#29

84 4 5
                                    

akbar memarkirkan motornya diparkiran rumah sakit,buru buru ia lari menuju kamar yang sudah diberitahu oleh orang yang sudah menelponya tadi saat akbar dijembatan.

saat sudah dekat dengan kamar yang dituju,dari sini akbar dapat melihat ada dua orang yang berada didepan pintu kamar itu,mereka bangun dari duduknya kemudian menghampiri akbar..

"bar kamu yang tabah ya"orang itu menepuk bahu akbar,seraya berucap tabah,apa maksudnya.

"a..apa.ma.maksudnya.."gagap akbar karena pikiran dia sudah jauh kemana mana memikirkan yang enggak enggak.

tangisan suara gadis perempuan jelas terdengar dari dalam sana,membuat jiwa akbar semakin gak tenang,ada apa ini..

akbar membuka pintu dengan tangan gemetar,semua orang yang ada didalam sana menengok ketika akbar masuk,semuanya menangis bercucuran air mata,terlihat dan terdengar oleh akbar seorang gadis perempuan menangis dengan hebatnya,terlihat dia begitu terpukul.

"i..ini gak mimpikan"akbar menggeleng gelengkan kepala,air mata dia mulai turun membasahi pipinya.

"kenapa harus secepat ini"akbar gak kuasa lagi untuk menahan tangisanya,dia menangis disamping orang yang seluruh tubuhnya sudah ditutupi kain putih ini.

akbar membuka kain yang menutupi bagian wajah itu,dia kembali menangis tak kuasa menerima kenyataan bahwa orang yang ia sayangi ini sudah meninggal..

akbar mencium kening jenazah ini,kening hangat ini selalu akbar cium kalau dia mau berpergian,tapi kini hanya rasa dingin yang akbar dapatkan ketika mencium kening itu.

"maaf..maaf..."akbar terus menciumi seluruh wajah jenazah ini,air mata nya tak henti henti mengalir deras,turun menetesi kain putih yang menjadi penutup jenazah ini.

"Bagai mana ini terjadi sus,kenapa beliau bisa sampai meninggal?"tanya akbar pada suster yang sedang membereskan peralatan medis.

"beliau kena serangan jantung mas,itu lah saya tau"jawab suster itu.

akbar kembali menutupi jenazah itu,dia harus tabah menerima semua kenyataan,dia harus kuat..

ucapan dia mengatakan untuk kuat tapi pikiran dia tidak,memori kebersamaan dengan orang ini kembali berputar dipikirannya,akbar terduduk dikursi sambil menangis menutupi wajah dengan kedua tanganya.

.
.
.
.

tepat hari ini juga jenazah ini dikebumikan,kembali akbar tak kuasa menahan tangisnya ketika liang lahat itu di isi oleh tanah,akbar memeluk gadis perempuan yang sedari tadi menangis tak henti hentinya,mencoba menenangkan dia walaupun akbar juga dalam keadaan tidak tenang..

"Sudah sudah sttt...tenang yah"akbar menempatkan kepala gadis itu didadanya di

"kenapa pah....kenapa tuhan mengambil orang yang aku sayangi"ucap gadis itu tetap menangis

"semua orang pasti tidak ingin ditinggalkan sama orang yang kita sayangi sayang,kamu yang tabah ya"

"lisa sayang banget sama nenek pah,nenek yang mengurus lisa dari kecil"

"iya sayang,papah ngerti,papah juga sangat terpukul atas kepergian ibu papah,tapi papah mencoba belajar untuk merelakanya,kamu juga harus belajar merelakanya ya"

lisa adalah anak dari kakak perempuan akbar,semenjak ayahnya meninggal lisa dititipkan dan dibesarkan oleh ibunya akbar,karena tidak memiliki sosok seorang ayah sedari kecil lisa menyebut akbar dengan sebutan papah setelah usia 10 tahun lisa kembali diurusi oleh mamahnya karena dia sudah menikah lagi.

Menurut dokter,ibunya akbar meninggal karena serangan jantung,,ibunya akbar memang selalu mengeluh sakit pada dadanya,
satu hal yang disesali akbar adalah dia tidak ada disaat saat beliau menghembuskan nafas terakhirnya,dia datang terlambat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memilih[BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang