'BRUGH!'
Doyoung menghentikan mobilnya secara tiba-tiba dan membuat yang lainnya terbangun.
"Ada ap-" kalimat Jisung terpotong karena Chenle membekap mulut Jisung menggunakan tangannya.
Mereka diam dan melihat ke sekeliling. Ternyata ada tiga zombie yang mengelilingi mobil mereka.
"Kaca mobil ini hitamkan?" Doyoung mengangguk mendengar bisikan Renjun.
Semakin banyak zombie yang mendekat. Semua perempuan yang berada di mobil itu langsung merasa takut. Naera merapatkan tubuhnya pada Jeno karena ada zombie di jendela sampingnya. Aeri dan Hwayoung saling berpelukan, Weiqian juga merapatkan tubuhnya pada Renjun, sedangkan Kyungmi dan Youngmi memegang tangan Chenle dan Jisung. Mereka semua benar-benar takut.
'BRUGH!'
'BRUGH!'
Salah satu zombie membenturkan kepalanya pada kaca jendela yang berada di samping Hwayoung. Rasanya dia ingin sekali berteriak.
Haechan yang sadar langsung mematikan mesin mobil. Dan benar saja zombie-zombie itu satu per satu pergi menjauh dari mobil.
"Hah... mereka benar-benar membuatku takut. Kenapa Kakak lupa mematikan mobilnya?" Lucas menatap Doyoung dengan tatapan bertanya-tanya.
"Maafkan aku. Aku lupa mematikannya"
Doyoung mulai menjalankan mobilnya kembali.
"Kita harus menambah persediaan makanan. Kita akan berhenti di sebuah minimarket yang sekiranya aman" ujar Doyoung.
"Baiklah yang turun hanya yang laki-laki saja. Tapi Kak Doyoung di mobil saja. Kita akan mengambil makanan instan dan kalengan saja. Karena mudah dimasak dan tidak mudah basi" jelas Mark dan disetujui oleh yang lainnya.
..
Mereka akhirnya sampai di sebuah minimarket yang sepertinya tidak ada zombie. Sesuai rencana semua laki-laki, kecuali Doyoung akan pergi untuk mengambil makanan. Mereka mulai masuk dengan hati-hati.Di dalam minimarket mereka mulai mengambil makanan yang menurut mereka tidak mudah basi dan juga obat-obatan. Selain makanan dan obat-obatan mereka juga mengambil barang-barang yang menurut mereka perlu.
..
Doyoung sedang beristirahat karena lelah mengemudi, sedangkan Naera dan teman-temannya memperhatikan sekeliling. Naera terus memperhatikan sekeliling dan benar-benar tidak ada zombie kemudian pandangannya berhenti di salah satu bangunan.'Toko senjata?'
"Weiqian, lihat itu!" Weiqian mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjukkan Naera.
"Ayo kita cari senjata disana! Tidak mungkin kita melawan para zombie itu menggunakan tongkat baseball terus menerus"
"Benar juga. Ayo!"
"Kalian ingin kemana?" Aeri bertanya pada Naera dan Weiqian.
"Kami akan mencari senjata. Kalian tetaplah di mobil dan jangan keluar"
"Baiklah, kalian berhati-hatilah" Naera dan Weiqian mengangguk kemudian pergi ke toko senjata dengan hati-hati.
"Woah... senjata disini sangat bagus. Weiqian, apakah kau masih ingat cara menggunakan senjata?" Weiqian mengangguk mendengar Naera. Ya, mereka pernah mengikuti les menggunakan senjata saat sekolah menengah pertama.
"Sekarang kita harus mengambil senjata dan amunisi untuk pistolnya" mereka mulai mengambil senjata-senjata yang ada disana. Naera menemukan sekotak sarung tangan khusus untuk menggunakan senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠
Horror"Apa yang harus kita lakukan? Semuanya hancur. Apakah kita juga akan seperti mereka?" . . . . . . "Semuanya! Lari!" "Di belakangmu!" "KAKAK!"