17. Cita-cita

1.7K 179 3
                                    

Ada ralat buat ajakan Uyon ya... Bisa di cek udah direvisi. Hahhh, sorry. Ngecamp di salah satu gunung di Korea itu susah nyarinya, paling adanya yang bumi camp doang, kaya tempat camping tapi engga di gunung. Jadi diralat ya.

.....

Yura sudah mendapatkan ijin dari Seungwoo berkat Seungyoun. Dan Seungyoun dibekali untuk menjaga Yura dan Yura tidak boleh lecet sedikitpun, dan Seungyoun berjanji akan menjaga adiknya itu dengan nyawanya.

Hari Sabtu kedua adik kakak itu sudah bersiap untuk pergi. Sekarang mereka tengah berkumpul dengan anggota basket yang lainnya. Dan perlu diketahui, Seungyoun bersyukur membawa Yura karena beberapa teman-temannya membawa kekasih mereka dan ada yang tidak. Jadi Seungyoun tidak terlalu malu karena membawa Yura bersamanya.

Seungyoun memiliki rencana setelah melihat ada beberapa perempuan disana, dia tidak ingin melihat adiknya lagi-lagi jadi bahan amarah mereka karena anak basket perempuan ada disana. Dan dia akan membicarakan baik-baik dengan teman-temannya jika Yura adalah adiknya, jadi Yura akan aman disana.

Mereka berangkat menggunakan pesawat ke Jeju dan sampai siang disana. Setelah dijemput oleh bus sewaan, mereka langsung ke vila dimana tempat mereka akan tinggal selama di Jeju.

Semua rencana mereka kebanyakan berkumpul karena ya, ketua basketnya berkata jika ia ingin anggota basket lebih dekat lagi agar mereka tidak longgar saat sudah fokus kepada kuliah nanti.

Seungyoun sendiri sejak sampai di Jeju terus menarik Yura agar adiknya itu tetap didekatnya, setidaknya jauh dari temannya yang sedari awal terus mencolek kesayangannya itu.

Sampailah mereka ke vila.

"Youn! Yura sekamar sama Dahye, Mira ya. Kasih tau." Chanyeol, ketua basket mereka berucap. Seungyoun yang mendengarnya langsung memberitahu Yura yang sedang berbincang dengan Dahye.

"Yura, sama Dahye ya, nanti sama Mira juga. Dahye, jaga Yura ya. Gue titip."

"Siap, bos." Dahye mengacungkan jempolnya.

Perempuan langsung masuk ke kamar masing-masing, untungnya vila ini banyak kamarnya jadi semua tidak harus berdesakan untuk bagi kamar, Chanyeol dan Seungyoun sebelumnya mendiskusikan mate kamar yang sesuai, menghindari yang satu kamar dengan hubungan tidak baik agar tidak ada keributan. Karena Chanyeol dan Seungyoun tahu tidak semua anggota perempuan damai.

Dan Seungyoun beruntung karena Chanyeol membagi kamar adiknya dengan Dahye, karena dulu pas dirinya membawa Yura latihan, Dahye yang langsung dekat dengan Yura.

Dari siang sampai sore mereka hanya istirahat. Ada yang di kolam, makan, tidur, menonton film dan juga yang jalan-jalan disekitar vila yang terdapat banyak pohon besar yang tergolong masih asri.

Sedangkan Yura dan Seungyoun tengah berjalan berdua disekitar vila melihat kolam ikan disana.

"Nanti gue mau bilang aja ke mereka kalo lo adik gue."

"Emang gak masalah?"

"Gue udah bilang ke kak Seungwoo, katanya bilang aja biar lo gak diapa-apain. Kan Hami juga ada disini. Gue gak mau lo diapain lagi sama dia."

"Yaudah bilang aja. Btw kak, lo bakal wisuda tahun depan ya."

"Iya nih ah. Mangkannya si Chan ngadain liburan ini tuh biar kita lebih deket. Katanya sih kalo udah pada keluar biar gak saling lupain."

"Bagus deh."

"Kalian lulus tahun depan juga kan?"

"Iya."

"Mau lanjut kemana lo?"

"Polisi."

