#4

104 10 6
                                    

Pagi hari dikediaman rumah resha saat ini hamis sedang membuat sarapan untuk putrinya tersayang,dia menjadi orang tua tunggal sejak resha dilahirkan,ibunya gak mau mengurusi darah dagingnya itu sejak lahirnya kedunia
anak itu tercipta bukan lah hasil keinginan dia.

"sarapan dulu sayang"ucap hamis sambil memberikan satu piring berisi roti yang sudah diberi selai

"yah hari ini uang saku lebihin ya"

"kok minta dilebihin kenapa?"

"ada tugas kelompok yah,mesti beli barang buat praktek"

"oh ya udah nanti ayah lebihin"

Seorang ibu..resha gak butuh itu,ayahnya saja sudah cukup untuk menjadi penyemangatnya.

Pernah satu ketika ia bertemu dengan ibunya,begitu senang perasaan dia saat berjumpa dengan orang yang sudah melahirkannya kedunia tapi sayang respon sang ibu jauh dari kata sayang.
dia gak mau mengakui anaknya itu seperti melihat kotoran yang sangat menjijikan,
hamis yang membela putrinya pun dibentak habis habisan oleh perempuan yang sempat menjadi istrinya itu..
dia begitu benci kepada hamis dan anaknya,sangat sangat benci

"yah gimana respon pak akbar saat ayah wa semalam"

"biasa aja dia berbicara baik,malah ayah berpikir dia agak keganggu oleh pesan yang ayah kirim"

"ya wajar lah keganggu yah,orang dia juga masih dalam mode galau"

"hah galau kenapa,coba cerita sama ayah"

"gini yah,semalam resha buka group wa kelas terus mereka membicarakan perihal pak akbar yang baru putus sama pacarnya itu,bu azizah namanya"

"hah beneran kamu,serius"

"iya serius, ada temen sekelas resha yang menguping saat pak akbar sama bu azizah didalam mushola,nah dididalam sana tuh ternyata bu azizah memutuskan pak akbar"

"hmmh gitu ya"hamis sedikit senyum senyum mendengarkan penjelasan putrinya saat akbar putus sama pacarnya

"kenapa ayah senyum senyum gitu,ngri ih"

"diem kamu,ayah sedang berimajinasi nih"

"Imajinasi apa?udah ah yuk anterin resah kesekolah,nanti disana ayah bisa melihat pak akbar lho"

"ah iya juga,ayo cepet cepet tuh minum dulu susunya"

.

.

.

"sayang tunggu bentar nak"ucap hamis menyuruh anaknya berhenti

"ada apa yah"

"nih tolong kasih ini pada pak akbar"hamis memberikan sebuah kado pada resha,resha bingung apa isi kado itu

"wah wah ayah gerak cepet ya"goda anaknya itu

"iya dong ayah gitu loh,udah sana cepet masuk"

"tapi yah kalo pak hamis nanya,resha jawab apa"

"emm....pinter pinter kamu aja ya,asal jangan yang aneh aneh"

"oke deh siap,resha masuk dulu"

tak berselang lama sepeninggalan ayahnya resha,akbar datang dengan membawa motor ninja rr nya itu.
melihat pak akbar datang resha buru buru keparkiran tempat pak akbar berada

"pagi pak akbar"ucap resah menyapa guru ganteng itu tak lupa ia menyalaminya juga

"eh pagi resha,bikin kaget bapak aja nih"

"hhe maaf pak,oh iya pak ini ada titipan dari ayah saya buat bapak"resha menyodorkan kado pemberian ayahnya itu

"wah dalam rangka apa ayah kamu memberikan saya kado itu,padahal baru aja kemarin kita kenal"ucap akbar sambil mengambil kado tersebut

"ya maka dari itu,itu kado tanda kenal ayah saya sama pak akbar"

"ya udah bilang makasih ya"

