Para kakak sampai ditujuan pas 30 menit. 2 mobil dibawa dengan Seungwoo dan Seungyoun yang mengendarai.
Mereka berhenti tidak jauh dari suatu rumah kosong yang paling terang lampu diantara yang lainnya. Dan Seungwoo tahu jika adiknya ada disana.
Sebelum kesana Seungwoo sudah menyusun strategi, mereka hanya memiliki waktu 30 menit untuk menyelamatkan Yura.
Pada saat itu terlihat sebuah mobil keluar dari sana. Mereka tidak bisa melihat siapa yang ada didalam mobil karena gelap. Setelah mobil itu menjauh barulah mereka menjalankan rencana.
Seungwoo, Seungyoun, dan Yohan keluar dari mobil dan mulai mendekati rumah itu dengan perlahan. Hangyul dan Wooseok akan masuk nanti setelah memastikan yang didepan masuk ke rumah.
Mereka bertiga sudah memasuki area rumah. Dan tiba-tiba terdengar suara jeritan dari dalam. Semuanya mengenal suara itu, Yura.
Seungwoo langsung membuka pintu perlahan, didalam sangat gelap dan hanya ruangan dilantai 2 yang lampunya menyala. Seungwoo langsung tahu jika suara Yura berasal dari atas tadi dan pasti yang menahan Yura ada diatas.
Ketiganya langsung mengeluarkan pistol yang sudah mereka siapkan sambil berjalan perlahan menaiki tangga.
"Wah badan lo bagus juga."
"STOP!"
Setelah teriakan Yura itu Yohan langsung berlari tanpa aba-aba dan langsung mendobrak pintu dari asal suara Yura. Seungwoo dan Seungyoun langsung mengikuti.
Yohan langsung mengangkat pistolnya dan didalam adiknya tengah ditelanjangi oleh 3 laki-laki. Mereka sama-sama terkejut melihat Yohan, Seungwoo dan Seungyoun yang tiba-tiba masuk dengan senjata.
"KAKAK!" Yura berteriak. Kedua tangannya diikat ke belakang dan kakinya juga diikat. Baju seragam yang Yura gunakan sudah rusak karena disobek dan sekarang Yura hanya menggunakan dalaman atas dan bawah. Para kakak yang melihatnya langsung marah.
"Angkat tangan kalian! Atau kita tembak!" Yohan berucap sambil menodongkan pistolnya kepada salah satu dari mereka. Dan mereka bertiga menurut.
Saat itu juga Wooseok dan Hangyul masuk dan keduanya terkejut melihat keadaan Yura.
Seungwoo, Yohan dan Seungyoun langsung menangkap ketiga lelaki yang memakai baju seragam tersebut. Sementara Hangyul dan Wooseok langsung mendekati Yura. Wooseok langsung membuka jaketnya dan memakaikan kepada Yura.
Yura diangkat oleh Hangyul dan langsung keluar.
Saat itu Seungwoo langsung menelpon paman Geon dan melaporkan apa yang terjadi.
"Kalian siswa sma, tapi apa yang kalian lakuin ini udah ngelewatin batas. Saya gak bakal ngehakimi kalian, hukum yang bakal ngurus kalian. Jangan lupa buat ngelaporin siapa yang jadi dalang dibalik penculikan ini. Saya udah tahu, tapi saya mau denger dari mulut kalian." Seungwoo mendekatkan dirinya kepada salah satu dari mereka sambil tersenyum.
Tidak menunggu lama beberapa mobil polisi terdengar didepan rumah dan masuk.
Seungwoo sangat berterima kasih kepada pamannya dan pamit untuk mengurus Yura yang masih ada didalam mobil.
.....
Saat sampai dirumah, semua adik dan bahkan kedua orang tua mereka sudah ada dirumah dan menunggu diruang keluarga dengan gelisah.
Ayah langsung berlari mengambil alih Yura yang pingsan di gendongan Hangyul.
Ibu bahkan langsung menangis melihat anak perempuan satu-satunya yang seperti itu. Dan Wooseok langsung menenangkan ibunya.
