Merry Christmas!!!!!! 🎄🎁🎉
Semoga Natal ini membawa damai dan berkah bagi kita semua.
Happy Reading ❤❤
Saat ini, diluar sedang turun salju. Hari ini adalah hari natal pertama bagi Jeongin bersama keluarga barunya. Termasuk kekasihnya.
Jeongin semakin meringkukkan tubuhnya karena rasa dingin itu semakin menjalar hingga menembus kedalam kulitnya. Padahal ia memakai selimut dan baju hangat yang tebal. Ia mengerutkan sedikit keningnya bergerak tidak nyaman.
Hyunjin yang menyadari pergerakkan Jeongin, semakin memeluk Jeongin dari belakang dan mendekapnya agar dingin ditubuh Jeongin agak berkurang. Setidaknya. Jeongin yang sadar akan pelukkan seseorang semakin mengeratkan dirinya pada orang itu. Bahkan ia sengaja membalikkan dirinya dan menatap netra yang tengah menatapnya balik itu.
"Kau terbangun, Maaf. Ini masih pagi buta, lebih baik kau tidur lagi. " Bisik Hyunjin. Jujur, Hyunjin yang baru bangun tidur ini sangatlah seksi bagi Jeongin. Namun, Jeongin hanya tersenyum dan membuat posisinya menjadi duduk. Hyunjin mengikutinya.
"Apa kau kedinginan? " Tanya Hyunjin. Jeongin hanya menggeleng. Ia tidak kedinginan, Hyunjin masih memeluknya dengan erat.
"Lalu? "
"Ini adalah natal pertama kita setelah Mama dan Papa menikah. Aku senang karena akhirnya aku memiliki sebuah keluarga yang utuh untuk menikmati natal bersama. Bagaimana denganmu? " Ucap Jeongin dengan senyum yang sama sekali tidak luntur.
"Aku bahkan hanya menikmati waktu natalku bersama keluarga yang utuh saat aku kecil. " Ucapan Hyunjin membuat Jeongin sedih. "Saat aku besar, semuanya terasa tidak terlalu berarti untukku. Bahkan saat Natal. Mereka tetap bekerja. " Netra Hyunjin agak berkaca-kaca saat ia membicarakan masa lalunya.
"Jangan menangis, Kak Hyunjin. " Ucap Jeongin sambil mengusap air mata yang ada diwajah Hyunjin. "Sekarang, Kak Hyunjin gak perlu ngerasa kesepian lagi. Udah ada aku, sama Mama. Kakak sekarang bisa nikmatin waktu Natal bersama. " Jeongin tetap tersenyum walaupun hatinya menangis.
"Tapi, aku harus gimana saat kamu gak ada disisi aku? Apa yang harus aku lakukan? " Tanya Hyunjin mengingat saat ini sang Ayah sangat berniat memisahkan mereka berdua.
"Pokoknya kamu gak usah mikirin yang macem-macem. Inget aja, kalau aku bakal ada dihati kamu walau aku gak ada disisi kamu saat itu. " Jawab Jeongin yang membuat suasana terasa semakin sedih.
"Ah, Kak boleh gak aku minta permintaan buat hadiah Natal? " Tanya Jeongin. Ia benar-benar ingin melakukan hal ini.
"Ucap saja, Jeongin. Akan aku lakukan untukmu. " Mendengar jawaban Hyunjin, membuat Jeongin senang. Bahkan ia menawarkan jari kelingkingnya untuk pinky promise. Tentu saja Hyunjin tidak bisa menolak.
"Aku ingin semua pegawai di Istana ini diliburkan selama hari Natal. Pokoknya pagi ini mereka semua harus sudah pergi dari rumah ini. "
"What? No, Jeongin. Big no for that. " Tolak Hyunjin.
"But, youre already made a promise with me. "
"No, Hwang Jeongin. "
"Kenapa? Kasih tau aku alasannya kenapa mereka gak boleh libur saat hari natal? "
Hyunjin hanya terdiam. "Lihat, tidak ada alasan untuk itu. Mereka juga manusia, mereka punya keluarga, mereka juga butuh istirahat bersama keluarga mereka. Menikmati hari Natal bersama. " Jujur, ucapan Jeongin cukup membuaf hati Hyunjin tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIN ¦ HyunJeong
Fanfiction[✔] H Y U N J E O N G A R E A "Menyerah pada takdir atau bahagia berdosa? "