Tim 4: Jaehyun, Mark, Jungwoo, Ten, Hendery, dan Youngmi.
Keberuntungan tidak berpihak pada mereka, petunjuk arah yang dipegang Jaehyun rusak karena terjatuh. Mereka hanya berjalan mengikuti naluri mereka.
Youngmi satu-satunya wanita disana, dia merasa tidak tahan karena kepalanya terasa pusing. Youngmi ingin istirahat.
Mereka merasa sudah cukup jauh berjalan dari tempat sebelumnya, tapi mereka tidak tahu ada dimana sekarang dan akan kemana selanjutnya.
"Kau yakin ini arah yang benar?" setelah cukup lama diam, akhirnya Ten mengeluarkan suaranya. Jujur saja, dia merasa sangat kelelahan.
"Aku hanya mengikuti naluri, mungkin saja ini jalan yang benar" Jaehyun hanya menjawab seaadanya dan itu bukan jawaban yang Ten inginkan.
"Apakah kita tidak bisa berhenti sebentar? Sudah mulai gelap, aku lapar" kali ini Hendery yang mengeluh, dia juga tahu kalau yang lainnya lelah.
"Kita cari tempat" setelahnya mereka memeriksa beberapa bangunan yang sekiranya aman. Jungwoo juga membantu Adiknya agar tak terjatuh, wajah Youngmi benar-benar pucat.
"Disini aman" mereka mengikuti Mark ke arah rumah yang terbilang kecil.
"Hei, kenapa rumah ini terlihat rapi? Seperti tak terjadi kekacauan disini" benar saja yang dikatakan Ten. Bagian dalam rumah itu telihat rapi hanya ada debu di beberapa sudut.
"Sudahlah, aku sedang tidak mau berpikir. Istirahat saja dulu"
"Hei, Jung Jaehyun! Aku hanya bingung"
"Sudahlah diam, Youngmi butuh ketenangan sekarang. Wajahnya pucat" Mark menyadari kalau wajah Youngmi begitu pucat.
Saat ini mereka hanya diam dengan makanan masing-masing. Mereka tidak ingin mengundang zombie-zombie itu. Waktu mereka tinggal beberapa hari lagi, mereka harus bergerak dengan cepat.
Setelah makan mereka memilih untuk tidur, tubuh mereka harus beristirahat dan sebenarnya tubuh mereka juga terasa lengket. Sudah berapa hari mereka tidak mandi? Dalam kondisi seperti ini, itu tidak penting.
'Sreet..'
'Apa itu?'
Hendery terbangun dan melihat sekelilingnya. Yang lainnya masih tertidur.
'Sreet..'
Hendery mematung saat melihat sesuatu lewat di luar sambil menyeret sesuatu.
"Kak, bangunlah" Hendery berbicara dengan suara yang kecil, tapi itu cukup untuk membangunkan yang lain.
"Ada ap-"
'Diam!'
Itu instruksi yang diberikan Hendery saat Jungwoo akan bertanya.
'Jam delapan malam? Baru satu jam kami tertidur?'
Ten memasang wajah kesal karena dia baru saja tertidur. Mereka semua diam di tempat masing-masing.
"Apa ada orang?" mereka semua terkejut mendengar suara itu. Itu adalah suara Johnny. Tanpa pikir panjang Jaehyun langsung membuka pintunya dan benar saja yang datang adalah Johnny, Haechan, dan Jisung.
"Kalian baik-baik sajakan? Dimana yang lainnya?" Ten tampak khawatir karena hanya tiga orang saja yang datang.
"Kami baik-baik saja, hanya kaki Jisung saja yang terluka dan kami tidak sengaja meninggalkan Naera di sebuah rooftop jadi, Jeno dan Jaemin memutuskan untuk mencari Naera, sedangkan Hwayoung.. dia sudah tergigit" mendengar cerita dari Johnny membuat Jaehyun dan yang lainnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠
Horror"Apa yang harus kita lakukan? Semuanya hancur. Apakah kita juga akan seperti mereka?" . . . . . . "Semuanya! Lari!" "Di belakangmu!" "KAKAK!"