pt. 13

2.1K 201 2
                                    

Happy New Year, guysss

Semoga ditahun ini kita semakin terberkahi. Pokoknya yang baik baik aja dah buat kita semua

1/366

Jangan lupa vote and comment, babe ❤❤













Jeongin terdiam setelah mendegar perkataan yang terlontar dari bibir Hyunjin.

Sunwoo tidak sebaik yang ia kira?

"Apa maksudmu tentang Sunwoo?. Apa kau memperbudaknya? " Tanya Jeongin yang masih setia berdiri didepan meja kerja Hyunjin.

"Kesepakatan dahulu. Baru ku jawab."

"Sial." Umpat Jeongin. "Baiklah. Satu pertanyaan, satu ronde. " Jeongin menyerah. Hyunjin tampak tersenyum saat melihat Jeongin yang menyerah.

"Akan ku jawab. Sunwoo memang bekerja dibawahku. Aku tidak memperbudaknya justru aku menyelamatkan hidupnya. "

Tadinya, Jeongin ingin bertanya lebih lanjut tentang Sunwoo. Namun, ia masih punya banyak pertanyaan lain yang harus dijawab.

"Lalu, bagaimana dengan Mama dan Papa. Mereka kan tidak tahu aku dibawa olehmu kesini. " Tanya Jeongin.

"Masalah itu, aku sudah urus. Kau tenang saja. "

"Apanya tenang, ish! " Ucap Jeongin berbisik. Namun tetap terdengar oleh Hyunjin.

"Jelaskan lebih lanjut. " Ujar Jeongin. Ia benar-benar ingin tahu bagaimana kondisi Jinyoung dan Jaebum. Bisa saja kan Hyunjin berbuat yang tidak-tidak pada mereka.

"Aku tidak akan melakukan sesuatu pada mereka. Kecuali jika kau memberontak padaku. "

"Seenak jidatmu, sana! "

"Hubungan kita sudah selesai. Jadi, tolong lepaskan aku. Apa itu terhitung sebagai pertanyaan? " Ucap Jeongin.

"Hubungan kita tidak akan pernah selesai. Sampai kapanpun. Kau tetap akan menjadi milikku. "

"Ada lagi yang ingin kau tanyakan, Baby Fox? " Tanya Hyunjin. "Total 4 ronde sampai saat ini. Bertanya saja. Jangan ragu-ragu. "

Memangnya aku mau terjebak dengan perangkapnya lagi? Hah? Sengaja memang. Dasar Hwang Kampret Hyunjin

Jeongin hanya mendengus kesal. Ia butuh ponselnya sekarang. Hanya dengan itu ia bisa menghubungi kedua orangtuanya. Mereka pasti khawatir. Pasti mereka telah membuang banyak uang untuk Jeongin kuliah. Namun, gagal begitu saja karena Hyunjin.

"Aku minta ponselku. " Ucap Jeongin yang sudah terlanjur kesal sejak tadi. "Mau tahu? Ku hitung itu sebagai kesepakatan juga. "

Jeongin tampak menimang. "Cepat. " Ujarnya sambil menagih benda tersebut. "Aku tidak bisa memberikanmu begitu saja. Tenang saja, ponselmu aman bersama ku. Ah, total 5 ronde plus hukuman untukmu dariku. " Ucapnya santai.

"Sialan, kampret, bangsat, brengsek. " Jeongin hanya bisa mengumpat lalu bergerak meninggalkan ruangan.

"Ingatkan aku juga untuk menghukum bibir manismu itu nanti. "

Bahkan setelah Hyunjin berkata seperti itu, ia tetap mengumpat. Tapi setelah pintu tertutup. Karena ia takut hukumannya ditambah nanti.

The Sin

"Woo, " Panggil Eric menyadarkan lamunan Sunwoo. "Hah? "

"Bengong aja. Dapet tugas baru nih kita dari boss. " Ucap Eric sambil tersenyum. Entah kenapa saat melihat Eric yang tersenyum seperti itu, membuat pipinya panas. Sunwoo memilih untuk tidak memperdulikannya dan mengekori Eric.

THE SIN ¦ HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang