Setelah selesai makan malam, mereka duduk di lantai bus untuk membicarakan rencana mereka selanjutnya.
"Baiklah, yang bisa kita bawa adalah air mineral untuk masing-masing, makanan, senjata, amunisi, obat-obatan, selimut, dan kantung tidur" jelas Taeyong.
"Bagaimana cara kita membawa itu semua?" Winwin mulai bertanya.
"Kita semuakan membawa tas. Kita bisa memasukkan itu semua ke dalam tas" jawab Yuta yang ada di sampingnya.
"Baiklah, aku sudah membicarakan ini dengan Johnny dan Jaehyun. Besok kita akan pergi dari sini dengan berjalan kaki. Kita ada empat alat petunjuk arah, aku akan memberikannya pada Johnny, Mark, Kun, dan aku. Paju sudah tidak terlalu jauh dari sini. Besok para gadis berjalan di tengah dan kita harus menjaga satu sama lain. Kita tidak boleh lengah sedikit pun. Kalian mengerti?" jelas Taeyong panjang lebar dan menatap satu per satu temannya.
"Ya, kami mengerti!" ucap yang lainnya serentak.
"Sekarang kalian bisa memasukkan barang yang kalian siapkan tadi ke dalam tas masing-masing, kemudian pergi tidur" setelah Taeyong mengatakan itu mereka sibuk dengan barang dan tasnya masing-masing.
DREAM
Hari sudah pagi, meskipun langit terlihat gelap. Mereka semua sudah bangun dan sedang sarapan.
"Kalau semuanya sudah siap, kita akan langsung berangkat" ujar Taeyong.
"Ah.. Kak, sebenarnya aku takut untuk pergi keluar" sahut Jisung yang sudah selesai sarapan.
"Meskipun kalian takut, kita harus tetap pergi dari sini. Peledakkan akan dilakukan beberapa hari lagi"
"Baiklah" jawab Jisung lemas.
Beberapa menit kemudian mereka selesai dan mulai menyiapkan diri mereka.
'Tuhan, tolong lindungi kami semua'
'Sayang, kapan kau akan kembali? Sudah lama sekali kau seperti ini'
"A-akh..!"
"Naera? Ada apa?" semua mata tertuju pada Naera yang memegangi kepalanya.
"A-aku tidak apa-apa. Ayo kita pergi dari s-sini!"
"Kau serius? Kau baik-baik sajakan?" Jeno mulai cemas dengan Adiknya itu.
"Iya, aku baik-baik saja" setelah itu Jaehyun membuka pintu bus dengan perlahan dan melihat sekeliling.
"Aman" bisik Jaehyun kemudian membuat instruksi agar yang lainnya keluar secara perlahan dan hati-hati.
Setelah semuanya turun mereka mulai berjalan sesuai rencana yang mereka bicarakan.
'Ggrrrhhh'
'Ggrrrhhh'
'Ggrrrhhh'
Baru beberapa langkah suara geraman-geraman zombie mulai terdengar dan membuat mereka berhenti.
'Ggrrrhhh'
'Ggrrrhhh'
"ARGGHHH!"
"YANGYANG!"
Salah satu zombie yang mendekati mereka mencekik leher Yangyang.
"S-semuanya.. t-tolong akh.. aku..!" semua laki-laki mulai sibuk melindungi para gadis hingga tak mendengar perkataan Yangyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠
Horror"Apa yang harus kita lakukan? Semuanya hancur. Apakah kita juga akan seperti mereka?" . . . . . . "Semuanya! Lari!" "Di belakangmu!" "KAKAK!"