Jeongin benar-benar tak peduli dengan Hyunjin. Paling pria itu hanya marah sebentar padanya. Sekarang yang harus ia lakukan adalah menjernihkan otaknya agar tidak terbayang-bayang foto Hyunjin bersama perempuan itu.
"Jeong, ngelamun terus. " ucap Jisung menyadarkan Jeongin dari lamunanannya.
"Enggak, kok. " Elak Jeongin.
Mereka saat ini sedang menikmati waktu bersama mereka disebuah Mall. Mereka bertiga sedang berada disebuah restoran untuk makan siang bersama. Seungmin sedang sibuk melahap makanannya hingga tampak terlihat seperti tidak makan seminggu.
"Sung, katanya Lo jadian sama si Minho?" Tanya Seungmin yang dijawab oleh elakkan dari Jisung. "Tidak, kok. Kau ambil gossip darimana, hah? "
"Ya, aku hanya bertanya. Enggak usah galak begitu. " sahut Seungmin tidak terima. Kan benar ia hanya bertanya harusnya tidak perlu marah.
"Sudahlah, aku mau mencuci tanganju terlebih dahulu. " pamit Seungmin sambil menunjukkan kedua tangannya yang kotor. "Aku juga. " ucap Jisung sambil menyusul Seungmin.
Jeongin sedaritadi harus menahan rasa penasarannya pada postingan Hyunjin. Kira-kira foto seperti apa yang di posting?. Jeongin penasaran. Tidak buang-buang waktu, ia langsung membuka telepon selulernya dan membuka aplikasi straystagram.
Cr. Pinterest
Jeongin sebenarnya tak percaya dengan apa yang tengah ia lihat. Bagaimana bisa Hyunjin berpose bersama seoramg perempuan yang tak Jeongin ketahui sama sekali. Jari-jemari Jeongin segera membuka kolom komentar. Banyak komentar pro yang mendukung mereka. Itu membuat hati Jeongin semakin sakit.
Jeongin yang mengetahui posisi Jisung dan Seungmin mendekat, langsung mematikan handphone mahalnya dan memasukkannya kembali kedalam tasnya. Seakan-akan tak terjadi apa-apa.
"Jeong, mau pulang apa gimana? " Tawar Seungmin karena hari sudah mulai larut malam sambil merapikan barang-barangnya.
"Hmm. " Belum sempat Jeongin menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang datang ke meja mereka. Itu adalah kakaknya. Hyunjin. Tapi, ia tidak sendiri. Namun, bersama para pengawalnya. Jeongin akui walaupun sudah sering kali melihat Hyunjin dengan pakaian formalnya, Jeongin selalu jatuh dalam pesona Hyunjin.
"Hwang Jeongin. " Panggil Hyunjin dengan suara beratnya dan menatap Jeongin dengan tatapan amarah.
Jeongin hanya menunduk ketakutan karena sang kakak. Ia tidak berani menatap mata Hyunjin. "Pulang. " tambah Hyunjin.
Jeongin tak ada pilihan lain selain menuruti kemauan kakaknya sekaligus pacarnya itu. "Aku duluan. Makasih. " ucap Jeongin pada Seungmin dan Jisung yang masih memasang raut wajah bingungnya dengan bisikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIN ¦ HyunJeong
Fanfiction[✔] H Y U N J E O N G A R E A "Menyerah pada takdir atau bahagia berdosa? "