Yura langsung dibawa ke kamarnya dan digantikan bajunya oleh ayah.
"Maaf ayah yang gak pernah ada di samping kamu buat jagain kamu."
.....
Ayah mengumpulkan semua anaknya diruang keluarga. Sedangkan ibu dikamar Yura.
"Ayah nerima sms yang dikirim sama Seungwoo. Setelah tadi nelpon Geon, ayah tahu motifnya sekarang. Ayah ngerti kalau semisalkan Yura dibenci sama banyak perempuan di sekolahnya, tapi kalian gak boleh lengah dari penjagaan ke Yura. Udah berapa kali ayah bilang ini? Kalian boleh jaga jarak, bukan cuma yang masih sekolah, yang udah kuliah juga, tapi kalian harus tetep jaga adik kalian. Inget kalau Yura adalah adik satu-satunya dan harus dijaga lebih. Ayah berterima kasih sama kalian yang udah cepet nyelametin Yura, tapi kalo kejadian kayak ini terjadi lagi, ayah sama ibu bakal mindahin Yura ke luar kota buat ngelanjutin sekolah disana. Jauh dari kalian dan ayah bakal buat penjagaan Yura lebih ketat." jelas ayah panjang lebar. Anak-anaknya hanya diam menundukkan kepalanya dan mengangguk.
"Sekarang kalian istirahat. Yang SMA besok kalian sekolah dan Dodo juga. Kakak-kakak tetep disini."
"Iya yah."
Beginilah ayah dengan 11 anak. Jarang sekali marah saat dirumah dan sekalinya marah maka semuanya akan takut.
Sekarang hanya ada para kakak dan ayah diruangan keluarga.
"Coba jelasin masalah apa aja yang terjadi sama Yura?"
"Sebenarnya sudah banyak masalah yang dateng ke Yura, bukan cuma disekolah. Bahkan Suny aja sempet marahin Yura. Itu salah aku yah gara-gara gak ngenalin Yura." Seungwoo yang menjelaskan pertama.
"Tapi kayaknya semua ya kaya gini? Masalahnya perempuan yang gak suka sama Yura gara-gara deket sama kalian?" tanya ayah dan semuanya mengangguk.
"Seungwoo lain kali cari calon yang bener serius sama kamu, dan kenalin dia ke Yura biar gak salah paham lagi. Dan kalian yang kuliah, gak ada yang punya pacar kan?" ayah menatap anaknya satu per satu kecuali Seungwoo dan semuanya mengangguk.
"Kalo mau bawa Yura kemana-mana inget jagain. Fokus ke kuliah kalian, kalo udah kerja baru boleh pacaran. Ayah tau kok kalian emang disukain sama banyak perempuan kan?"
"Iya."
Ayah memajukan wajahnya. "Ayah juga dulu gitu, jadi kita sepemikiran." ayah berbisik.
"Astaga ayah." Seungwoo tertawa mendengarnya. Disaat serius seperti ini sempat-sempatnya ayahnya ini berbicara seperti itu. Ya tapi memang kenyataan, ayah mereka ini tampan dari sejak lahir.
"Udah pokoknya jangan lupa perjanjian tentang pacaran. Seungwoo, kamu harus lebih tegas ke adik-adik kamu biar mereka nurut. Ayah besok pergi lagi, kalo Yura ngerasa takut atau trauma kecil sama kalian langsung bilang, kalo engga bawa ke dokter. Ayah takutnya bakal jadi trauma besar. Jangan lupa ijin ke sekolahnya biar Yura bisa istirahat. Oh satu lagi, ayah mau pelakunya ditindak lanjuti sesuai hukum."
"Oke."
TBC
Ga mencet vote bisul! Jadi siders jerawatan!!
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 Family
Fanfiction-HAN YURA- Ini kisah hidup gue yang jadi adeknya kakak-kakak ganteng sama adek imut satu. Jadi adek mereka gue berasa senam jantung setiap harinya. Saking seringnya senam jantung, jantung gue jadi sehat gara-gara mereka ber-11 😅