Seungyoun menoleh, menatap adiknya yang terlihat cantik dari samping. "Serius?" tanyanya ragu.

Yura mengangguk. "Iya, polisi khusus."

Lagi-lagi jawaban Yura membuat Seungyoun terkejut sekaligus bingung. Adiknya yang ceroboh ini benar-benar ingin masuk ke kepolisian khusus?

Ya seperti yang kalian ketahui, polisi biasa dan khusus itu berbeda. Kepolisian khusus akan merekrut dengan tes dan hanya orang-orang tertentu yang bisa lolos, dan mereka adalah yang biasa disebut detektif, atau penyelidik.

Seungyoun tahu daya ingat Yura bagus, tapi dia tidak tahu jika adik ya ingin masuk ke sana.

"Kak. Lo kaya gak kenal gue aja ih, kakak gue bukan sih?" omel Yura sambil menatap Seungyoun yang hanya diam sambil menatap balik.

"Kan kaget gue, dek. Selama ini gue gak tau lo mau masuk polisi. Polisi khusus malah, nyawa lo bisa jadi taruhan, dek."

"Iya gue tau. Gue dilindungin sama paman kok."

"Gue dukung aja sih. Asal lo bisa jaga diri."

"Kalo itu jelas dong. Lo sendiri mau jadi apa kak? Lo ambil psikolog kan?"

"Gue sih pengen fokus ke basket. Udah janjian juga sama Chanyeol. Kita mau fokus ke basket."

"Lah psikolognya gak kepake dong?"

"Kepake dong. Gimana nanti aja si, sekarang gue belum mikir gitu."

"Rencanain dari sekarang kak. Biar nanti gak ribet."

"Iya sayang." Seungyoun langsung memeluk adiknya dari samping.

"Woi, malah pacaran lo pada!" seseorang berseru. Seungyoun langsung melepas pelukannya dan mendapati Mingyu dibelakang mereka tengah menggelengkan kepalanya.

"Sirik aja lo, suruh siapa gak bawa cewek."

Mingyu mendekat. "Bukannya gak bawa, lo tau sendiri ayah sama ibu gue bakal berhentiin kuliah gue kalo keciduk pacaran." jelasnya. Lalu lelaki itu tersenyum manis kepada Yura sehingga membuat Yura salah tingkah.

"Weh jangan senyumin Yura dong." sinis Seungyoun. Mingyu langsung tertawa kecil.

"Oh ya, nanti malem kumpul katanya. Mau ada yang diomongin."

"Semua?"

"Engga semua. Anak basket doang."

"Oke. Udah lo sana ah, ganggu aja."

"Enak kali kalian yang bawa pacar. Astaga.... Apalah aku." Mingyu langsung berbalik dan pergi dengan ekspresi yang dibuat sedih. Hal itu membuat Yura dan Seungyoun tertawa kecil.

"Sekalian gue bilang ntar malem deh. Lo jangan jauh-jauh sama Dahye ya."

"Oke. Kak, dari sebelum berangkat gue liat kak Dahye kaya sesuatu gitu sama lo."

"Sesuatu? Apa? Gue gak ngerti."

"Ini perasaan gue aja sih. Kayaknya kak Dahye suka sama lo, kak. Keliatan dari tatapan dia ke lo itu."

"Engga mungkin deh. Dia itu anggota basket cewek yang paling deket sama gue, udah gue anggep adik gue malah. Masa suka sih."

"Ah males deh. Lo itu emang gak pernah peka, dasar. Kesempatan nih kak, lo kan mau wisuda, kelar kuliah juga boleh pacaran, jadi nabung dari sekarang. Lagian kak Dahye itu baik, cantik lagi."

Seungyoun terlihat berpikir. "Tapi gue denger dia deket sama orang lain, dek. Dan gue juga anggap dia sebagai adik doang."

"Ah kakak. Cari tau dong. Ayolah nabung dari sekarang simpen suka sama kak Dahye, biar nanti lo wisuda gak jomblo. Terus kenalin sama ayah."

"Kalo semisalnya lo bukan adik gue, udah gue embat juga."

TBC

Halo, HAPPY NEW YEAR ❤️

(ʃƪ^3^)

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang