Prolog

62 13 4
                                    

"Khan... kamu janjikan gak akan lupain ubis?" Tanya seorang anak perempuan yang berusia 7 tahun pada seorang anak laki-laki berusia 1 tahun lebih tua darinya.

"Iya ubis... khan janji akan selalu ingat sama ubis" jawab anak laki-laki tadi kemuadian merogoh saku celananya untuk mengambil sesuatu. "Ini ada kalung angsa buat Ubis. Nanti kalo kita udah besar dan gak saling kenal, aku bisa tau kalo kamu Ubis dari kalung ini ok?" Jelas anak lelaki bernama khan tadi sambil menyerahkan kalung tersebut.

"Tapi gimana buat ubis bisa tau kalo kamu khannya ubis atau bukan?" Tanya gadis kecil yang dipanggil ubis tadi. "Hm... gini aja!-" anak laki-laki tadi mengambil sebuah jepit rambut milik gadis kecil itu

"Nan khan akan bawa ini kemanapun khan pergi." Lanjutnya

Disela perbincangan dua anak kecil tadi terlihat dua pasang suami istri yang menghampiri mereka. "Khan... ayo sayang kita harus segera pergi nanti kita ketinggalan pesawatnya" ucap salah satu dari pasangan tadi.

Akhirnya tanpa bisa membantah kembali khan pergi dengan digandeng kedua orang tuanya. Dengan sesekali menengok kearah gadis kecil tadi yang kini tengah menangis digendongan sang ayah sembari ibunya yang mengelus kepala menenangkan anaknya.

Sabar ubis... nanti khan bakal ketemu ubis lagi. Ucap khan dalam hati sebelum ia benar-benar menghilang dari pandangan ubis dan kedua orang tuanya.

Halo semuanya 

Udah lama banget ya kayaknya aku hiatus dari dunia oren ini

aku harap dengan kembalinya cerita ini dan tentunya bersama author yang masih sama, semoga readers masih mau ya membaca cerita ini dan memberikan dukungan dengan cerita ini. Baiklah tanpa berlama-lama silakan terus pantau cerita ini  kembali. terima kasiiiih

Beautiful MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang