4. our destiny

2K 329 170
                                    

4. Our Destiny

Oh sehun x Kim jongin

Sehun pulang dari rumah jongin dengan kekecewaan. Sehun melihat kedua tangannya, ada beberapa tato Yang memang menghiasi tangannya. Dan ada nama jongin Yang sengaja sehun buatkan sebuah tato karena sehun sangat mencintai jongin.

Sehun benar-benar mencintai jongin, tidak ada Yang lain hanya jongin. Sehun mengusap tulisan nama jongin di tangannya pelan. Hanya jongin Yang bisa membuatnya tenang, mencintainya sepenuh hati dan Yang sehun cintai sepenuh hatinya.

"Ayah ingin bicara denganmu sehun, pergilah keruang kerja ayah" kata ibu sehun saat melihat anaknya sudah pulang

"Baiklah" sehun segera berjalan ke lantai dua dan masuk kedalam ruang kerja ayahnya

"Ada apa ayah? Ibu bilang ayah ingin bicara" sambung sehun

"Ah sehun akhirnya kamu pulang juga. Ya ada hal penting Yang ingin ayah sampaikan. Ini tentang pacarmu, ayah ingin kamu memutuskannya segera" jawab ayah sehun dengan nada tenang

"Kenapa ayah?" Sehun tidak mengerti

"Karena ayah sudah menjodohkanmu dengan anak gadis teman ayah"

"Kenapa? Kenapa ayah bersikap egois? Ini hidupku dan aku ingin melakukan apa Yang aku mau. Bukan apa Yang ayah mau"

"Ayolah sehun, apa Yang kamu harapkan dari pacarmu itu? Dia laki-laki, kalian tidak akan punya anak jika menikah. Dia tidak akan bisa mengurusmu dengan baik. Dia tidak akan membuatmu bahagia"

"Aku akan bahagia jika bersama dengan jongin. Dia itu jongin bukan hanya dia saja"

"Dasar anak tidak berguna" teriak ayah sehun sebelum memukul sehun sekuat tenaganya membuat sehun jatuh tersungkur di lantai ruang kerja ayahnya.

"Jika kamu lebih memilihnya maka pergilah dari sini. Tidak akan ada harta warisan untukmu. Pergilah, sejauh mungkin dan jangan kembali jika kamu memilih laki-laki itu" sambung ayah sehun

"Itu Yang ayah mau? Baiklah. Aku akan pergi. Hanya aku tidak bersama harta ayah. Aku ingin bersama dengan orang Yang aku cintai Yang juga mencintaiku sepenuh hatinya" sehun berusaha berdiri dan membersihkan celananya juga mengusap sudut bibirnya Yang berdarah.

"Jika kamu tak punya apapun apa laki-laki itu akan tetap bersamamu?" Tanya ayah sehun

"Dia akan tetap bersamaku. Jikapun tidak aku tidak rela menggadaikan kebahagiaanku untuk pilihan ayah"

Sehun berbalik dan memasuki kamarnya, meletakkan dompet miliknya diatas meja nakas dan mengambil beberapa baju juga uang tunai miliknya. Memasukkan semua kedalam sebuah tas dan pergi dari rumah.

Mengabaikan teriakan marah sang ayah dan juga tangis sang ibu. Bukan maksud sehun untuk melukai hati mereka tapi sehun juga ingin bahagia. Sehun menggumamkan banyak kata maaf untuk kedua orang tuanya karena sehun harus egois. Demi jongin demi dirinya sendiri.

Sehun kembali memikirkan kata-kata ayahnya. Andai jongin tahu dirinya bukan lagi sehun Yang dulu Yang selalu membelikan jongin ayam, menjemput jongin dengan motor atau mobilnya, berpakaian bagus, apa jongin akan tetap bersamanya?

Sehun menghela nafas panjang sebelum berbaring disebuah kasur lipat tipis di kontrakan kecil Yang berhasil sehun sewa dengan sisa uangnya, memandang langit-langit kamar dengan pikiran berkelana entah kemana. Hingga bunyi during ponsel mengagetkan sehun, jongin menelfonnya. Ini sudah tengah malam kenapa jongin menelfonnya?

Our Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang