Malam begitu pekat
Angin dingin menyelinap lewat lubang jendela
Kutatap langit-langit gelap di dalam kamar
Menerawang pikiran pada satu titik
Memainkan titik-titik itu hingga membentuk garis lurus
Menyambung pada dalam dada
Menyatu membentuk nada
Berdegup kencang kudengar
Sesal... Tak dapat kupejamkan mata
Bertengkar lagi dengan diri
Untuk malam ini aku benci

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Harian
Poetryaku sajak yang kau rangkai di sela putaran waktu aku cerita yang kau hadirkan di setiap peristiwa dan kau pena untuk aku yang tinta di setiap coretanmu