"iya nanti resha bilangin"

resha begitu senang perihal kadonya diterima ia pikir pak akbar bakal nolak eh nyatanya diambil,satu kemajuan.

resha dan akbar berjalan bersama hingga mereka berpisah karena kelas resha berada dilantai 2 dan kantor akbar berada dilantai bawah dan jaraknya masih jauh didepan sana

saat berjalan tak sengaja akbar berpapasan dengan azizah,azizah melihat kado yang dibawa oleh akbar itu,jujur azizah juga sangat cinta pada pemuda itu tapi apa daya dia gak bisa menentang keinginan orang tuanya untuk menikah sama pilihan mereka.

ada raut sedih kala akbar berpapasan dengan azizah,kenangan bersama perempuan itu tiba tiba muncul dibenaknya tapi sebisa mungkin ia lupakan karena percuma kalau ia mengingatnya itu hanya bisa membuat ia tambah sakit.

akbar duduk dimeja kerjanya ia menaruh kado pemberian ayahnya resha disamping box file,akbar ingin membuka kado itu tapi dikantor ini masih banyak guru guru yang lain,
ia putuskan buka nanti saja kalau kantor sudah sepi.

akbar melangkahkan kaki menuju kelas 10 lebih tepatnya ke kelas resha,disana dia ada jadwal mengajar 1 jam kedepan.

"pagi semua..."akbar masuk langsung menyapa mereka

"Pagi pak...."

"kali ini kita akan belajar diluar ya menerangkan bab 6 yaitu fungi(jamur),nanti disana kalian akan bapak tugaskan untuk mencatat tentang jamur jamur yang kalian temui mulai dari jenis,habitat,cara mereka memperoleh makan dan reproduksi mereka,gimana apa kalian mau belajar di luar?"

"mauuu....."

"ya udah yuk kita keluar bawa buku satu aja"

.
.
.

"gimana pak udah bapak buka belum kado dari ayah saya?"tanya resha saat pembelajaran berlangsung

"Belum tuh,mungkin nanti kalau istirahat baru bapak buka"ucap akbar sambil mengamati murid muridnya yang sedang meneliti jamur

"Huuhh cepet buka dong pak,resha sangat penasaran nih,soalnya ayah gak ngasih tau tuh isi nya apa"

"bapak tuh heran sama ayah kamu masa dia ngasih bapak kado,udah kaya orang sepesial aja"

"mungkin dimata ayah saya bapak tuh orang spesial kali"

"dih apaan ngaco kamu,oh iya mana hasil telitian kamu bapak mau lihat"

"nih pak hasil telitian resha,tadi resha nemui jamur kuping"resha memberikan buku hasil catatannya pada akbar,akbar hanya manggut manggut mengamati hasil telitiannya itu.

.
.
.
.
"bar yuk kita makan bareng"ajak rekan guru mengajak akbar makan,saat ini memang sudah jam nya istirahat

"duluan aja entar saya nyusul"tolak akbar

"ok deh"

suasana kantor sudah mulai sepi disana hanya ada 2 orang perempuan yang sedang berbincang bincang,akbar langsung mengambil kado yang ia taruh di bawah kolong mejanya,ia penasaran apa sih isinya

Ia merobek kertas yang membungkus kardus kecil itu dan saat ia buka ternyata isinya sepatu pantofel hitam,mengkilap sekali sepatu itu terlihat sangat mewah.

kebetulan sekali pantofel yang akbar pakai sudah agak jelek warnanya sudah memudar,
akbar sangat senang mendapatkan sepatu itu,ia harus berterima kasih pada pak hamis ayahnya resha.

kebetulan sekali pantofel yang akbar pakai sudah agak jelek warnanya sudah memudar,akbar sangat senang mendapatkan sepatu itu,ia harus berterima kasih pada pak hamis ayahnya resha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!!. foto hamis ayah nya resha,terlihat masih sangat muda padahal dia sudah mempunyai seorang anak.

Komen dibawah👇

Memilih[BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang