25. Basket

1.3K 150 16
                                    

Beberapa hari terakhir, Yura benar-benar disibukkan dengan latihan basketnya, turnamen menunggu beberapa minggu lagi.

Seperti yang sudah diketahui, Yura adalah center tim inti disana dan tentu latihan yang diberikan oleh pelatih lebih berat dari yang lainnya.

Namun Yura tidak pernah mengeluh atau berkata lelah karena ini keinginannya, dia sudah mencintai basket dan sudah saatnya bagi Yura untuk menunjukkan apa yang ia bisa dilapangan saat turnamen nanti. Meskipun sudah menang sebelumnya, tapi lawan yang mereka dapat kali ini berbeda, dari informasi yang didapatkan, kapten tim mengatakan jika lawannya sungguh jauh dari kata standar. Mereka bagus.

Jadi Yura selalu pulang larut karena latihannya. Yura selalu dijemput oleh Seungyoun, kakaknya itu yang menawarkan diri untuk menjemput Yura saat pulang.

Dan saat ini, Yura tengah duduk dengan nafas yang masih tidak teratur. Pandangannya teralihkan dari lapang bagian kanan ke bagian kiri, dimana laki-laki juga tengah berlatih. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan pelatih bahkan belum menandakan latihan akan selesai.

Oh mereka berlatih di gor, bukan lapangan terbuka. Jadi latihan sampai malam pihak sekolah mengijinkan asal ada pelatih.

Saat itu Seungyoun sudah datang namun tidak melihat adiknya diluar, jadi lelaki itu memutuskan untuk masuk ke gor mencari Yura.

Seungyoun langsung menyapa pelatih basket yang saat itu sedang menghirup udara segar diluar.

"Permisi." sapa Seungyoun.

Pelatih langsung tersenyum. "Cari siapa?" tanyanya langsung.

"Yura, pak. Gak apa-apa, saya gak akan minta ijin untuk Yura kok pak."

"Ah, siapanya Yura ya?"

"Saya kakaknya pak."

Seungyoun memiringkan kepalanya melihat reaksi pelatih yang terkejut dan bingung. Ada raut keraguan diwajahnya.

Seungyoun menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Kalo bapak gak percaya silakan panggil Yura pak terus tanya."

"Ah ya sudah. Maaf ya hari ini latihan sampe malem banget soalnya waktu semakin menipis. Ayo masuk."

Pelatih dan Seungyoun masuk ke dalam dan semua perempuan yang ada disana langsung mengalihkan perhatiannya. Siapa lagi kalau bukan karena hadirnya sosok Seungyoun?

Yura masih mengatur nafasnya sampai tidak menyadari kehadiran kakaknya. Gadis itu sibuk dengan minumannya.

Seungyoun langsung duduk disamping Yura. Tentu saja hal itu membuat Yura hampir menyemburkan minumnya karena melihat Seungyoun yang duduk disampingnya.

"Kak, lo ngapain disini?!" tanya Yura pelan agar tidak terdengar oleh yang lain.

"Jemput lah, apa lagi emang? Berhubung masih latihan, lanjut aja. Gue liat aja gimana kemampuan juara 1 kemarin itu." jawab Seungyoun pelan juga.

"Gosip nih gosip. Ah males." gumam Yura saat melihat yang lainnya saling berbisik karena melihat dirinya duduk bersama dengan Seungyoun.

"Eh kerja sama tim loh kalo main, jangan sampe kemusuhan." peringat Seungyoun.

"Herman gue. Kalo gini aja pada gosip, tapi kalo waktunya main mereka serius kak, kerja sama tim juga bagus banget."

"Bagus deh kalo gitu."

"AYO, GAME TERAKHIR, 20 BOLA MASUK NANTI PULANG!" teriak pelatih sambil melambaikan tangannya untuk mengumpulkan yang lainnya.

Yura langsung berdiri dan berlari menuju pelatih. Setelah tim inti dan cadangan berpisah. Seungyoun dapat melihat adiknya itu sangat serius dengan apa yang diucapkannya.

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang