7

26 7 2
                                    

"Sedalam itukah rindunya? Gue juga sering merindukan seseorang Nin, she is my first love and always." Tiba-tiba Aditya tersenyum setelah mengatakan itu.

"Dia gadis kecil yang dulu sangat suka dengan semua hal yang berbau manis. Lo tahu Nin? Dia pernah marah sama gue cuma karena gue ngelarang dia makan kembang gula setelah dia cabut gigi hehehe tingkahnya manis banget. Gue belum tahu sekarang dia sudah tumbuh sebesar apa?."

Anindya asyik menyimak cerita Aditya yang dan sungguh Anindya merasa jika perempuan yang menjadi cinta pertama Aditya itu sangat beruntung. "Loh memangnya kakak enggak tahu sekarang dia ada di mana?  Namanya siapa kak?."

"Dulu kita tinggal bersebelahan hanya saja karena bokap gue itu nomaden, so gue harus ikut kemanapun beliau ditugaskan. And he's like travelling! Itu juga yang melatar belakangi kenapa beliau engga pernah mengeluh saat dipindah kerjakan kemanapun. Oh iya  lo bertanya tentang nama ya? Gue lupa nama lengkapnya siapa, cuma gue selalu panggil dia dengan panggilan U-"

"Anindya!." Tiba-tiba suara yang menggema menginterupsi mereka berdua untuk melihat ke arah sumber suara.

"Eh iya kenapa Di?." Ternyata itu suara Adi si ketua OSIS.

"Kita udah harus apel penutupan MPLS Nin, lo udah gue cari dari tadi ternyata masih di sini dan.... bersama kak Adit?." Tanya Adi penuh dengan nada selidik.

"Iya maaf tadi kak Adit udah bantuin gue buat kasih challenge ke siswa baru Di. Maaf ya?, yaudah kak Adit gue duluan ya mau apel penutupan dulu nanti kena marah sama ketua OSIS kita ini hehe.... daaaah kak Adit."

Anindya pun melesat pergi menuju lapangan dengan Adi yang mengekor di belakangnya namun sebelum benar-benar hilang dari pandangan Aditya, Adi menyempatkan melihat ke arah Aditya selama beberapa detik seakan memberi sinyal bahwa jangan terlalu mendekati Anindya namun Aditya tak merespons itu dan hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Adi pun akhirnya meninggalkan ruang musik dan mengejar Anindya yang sudah jauh di depan sana.

***

"Assalamualaikum W. W"

"Wa'alaikumussalam W. W." Seluruh siswa baru menjawab serentak salam dari sang kepala sekolah yang tengah berdiri di atas podium untuk memberikan sambutan penutupan acara MPLS. Seluruh anggota OSIS dan beberapa panitia pelaksana pun ikut hadir dalam apel penutupan itu.

"Hari ini adalah hari terakhir kalian mengikuti seluruh kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah atau biasa disebut MPLS. Bapak harap kalian akan betah dan nyaman bersekolah di sini dan bapak harap juga semoga dengan MPLS ini kalian bisa lebih paham dan mengenal dengan baik seluk beluk dari tata letak sekolah kita. Bapak hanya berpesan untuk kalian selama bersekolah di sini yaitu jangan pernah buat kekacauan, tinggalkan sifat kekanak-kanakan kalian selama di SMP dan jangan sampai ada bapak dengar kalian melakukan kasus bullying. Bapak hanya butuh siswa/i yang mau dan mampu berprestasi. Bisa dimengerti?."

"Siap, bisa!!." Seluruh siswa baru kembali menjawab secara serentak pertanyaan pak Ahmad selaku kepala sekolah.

"Untuk itu bapak ucapkan SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG MENJADI BAGIAN DARI SMU BUDI BHAKTI!!."

Tepuk tangan bergemuruh mengisi acara penutupan kala itu dan para siswa baru yang mulai melepas segala atribut MPLSnya kemudian melemparkannya ke udara bebas. Akhirnya sekarang mereka resmi menjadi  murid kelas X SMU Budi Bhakti, sekolah terfavorit yang ada di kawasan Bandung ini.

Setelah apel penutupan selesai dan bel pulang telah berbunyi membuat keadaan sekolah itu menjadi sangat ramai dengan lalu lalang para murid yang hendak pulang. Tak terkecuali dengan Aditya yang berjalan sedikit tergesa sambil mengedarkan pandangannya mencari seseorang dan akhirnya ketemu! Aditya pun langsung menghampiri orang tersebut, mencekal lengannya agar orang tersebut berhenti dari lari kecilnya itu.

Beautiful MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang