29. Seungwoo

1K 146 6
                                    

"Yura! Ayo bangun. Kamu udah janji mau ikut sama kakak ke rumah sakit." Seungwoo membuka pintu adiknya dengan pelan.

Yura yang mendengar suara Seungwoo langsung bangun dan duduk. Matanya terlihat setengah terbuka dan membuat Seungwoo gemas.

"Kakak tunggu dibawah. Nanti sarapan disana aja. Ayo cepet, udah siang ini."

"Oke kak." Yura mengacungkan tangannya yang berbentuk O dan Seungwoo pergi setelah melihatnya.

Yura tidak ingin membuat kakaknya menunggu lama, apalagi Seungwoo. Jadi langsung saja Yura bangun dan menyambar handuknya lalu bergegas mandi.

Setelah selesai dengan mandi, memilih baju dan make up tipisnya. Yura langsung turun setelah mengambil tas kecilnya.

Seungwoo sudah menunggu dibawah dengan pakaian rapihnya seperti biasa.

"Lah, yang lain pada kemana? Ini udah siang kan?" tanya Yura setelah sampai. Gadis itu tidak melihat siapapun disana selain Seungwoo.

"Ini kan libur. Kaya gak tau kakak-kakak kamu aja. Masih pada tidur. Kecuali Yohan, tadi pagi dia pergi ke gym. Yaudah yuk, nanti abis cek kaki kamu kita makan." Seungwoo bangkit lalu meraih tangan Yura dan keluar bersama.

Hari ini entah mengapa, Yura merasa Seungwoo sangat lembut. Memang kakaknya ini selalu seperti itu, tapi hari ini terasa lebih.

Setelah sampai Seungwoo langsung mengantarkan Yura ke tempat periksanya, kekuatan orang dalam, Yura langsung masuk. Sementara Seungwoo meninggalkan Yura menuju ruang pribadinya.

Dan tidak lama Yura menyusul. Seperti biasa, setelah menyapa sekertaris sekaligus asisten Seungwoo, Yura masuk setelah mendapat ijin dari Seungwoo didalam.

"Nah, kamu diem disini. Kalo ada tamu ajak bicara ya, jangan kaya dulu. Kakak mau hadirin proses operasi dulu. Abis itu kita makan." Seungwoo berdiri dan berjalan mendekati Yura. Setelah mengecup kening Yura, Seungwoo langsung keluar.

Dan sekarang Yura kembali sendiri. Seperti biasa, Yura langsung merebahkan tubuhnya disofa super empuk itu lalu bermain game. Tempat paling enak dan nyaman itu memang ruang pribadi kakaknya.

Sudah hampir 1 jam Yura bermain game, pas sekali setelah gamenya berakhir, pintu diketuk dari luar dan sekertaris Seungwoo masuk dengan membawa seorang perempuan.

Cantik, tinggi, berambut panjang. Keduanya langsung tersenyum ketika melihat Yura yang masih dengan posisi tidurnya.

Melihat itu Yura langsung berdiri dan membungkuk sopan.

"Dik, ini tamunya pak Seungwoo."

"Ah iya."

Hanya itu dan sekertaris kembali keluar meninggalkan Yura dan tamu itu didalam dengan keadaan canggung.

Yura langsung menyuruh perempuan itu duduk.

"Halo, nama saya Jennie. Kamu bisa panggil saya Jen." perempuan bernama Jennie itu mengulurkan tangannya. Yura langsung membalas jabatan itu.

"Aku Yura, kak. Kakak bisa pake informal aja biar kita enak ngobrolnya."

"Oke."

Namanya juga perempuan. Bagi Yura, jika orangnya baik dan ramah, maka Yura bisa lebih baik dan ramah juga. Terlihat sekarang jika keduanya sudah mengobrol layaknya teman dekat hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Tidak lama setelah itu, Seungwoo kembali.

Kakaknya itu langsung tersenyum hangat melihat Yura dan Jennie yang mengobrol asik.

"Eh udah dateng. Maaf ya nunggu lama." ucap Seungwoo ramah.

"Engga kok. Aku seneng soalnya ada Yura disini."

Yura hanya memiringkan kepalanya melihat kedekatan Seungwoo dan Jennie.

"Aku lupa ngenalin. Kenalin, Jen. Ini adik aku, dan Yura, kenalin ini Jennie, pacar kakak."

Yura melongo. Pacar?

Otaknya loading selama beberapa detik, setelah itu Yura langsung senyum sumringah.

"Aku kira dia tamu kamu juga."

Yura akhirnya menemukan pacar Seungwoo yang berbeda dari sebelumnya. Jennie sangat berbeda dengan mantan kakaknya itu dan Yura bersyukur.

"Kakak emang gak salah cari pacar ya." Yura mendekati Jennie. "Aku seneng sama kak Jen. Kapan kakak bawa kak Jen ke rumah?"

"Eh."

"Nanti, nunggu ayah pulang. Kalian belum makan kan?"

Kedua perempuan didepannya mengangguk.

"Ayo makan."

Dan ketiganya pergi ke kantin khusus dokter dan perawat. Selama makan, Yura benar-benar menyukai sosok Jennie yang terlihat sangat dewasa dan sabar.

Acara makan itu ditemani oleh obrolan-obrolan seru dari Jennie dan Yura. Sementara Seungwoo sendiri terlihat senang dengan keakraban kekasih dan adiknya.

•••••

Esoknya ayah dan ibu dari 12 saudara itu pulang.

Sesampainya mereka ke rumah, Yura langsung menghampiri dan menarik kedua orang tuanya untuk duduk diruang keluarga.

Yura menyuruh orang tuanya untuk diam dirumah sampai besok karena Yura akan mendesak Seungwoo dan Seungyoun untuk membawa kekasihnya ke rumah. Yura pikir ayah dan ibunya harus tahu tentang mereka.

Dan kalian tahu? Yura semalaman terus bolak balik ke kamar Seungwoo dan Seungyoun untuk membujuk mereka membawa Jennie dan Dahye untuk dikenalkan kepada keluarga. Dan dengan usahanya akhirnya Seungwoo dan Seungyoun menyetujuinya.

Esoknya, dimana Jennie dan Dahye ke rumah. Tentu keduanya terkejut dengan banyaknya saudara dari kekasih mereka.

Dan semua orang dirumah menyambut Jennie dan Dahye dengan baik. Tentunya ayah juga membuka hatinya untuk calon menantu lebih tepatnya.

Hasil obrolan mereka. Seungwoo memutuskan untuk menikahi Jennie lebih cepat. Dia tidak ingin lama-lama berpacaran, tentu saja semuanya setuju. Tidak ada yang kurang dari kakak pertama mereka itu, semuanya sempurna untuk memiliki istri.

Seungyoun? Tentu saja harus lulus dan bekerja terlebih dahulu.

Dan lihatlah Yura. Gadis itu lebih bahagia dari kakak-kakaknya, bagaimana tidak? Calon kakak iparnya sungguh baik dan menerimanya dengan baik. Itu lebih dari cukup karena Yura yakin jika Jennie yang akan menikah dengan Seungwoo bisa membuat Seungwoo bahagia.

TBC

Jangan siders dong. Ga baik tauu....

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang