#21

62 2 2
                                    

hamis terus menuntun akbar menuju kamar yang ada dilantai 2,dia sudah tak sabar ingin berduaan bersama pacarnya itu didalam kamar sana.

tangan akbar terus ditariknya hingga kini mereka berdua sudah berada didepan pintu,

"ayo sayang masuk"perintah hamis sambil memegang pingang akbar

"tunggu..kok saya deg deg ya mas"ucap akbar sambil memegang dadanya.

"masa sih?coba sini mas mau denger suara deg degan nya"kepala hamis ditempelkan didada akbar,dia ingin mendengarkan seperti apa suara detak jantung itu

akbar terus menatap kelakuan pacarnya itu,ada ada saja tingkah lakunya masa suara deg degan saja ia ingin mendengar,sepertinya kalau dikasih bom pasti dia ingin mendengar juga tuh suara ledakannya,,lah mati dong...ah biarin🤣

"iya bar,detak jantung kamu kenceng banget santai aja jangan nervous kan dulu kita pernah melakukannya,masa kamu lupa sih"ucap hamis sambil kembali memegang pinggang akbar,tapi tak lama tangan itu berpindah memegang pantanya.

"ah sayangnya kejadian waktu itu sudah saya lupain"jawab akbar sambil memukul tangan nakal hamis yang bertengger dipantatnya

"ohhh udah lupa nih hmmmmm..cerita nya lupa ingatan gituh.."hamis mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka sama sama bertemu,jarak yang begitu dekat membuat deruan nafas mereka begitu terasa.

"iya kayaknya saya lupa ingatan"

"oh jadi bener lupa ingatan nih,ya udah yuk masuk kedalam disana ada obatnya"ucap hamis,dan posisi mereka masih sama bahkan badan mereka sekarang tambah merapat.

"enggk ah,gak suka minum obat,beneran gk bohong"jawab akbar jujur,dia tuh memang paling anti kalau disuruh minum obat,mesti dipegangi oleh beberapa orang baru dia mau,itupun karena terpaksa.

"obatnya enak kok bar enak banget..pasti kamu suka,bikin nagih.."hamis tersenyum nakal,ada makna dibalik senyumnya itu,maknanya apa? kalian cari tau aja sendiri.

oh iya kata hamis obatnya enak,astaga emang ada obat yang enak?setau saya sih semua jenis obat tuh gak enak hha sifat saya kayak akbar,gk suka obat.

"emang ada obat yang enak?"tanya akbar sambil memegang bahu hamis,soalnya badan dia terus maju merapat

"ada dong,dijamin kamu pasti suka"

"gak percaya saya ada obat yang enak,paling juga obatnya sirup buah,ya kn"

"kalau kamu ingin tau obatnya,yuk ah buruan masuk,udah gak tahan"

sebenarnya akbar udah tau apa yang dimaksud obat menurut hamis tuh,akbar memang sengaja pura-pura bego saja,berlagak sok polos biar hamis tambah gencar menggodanya..

dibawanya akbar masuk kedalam kamar itu setelah sampai dideket tempat tidur,hamis segera memeluknya dari belakang kemudian tanpa meminta persetujuan hamis segera melepaskan kancing baju akbar satu persatu dibukanya baju itu dengan cepat hingga kini tubuh bagian atas akbar sudah terpampang dihadapan hamis tanpa ada yang menutupi lagi,tinggal hanya celana saja yang masih akbar pakai.

kedua tangan hamis mengulur ke perut akbar dan mengunci tubuh itu kemudian dari belakang hamis menyapa leher akbar menggunakan mulutnya hisapan disertai gigitan kecil hamis berikan pada leher kekasihnya itu.

"sayang celana kamu mas buka ya"ucap hamis sambil menciumi telinga akbar.

"kalau gak boleh gimana hm.."akbar berucap sambil menahan geli didaerah telinganya itu

"kalau gak boleh ya terpaksa mas buka paksa tuh celana kamu"hamis menaruh tangannya tepat didaerah penis akbar yang masih terbungkus celana,dia mengelus elus pelan tonjolan kecil itu sehingga membuat akbar panas dingin dibuatnya

Memilih[BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang