowok itu. Naura sedikit memperhatikan wajah Argi yang menurutnya sangat tampan. Dengan kulit putih bersih, hidung mancung bak perosotan TK, alis tebal, dan rahang tegas. Untung saja hati Naura sudah milik Nata.
"Gue nanya ngapain lo di sini? Nguping lo? Gapunya sopan santun!"
"Apasih, gue cuma lewat juga. Gue nggak nguping, cuma denger karena gue punya telinga. Salah sendiri ngobrol pas gue lewat," jawab Naura santai.
"Ya terus kalo gue mau ngobrol harus liat dulu lo mau lewat atau nggak gitu?" geram Argi.
"Iya dong. Dan ya, Avisha lo dari tadi ngegas mulu sih. Sans aja napa."
"Lo denger apa aja tadi?" tanya Argi sedikit lebih santai.
"Nggak denger banyak, nggak paham juga."
Argi menghembuskan nafas lega mendengar jawaban Naura. Namun kembali menengang saat Naura kembali berucap.
"Yang gue paham cuma, lo itu anak-- hmppp," buru-buru Argi membungkam mulut Naura sebelum Naura sempat mengatakan rahasianya, takut-takut ada orang lain yang mendengar.
"Aww...," jerit Argi saat telapak tangannya digigit Naura.
"Shit, sakit beneran anjay," umpat Argi.
"Tangan lo asin woy, abis ngupil lo ya?" tanya Naura.
"Anggep aja gitu," jawab Argi sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Idih, ogah gue deket-deket sama tukang ngupil," ujar Naura lalu hendak berbalik. Namun segera dicegah oleh Argi.
"Sebelum pergi, lo harus janji dulu gabakal kasih tau siapapun rahasia gue," ucap Argi sambil mengacungkan jari telunjuknya pada Naura.
"Denger ya mas Avisha, gue gabakal janji sebelum lo mau kabulin permintaan gue." Naura tersenyum penuh arti, lalu berniat meninggalkan Argi. Tentu saja kembali dicegah oleh Argi.
"Mau lo apa?"
"Gue pernah liat lo ngobrol sama bang Nata kemaren," ucap Naura.
"Nata? Nata siapa? Natasha?" Argi menunjukkan raut bingung.
"Ish, bang Nata calon pacar gue. Adinata Aileen William."
"Oh."
"Lo kenal dia kan berarti?" tanya Naura
"To the point!"
"Ok gue mau lo mak comblangin gue sama bang Nata."
"Hah, gue jadi mak comblang?" tanya Argi tak percaya.
"Ya lo kan kenal sama bang Nata, gue gamau tau lo harus bikin gue deket sama bang Nata."
"Gila!"
"Ya terserah sih kalo lo nggak mau, gue bisa aja kasih tau di grup angkatan kalo lo itu anak--"
"IYA!" bentak Argi.
"Ehe, bagus deh kalo ngerti. Jadi mulai besok lo Avisha, harus bantuin gue deket sama bang Nata," dalam hati Naura bersorak gembira.
"Panggil gue Argi, jangan Avisha!"
"Lo nggak ngakuin nama lo Avisha? Nama pemberian orang tua padahal ckckck."
"Heh cewek aneh, lo tuh resek banget sih," geram Argi.
"Panggil gue Naura, jangan cewek aneh!" ucap Naura mengikuti perkataan Argi tadi.
"Bodo amat anjerrr," ucap Argi sambil berlalu pergi.
"Lah, jadi gue yang ditinggal sih. Yaudahlah gue malah jadi lupa tadi mau nyamperin calon pacar," gumam Naura sambil berjalan ke arah lapangan.
****
Collab saya bersama
zul_sweet
jett_queen
Boleh mampir ke lapak mereka eheeJangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan coment nya ya 😊😉
Oh iya buat yang nggak tau, ada sulap lho... Bintang di pojok kiri bawah kalo di klik berubah warna coba deh :v
👇jan lupa ya ㅋㅋㅋ

KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Halus Pembawa Cinta (END)
Fiksi RemajaKetika angin halus yang membawa kisah seorang Naura Ghania Izzati mengejar pujaan hati. Akan kah Angin halus membawanya kepada sang pujaan hati atau membawanya ke lain hati? Cerita kolaborasi •Badrinisa •Jet_queen •Zul_sweet