Sapu

12 3 2
                                    

Disamping sofa aku duduk terdiam
Perlahan mengedipkan ingatan dikepala
Mengalir air mata dipipi, bukan menangis
Hanya kelilipan debu ruang tamu
Kamar, teras dan dapur semuanya berdebu
Baru kemarin kugantungkan sapu dekat jendela, lenyap entah kemana
Mungkin ia sedang pergi bertamasya
Lalu pulang ke rumah yang berbeda
Biar rumah ini berdebu, toh pemiliknya tak peduli sapu

Terdengar suara ketok di balik pintu depan
Kupicingkan mata, sedikit senyuman sinis kulempar dari sofa
"Pergi! Jangan mencoba berani masuk walau selangkah saja lantaiku tak ingin terinjak oleh orang sepertimu, sudah gede tapi tak punya pikiran"
Akhir-akhir waktu ini ia datang hanya membawa masalah
Melihatnya hanya bikin hati resah

Ku tersenyum saat ia membalikkan badannya
Mencoba terbang bersama angin
Menjauhi neraka sebisa mungkin
Di genggamannya ada yang berkilau indah
Kilauan yang seketika menarik ingatan
"Bukankah itu sapu rumah?"

Sajak HarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang